Indonesia negeri yang kaya raya dengan segala sumber dayanya ternyata bukanlah isapan jempol belaka. Mengingat negara kepulauan ini dinobatkan sebagai salah satu negara mega biodiversity terbesar di dunia karena memiliki tingkat keunikan ekologi yang tinggi.
Bahkan menurut data riset Kementerian Kesehatan RI dari 40 ribu spesies tanaman obat, sekitar 30 ribu spesies berada di Indonesia. Dari jumlah tersebut sebanyak 9.600 di antaranya memiliki khasiat obat dan baru sekitar 200 spesies dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
Menilik hal ini, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk kembali menggelar seminar herbal ke-46 di Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati), Cirebon. Seminar ini membahas mengenai pemanfaatan tanaman herbal untuk menggali khasiatnya agar bisa dimanfaatkan oleh Indonesia.
Direktur Sidomuncul Irwan Hidayat mengatakan seminar ini sebagai upaya untuk mendorong wawasan akademisi maupun mahasiswa di dunia kedokteran untuk terus melakukan penelitian tanaman obat secara ilmiah sehingga Indonesia bisa sehat dan tidak bergantung pada obat modern.
"Jadi ini yang ke-46 kalinya saya bicara di (kampus) fakultas kedokteran tujuannya sebenarnya kami ingin mengajak dunia kedokteran para akademisi para ilmuwan ini untuk ikut berpartisipasi, berpartisipasi mengembangkan kekayaan alam kita ini supaya bisa berkontribusi pada Indonesia sehat ke depan," ujar Irwan ditemui detikcom di Fakultas Kedokteran, Unswagati, Cirebon, (29/2/2020).
![]() |
Irwan menuturkan pihaknya senantiasa terbuka untuk membagi wawasan mengenai industri jamu milikinya yang telah memanfaatkan tanaman herbal untuk kesehatan, agar para akademisi juga terdorong untuk mengembangkan hal serupa dan menggali potensi tanaman herbal lainnya di Indonesia.
"Melalui seminar herbal ini kami berharap akademisi kedokteran terdorong untuk terus melakukan penelitian tanaman obat secara ilmiah. Selain itu kami juga ingin dunia kedokteran mendapat wawasan mengenai industri jamu, penelitian yang kami lakukan untuk mengembangkan produk, dan penggunaan jamu untuk pelayanan kesehatan," ungkap Irwan.
Kolaborasi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang herbal ini sejatinya perlu terus dilakukan oleh pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat sehingga saintifikasi herbal seperti jamu bisa memberikan manfaat riset yang baik berbasis kesehatan.
"Seperti halnya produk Tolak Angin, Sido Muncul telah melakukan berbagai penelitian, yaitu Uji Toksisitas dan Uji Khasiat dengan Universitas Sanata Dharma dan Universitas Diponegoro. Hasilnya, minum Tolak Angin dalam jangka panjang tidak menimbulkan efek samping (tidak menimbulkan efek toksit bagi organ tubuh). Tahun 2007 Tolak Angin telah mendapatkan sertifikat Obat Herbal Terstandar (OHT) dari Badan POM," jelasnya.
Manfaat Obat Herbal untuk Pencegahan
Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Kemenkes RI Dr. dr. Ina Rosalina menuturkan pemanfaatan tanaman herbal atau kekayaan alam untuk kesehatan ini juga merupakan salah satu program pemerintah, agar masyarakat bisa melakukan pencegahan untuk terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh virus atau lainnya.
"Kementerian Kesehatan mempunyai program yang mengharuskan masyarakat itu bisa menyehatkan dirinya dan keluarganya dengan kekayaan alam yang ada di Indonesia, baik itu dengan ramuan atau keterampilan secara tradisional, seperti pijat, akupuntur, akupresur dan sebagainya," terang dia.
![]() |
"Itu sesuatu yang kita lakukan pencegahan sekarang ini kita bukan mengobati bukan kuratif tapi preventif bagaimana cara mencegah supaya tidak terkena penyakit tidak menular misalnya, penyakit kanker, impotensi, diebet serta penyakit jantung, salah satunya dengan obat herbal itu," imbuhnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati), Mukarto Siswoyo menyambut baik seminar dan workshop 'potensi pemanfaatan obat herbal menuju Indonesia sehat yang melibatkan 250 mahasiswa fakultas kedokteran akademisi serta apoteker.
"Saya berterima kasih atas kepercayaan Sido Muncul yang menunjuk FK UGJ sebagai salah satu pelaksanaan seminar. Kami sejalan visi dengan Sido Muncul yakni ingin mengangkat bahan herbal kearifan lokal untuk mencapai tataran global," ujar Mukarto.
"Saya kira herbal yang ada di negara kita ini sangat luar biasa banyaknya dan Sidomuncul merupakan salah satu perusahaan yang konsisten dalam rangka penembangan obat herbal ini, itu terbukti dari produk-produk yang dikemas higienis, tentu ini tidak bertabrakan dengan dunia kedokteran yang juga mengusung bagaimana menjadikan manusia sehat," pungkasnya.
(adv/adv)