Hari Kanker Anak Sedunia jatuh setiap 15 Februari. Peringatan hari itu dimaksudkan agar berbagai negara dunia termasuk di Indonesia bisa menekan penyakit ini. Mengingat kanker tidak hanya menyerang orang dewasa juga anak bisa terdiagnosa penyakit mematikan ini.
Menilik hal itu, Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Jakarta mengadakan acara 'Berani Gundul' pada Minggu (16/2/2020) lalu. Kegiatan ini bertujuan untuk memperingati sekaligus menggalang dana bagi para penderita kanker anak.Pedulisehat.id sebagai sebuah wadah yang menawarkan layanan penggalangan dana secara online, real time dan transparan berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Pada kesempatan ini Pedulisehat.id memberikan pemeriksaan kesehatan GDS dan Tensi Gratis serta mengikuti aksi cukur rambut yang diwakili oleh Fahmi Idris selaku Product Manager Pedulisehat.id sebagai bentuk dukungan terhadap anak penyintas kanker. Pedulisehat.id berfokus pada mereka yang menderita penyakit serius dan tidak memiliki cukup dana untuk perawatan dan pengobatan. Sehingga dapat memberi manfaat bagi para penderita kanker anak yang membutuhkan bantuan.
![]() |
Public Relation Manager Pedulisehat.id Gumilar Rachdityo Mumpuni mengatakan hingga saat ini Pedulisehat.id sudah banyak membantu berbagai macam penyakit kronis salah satunya adalah kanker. Sudah ada lebih dari 2.000 campaigner pasien dan sudah mengumpulkan lebih dari 200.000 donatur.
"Melalui event bersama YKAKI ini diharapkan tidak hanya memberikan pemahaman mengenai kesehatan namun berbagai pihak tersebut ikut dalam campaign penggalangan dana pada platform Pedulisehat.id untuk men-encourage masyarakat dalam aksi kepedulian terhadap sesama,"ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (26/2/2020).
Ketua Panitia Berani Gundul 2020 Maesyaroh menambahkan event 'Berani Gundul' ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan penyakit kanker pada anak, sekaligus mengajak masyarakat untuk ikut berempati dan mendukung anak-anak yang sedang berjuang melawan kanker, termasuk mendukung orangtuanya yang terdampak.
"Karena melalui acara ini YKAKI selain memberikan informasi, juga menggalang dana yang seluruhnya dipergunakan untuk membantu program-program YKAKI yang memberi dukungan kepada anak penderita kanker maupun keluarganya," jelasnya.
Diketahui, berdasarkan Data Riskesdas 2018 dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan prevalensi Penyakit Tidak Menular seperti Kanker mengalami peningkatan dari 1,4% (Riskesdas 2013) menjadi 1,8% ini menunjukan kanker adalah penyakit yang tak pandang usia.
![]() |
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga berpotensi mengidap penyakit ini. Untuk itu peningkatan kewaspadaan dengan mengenali gejala kanker pada anak perlu diketahui oleh para orang tua agar bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.
YKAKI pun menyatakan komitmennya untuk terus membantu para penderita maupun pihak-pihak terdampak melalui 4 program utama. Pertama, menyediakan rumah singgah 'Rumah Kita' yang sehat dan nyaman, dilengkapi sarana belajar dan bermain bagi anak-anak. Kedua, mengadakan program 'Sekolah-ku' secara gratis.
Program pendidikan yang dilaksanakan di rumah singgah dan di rumah sakit ini didukung oleh para tenaga pendidik profesional dengan proses kegiatan belajar mengajar seperti di sekolah pada umumnya. Ketiga, mengusahakan bantuan biaya pengobatan serta tindakan medis yang diperlukan. Keempat, melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai kanker anak kepada masyarakat.
Sebagai informasi, acara ini meliputi talk show interaktif mengenai kanker pada anak dan peranan YKAKI, peragaan busana, mewarnai tumbler untuk anak-anak, dan yang terutama potong rambut bersama sebagai bentuk empati dan dukungan bagi anak-anak penderita kanker yang umumnya mengalami kerontokan rambut karena pengobatan kemoterapi.
Acara ini pun tidak hanya berlangsung di Jakarta, namun juga diselenggarakan di 7 kota lain cabang YKAKI yaitu Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Riau, Makassar, dan Manado.
(adv/adv)