Walkot Mojokerto Sediakan Rak Pangan buat Sedekah Atasi COVID-19

Walkot Mojokerto Sediakan Rak Pangan buat Sedekah Atasi COVID-19

Advertorial - detikNews
Sabtu, 16 Mei 2020 00:00 WIB
adv mojokerto
Foto: dok Pemkot Mojokerto
Jakarta -

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyiapkan rak pangan untuk jadi sarana sedekah membantu warga terdampak virus Corona (COVID-19). Sebab menurutnya, membantu warga terdampak wabah virus Corona tidak perlu orang kaya.

Bermodal empat butir telur atau setengah liter minyak goreng sudah cukup untuk meringankan beban masyarakat miskin. Tentu saja hal itu harus dilakukan secara gotong-royong. Konsep kepedulian sosial itu yang yang sedang Ning Ita, sapaan akrabnya, terapkan di Mojokerto.

Untuk menerapkan konsep tersebut, dia membuat sarana bersedekah berupa rak pangan bersama. Fasilitas tersebut terinspirasi dari kegiatan sosial emak-emak di lingkungan Merapi, Perumahan Wates, Kecamatan Magersari dan di Lingkungan Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon.

Rak pangan di kedua lingkungan tersebut setiap pagi diisi dengan sayur-sayuran, ikan, ayam, telur, minyak goreng, dan beras. Warga sekitar yang membutuhkan bisa mengambil secukupnya secara cuma-cuma. Aneka kebutuhan pokok itu berasal dari sumbangan warga setempat sesuai kemampuan masing-masing.

"Rak pangan bersama ini bentuk kegotong-royongan yang luar biasa, patut kita apresiasi dan menjadi contoh bagi lingkungan-lingkungan yang lain di Kota Mojokerto. Bahwa untuk berbagi, kita tidak harus menunggu kaya dulu," kata Ning Ita, Sabtu (16/5/2020).

Sebagai wujud apresiasi dan dukungannya terhadap rak pangan bersama, Ning Ita ikut menyumbangkan ratusan bungkus kebutuhan pokok dari uang pribadinya. Mulai dari daging, ikan, telur, sayur-sayuran, beras hingga minyak goreng.

Bantuan dari Wali Kota perempuan pertama di Mojokerto itu diletakkan di rak pangan Lingkungan Merapi dan Prajurit Kulon. Selanjutnya, warga sekitar yang membutuhkan disilakan mengambil secukupnya. Hanya dalam hitungan menit, ratusan bungkus kebutuhan pokok ludes diambil warga.

Tak hanya itu, Ning Ita yang didampingi suaminya Supriyadi Karima Syaiful juga membagikan uang tunai kepada anak-anak di Lingkungan Merapi dan Prajurit Kulon. Sebagai pemimpin di Kota Onde-onde, dia ingin memberikan contoh kepada warganya agar mempunyai kepedulian kepada keluarga miskin terdampak wabah COVID-19.

"Mari seluruh masyarakat Kota Mojokerto kita berbagi, kita saling meringankan, saling bergotong-royong. Untuk bersedekah meringankan beban warga yang membutuhkan tidak perlu menunggu kaya. Ini akan menjadi ladang pahala bagi kita semua di bulan Ramadhan dan pandemi Corona," terangnya.

Di lain sisi, lanjut Ning Ita, bantuan sosial dari pemerintah bagi warga terdampak wabah Corona di Kota Mojokerto terus dikucurkan. Menurut dia, 28.300 rumah tangga atau sekitar 60% dari total penduduk Kota Onde-onde yang sudah dicatat sebagai penerima bantuan tersebut.

Jumlah tersebut terdiri dari 6.500 KK penerima bantuan sembako senilai Rp 300 ribu selama 9 bulan, 11.556 KK penerima bantuan sosial tunai Rp 600 ribu selama 3 bulan, 5.000 KK penerima bantuan sosial tunai Rp 200 ribu selama 3 bulan, dan 5.500 KK penerima bantuan sembako senilai Rp 300 ribu selama 7 bulan.

"Bantuan bagi warga yang KTP-nya luar Kota Mojokerto juga kami siapkan, tentu saja tidak bersumber dari anggaran pemerintah," tegasnya.

Pada kesempatan ini, Ning Ita mengajak seluruh masyarakat Kota Mojokerto untuk ikhlas dan berlapang dada karena pemerintah saat ini mendahulukan bantuan bagi warga yang kondisi ekonominya di level paling bawah. Dia juga mengajak masyarakat ikhlas menerima apapun jenis bantuan yang diberikan pemerintah sehingga tidak perlu memperebutkan bantuan sosial yang nilainya lebih besar.

"Yang wajib dipahami masyarakat rezeki Allah SWT yang mengatur, tidak mungkin tertukar. Mendapatkan bantuan jenis apapun, mohon diterima dengan ikhlas hati. Harus disyukuri sudah mendapatkan bantuan. Karena di daerah lain masih banyak yang tidak menerima bantuan," tandasnya.

(adv/adv)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.