Indonesia bukan tak mungkin bakal menghadapi gelombang kedua Corona, yang tentu tak hanya berefek pada kesehatan masyarakat, tetapi juga sektor ekonomi. Hal itu dapat dilihat dari perkembangan pandemi secara global maupun grafik kasus COVID-19 di Indonesia yang belum mengalami penurunan signifikan, terutama sejak diberlakukannya pelonggaran pembatasan sosial dan adaptasi kebiasaan baru.
Episentrum COVID-19 yang tadinya ada di Jakarta kini berpindah ke Jawa Timur hingga Sulawesi Selatan. Protokol kesehatan yang dilakukan masyarakat jadi kunci utama dan harus dijaga jika Indonesia tak ingin terkena ancaman gelombang kedua Corona. Tak terkecuali daya beli dan konsumsi masyarakat untuk meningkatkan sektor ekonomi.
Sebab Indonesia beruntung karena pertumbuhan ekonomi di kuartal I masih positif, meskipun pada kuartal kedua dan ketiga ini diramal negatif. Lebih buruknya lagi bisa menghadapi resesi. Meski ekonomi tumbuh positif, banyak pekerja yang justru mengalami PHK karena adanya pandemi ini. Lantas bagaimana jika ekonomi Indonesia turun?
Pemerintah mencatat 1,8 juta pekerja yang terverifikasi di Kementerian Ketenagakerjaan terkena PHK akibat pandemi ini dan ditambah 1,2 juta pekerja yang belum terverifikasi. Belum lagi dengan angka pengangguran di Indonesia saat ini yang mencapai 7 juta. Hal ini pastinya turut berpengaruh dengan daya beli atau konsumsi masyarakat jika pemerintah ingin meningkatkan ekonomi sektor riil.
Pemerintah juga mengeluarkan beberapa kebijakan dan stimulus, termasuk menganggarkan Rp 695,20 triliun untuk penanganan COVID-19 di Indonesia. Mulai dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN), exit strategy atau pembukaan ekonomi secara bertahap menuju tatanan normal baru, dan reset transformasi ekonomi untuk mendorong percepatan ekonomi.
Beberapa kebijakan tersebut, terutama sejak pemberlakuan new normal, turut berpengaruh jika dilihat dari indikator dini beberapa sektor ekonomi yang mulai merangkak naik. Namun, bukan berarti pemerintah dan masyarakat Indonesia harus tenang karena masih dihantui pandemi, resesi, hingga ancaman gelombang kedua Corona.
Untuk mengetahui lebih jauh upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah pandemi COVID-19, detikcom bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar Webinar Class Session bertajuk 'Strategi Pemerintah Hadapi Ancaman Gelombang Kedua COVID-19'.
Webinar ini akan diisi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto dan Rektor Universitas Paramadina sekaligus Guru Besar FEB UI Prof. Firmanzah PhD.
Dipandu dan dimoderatori oleh Aline Wiratmaja, webinar ini bakal digelar Jumat, 10 Juli 2020 pukul 16.00 WIB sampai selesai dan disiarkan langsung di detikcom. Peserta webinar nantinya bisa bertanya langsung dengan pemateri tentang tema yang didiskusikan melalui fitur Q&A yang tersedia. Jadi jangan sampai kelewatan ya!
(adv/adv)