Tepat tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Pancasila merupakan ideologi negara dan Garuda Pancasila dijadikan sebagai lambang negara Republik Indonesia. Salah satu pencetus falsafah negara Ir Soekarno memaknai Pancasila sebagai simbol persatuan dan keberagaman di Indonesia.
Menilik hal ini, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari memperingati pun hari lahirnya Pancasila sembari mengenang masa kecil Soekarno di Kota Mojokerto. Sang Proklamator itu ternyata pernah menghabiskan masa kecil sekaligus menempuh pendidikan dasar di Kota Onde-onde tersebut.
Jika tahun-tahun sebelumnya, hari lahirnya Pancasila diperingati di kantor Wali Kota Mojokerto, Jalan Gajah Mada, lain halnya dengan tahun ini. Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita itu memilih menggelar upacara di SDN Purwotengah, Jalan Taman Siswa nomor 16, Kelurahan Purwotengah, Kecamatan Kranggan.
"Tahun ini kami memperingati hari lahirnya Pancasila di halaman SDN Purwotengah. Karena bagian dari sekolah ini akan kami jadikan galeri Soekarno kecil. Karena di sini dulu Soekarno kecil mengenyam pendidikan sekolah dasar," kata Ning dalam keterangan tertulis.
Upacara yang diikuti 40 pejajabat dan kepala sekolah pagi tadi berlangsung khidmat. Tentunya upacara yang digelar di tengah wabah COVID-19 ini dengan menerapkan physical distancing.
Ning Ita menjelaskan Soekarno kecil pernah mengenyam pendidikan di Kota Mojokerto pada tahun 1906 sampai 1915. Karena saat itu ayahnya, Soekemi Sosrodihardjo pindah tugas sebagai guru di Inlandsche School atau Sekolah Ongko Loro yang sekarang menjadi SDN Purwotengah.
Sang Proklamator itu lantas pindah dari Sekolah Ongko Loro ke Europesche Lerge Shcool (ELS) yang sekarang menjadi SMP Negeri 2 Kota Mojokerto di Jalan A Yani nomor 15. Saat itu, Soekarno bersama keluarganya tinggal di sebuah rumah di Jalan Gajah Mada, lalu pindah ke rumah di Jalan Residen Pamudji.
"Delapan tahun beliau (Soekarno) tinggal, bermain, belajar, mengenal huruf, mengenal angka, bahkan mungkin kepribadian beliau semasa kecil juga tertempa di sini (di Kota Mojokerto)," terangnya.
Ia menuturkan, Pemkot Mojokerto akan membuat galeri khusus terkait masa kecil Soekarno di SDN Purwotengah. SMPN 2 Kota Mojokerto dan SDN Purwotengah saat ini telah ditetapkan sebagai situs cagar budaya.
"Galeri itu tentu saja akan kami jadikan wisata sejarah supaya masyarakat mengenal, memiki legacy bahwa Sang Proklamator pernah mengenyam pendidikan, belajar menulis dan membaca di Kota Mojokerto," ungkapnya.
Wali Kota perempuan pertama di Mojokerto ini menjelaskan, sosok Soekarno erat kaitannya dengan hari lahirnya Pancasila. Karena Presiden Indonesia pertama itulah yang mencetuskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia sejak merdeka pada 17 Agustus 1945. Gagasan Pancasila itu disampaikan Soekarno dalam pidatonya pada 1 Juni 1945.
Mendengar pidato Soekarno, Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) membentuk panitia kecil untuk menyusun dasar negara. Hingga pada 18 Agustus 1945 (sidang PPKI 1) rumusan Pancasila tersebut dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia. Melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan Hari Lahir Pancasila sebagai hari libur nasional sejak 2017.
"Soekarno sebagai pencetus Pancasila. Seperti tadi disampiakan Presiden Jokowi dalam video conference, penggagas lahirnya Pancasila adalah beliau, Soekarno," ucap Ning Ita.
Meski di tengah wabah virus Corona, tambah Ning Ita, hari lahirnya Pancasila penting untuk diperingati. Dia ingin menggelorakan semangat gotong-royong dari salah satu nilai Pancasila untuk menghadapi wabah COVID-19 saat ini.
"Saat ini kita harus bergotong-royong, bergandengan tangan. Siapa yang membutuhkan pertolongan, siapa yang berkewajiban menolong semuanya harus bersatu. Saat ini Indonesia harus memiliki kekuatan, memiliki daya juang, semangat bertahan, bagaimana kita menang dari pandemi ini. Baik dalam hal kesehatan, yang lebih penting lagi memulihkan dampak ekonomi. Mari saling membantu, saling menguatkan untuk bangkit bersama," pungkasnya.
(adv/adv)