Gerakan 3500 penulis AlQuran tersebut diikuti oleh para murid Taman Pendidikan AlQuran (TPA) se-Kota Madiun. Dijelaskan Wali Kota Madiun, Maidi, kegiatan tersebut bertujuan membentuk karakter anak melalui pemahaman keagamaan.
"Kota Madiun memang akan kita bangun untuk menjadi kota nomor satu. Maka dari itu generasi-generasi penerus harus terus dibina, utamanya melalui kegiatan keagamaan seperti ini," ujar Maidi dalam. Keterangan tertulis.
Hal itu disampaikannya saat seremoni launching Gerakan 3500 Penulis Alquran di rumah dinas wali kota, Jalan Pahlawan,Madiun, Minggu (1/3/2020).
Lebih lanjut Maidi menjelaskan pembangunan SDM merupakan upaya Pemkot Madiun untuk memajukan kualitas kota, di samping lewat pembangunan fisik dan program-program lainnya. SDM yang berkarakter akan membuat Madiun dipandang baik oleh orang-orang yang mengunjunginya.
"Jadi dengan begitu orang luar kota yang berkunjung akan terkesan dengan kesempurnaan di kota pendekar ini," ujar Maidi.
![]() |
Pembangunan karakter mesti dimulai sejak anak usia dini. Oleh sebab itu, Gerakan 3.500 Penulis Al Quran melibatkan para bocah.
Guna meningkatkan kompetensi dan pemahaman pondasi agama, anak-anak akan mendapatkan pembinaan lebih lanjut di TPA lingkungan tempat tinggal masing-masing.
"Bagaimana kemajuan masyakarat ini, justru karakter yang ada di anak kita siapkan, salah satunya kegiatan keagamaan diharapkan akan jadi pelopor," sebut Maidi.
Salah satu peserta Gerakan 3.500 Penulis Al Quran, Aqilah (9), mengaku bercita-cita jadi pemimpin. Pendidikan agama menjadi modal untuk mewujudkan cita-citanya tersebut.
"Senang ikut belajar menulis AlQuran biar nanti bisa menjadi seorang pemimpin," kata dia.
Kegiatan launching gerakan 3500 penulis Al Quran merupakan insiatif dari Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Madiun. Kegiatan juga sekaligus dalam rangka memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, 1441 Hijriyah. (adv/adv)