.webp)
Pemkot Mojokerto akan kembali menggelar Festival Mojotirto yang mengangkat beragam kebudayaan. Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, Festival Mojotirto digelar sebagai rasa syukur karena air yang melimpah setiap saat di wilayahnya. Kota Onde-onde ini mempunyai beberapa sungai besar yang tidak pernah kering.
"Pada festival Mojotirto kami adakan prosesi melarung air dari 7 mata sumber ke Sungai Ngotok, menebar benih ikan, menanam pohon untuk menjaga mata air di wilayah Kota Mojokerto," kata Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita ini.
Ning Ita menjelaskan, dia ingin menjadikan Kota Mojokerto menjadi kota wisata berbasis sejarah dan kebudayaan selama masa kepemimpinannya kali ini. Oleh sebab itu, dia membuat Festival Mojotirto sebagai salah satu event kebudayaan yang diharapkan menjadi destinasi wisata.
"Harapan kami Festival Mojotirto dikunjungi ribuan orang. Mulai dari 2.000-an peserta kirab dan tamu undangan, serta ribuan penonton. Dengan semakin banyak wisata berbasis even kebudayaan akan banyak wisatawan yang datang ke Kota Mojokerto sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," terangnya.
Ia pun menjamin festival yang digelar pada 21-22 Maret ini bakal lebih meriah daripada sebelumnya. Karena pihaknya akan menggabungkan beragam kebudayaan dan kesenian, mulai dari festival musik jazz pemuda, pertunjukan kesenian ludruk, pertunjukan kolaborasi musik tradisional dan modern, festival permainan tradisional anak, persami pelajar tingkat SMA, kirab kebudayaan yang diikuti 1.087 peserta, hingga pameran kuliner dan produk IKM Kota Mojokerto.
"Festival Mojotirto nanti kami tutup dengan peringatan Isra Mi'raj di Alun-alun Kota Mojokerto sekaligus peresmian Masjid Al Fattah. Kami tutup dengan acara keagamaan supaya berkah," tandasnya.
Festival Mojotirto akan digelar di Jembatan Rejoto, Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon. Jembatan ini membentang di atas Sungai Ngotok. Selain itu, festival ini digelar bertepatan dengan peringatan Hari Air Sedunia.
(adv/adv)
