Kawasan Pegunungan Ijen, Banyuwangi, mengalami kebakaran hebat pada Oktober 2019. Peristiwa ini telah menghanguskan 940 hektare di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, Gunung Ranti, dan Gunung Merapi Ungup.
Karenanya, Bakti Lingkungan Djarum Foundation Bekerja sama dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur mengajak generasi milenial untuk kembali hijaukan kawasan konservasi melalui program 'Siap Sadar Lingkungan (#SiapDarling)'.
Vice President Director Djarum Foundation FX Supanji mengatakan Siap Darling sebagai program pelestarian lingkungan yang diinisiasi Bakti Lingkungan Djarum Foundation senantiasa mengajak generasi milenial bergerak bersama-sama peduli lingkungan serta terlibat langsung, salah satunya dengan memperbaiki keadaan alam yang rusak.
![]() |
"Peranan Siap Darling melalui program penanaman di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Ijen merupakan langkah nyata kepedulian generasi milenial terhadap lingkungan yang rusak akibat kebakaran," kata Supanji dalam keterangan tertulis.
Pada acara ini, Siap Darling mengajak 249 mahasiswa yang tergabung dalam darling squad untuk menanam 500 pohon Cemara Gunung (Casuarina junghuniana) di area TWA Kawah Ijen seluas 1,1 hektare.
Darling squad yang tergabung dalam program ini merupakan mahasiswa dari 35 universitas di Indonesia. Di antaranya seperti Universitas Airlangga Banyuwangi, Politeknik Negeri Banyuwangi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Universitas Terbuka (UT), Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan beberapa universitas lainnya.
![]() |
Sementara itu, Kepala BBKSDA Jawa Timur Nandang Prihadi mengatakan kebakaran telah melahap habis sepertiga kawasan di Pegunungan Ijen, termasuk dalam cakupan wilayah BBKSDA.
"Aksi tanggap dan peduli lingkungan Siap Darling di kawasan Taman Wisata Alam Gunung Ijen merupakan upaya untuk melestarikan kawasan konservasi melalui penanaman kembali sebagai upaya pemulihan ekosistem flora dan fauna yang terputus atau terganggu bahkan mengalami kematian akibat kebakaran hutan pada kawasan tersebut," urai Nandang.
Atas kejadian tersebut dampak yang paling signifikan atas kebakaran lahan di TWA Gunung Ijen adalah kerusakan ekosistem yang ada di kawasan tersebut. Hal ini kemudian menyebabkan rusaknya siklus kehidupan flora dan fauna.
BBKSDA Jawa Timur pun menyambut baik kegiatan Siap Sadar Lingkungan ini. Pihaknya menilai program ini berani mengajak masyarakat luas agar lebih sadar lingkungan.
"Saya berharap pemuda-pemudi khususnya di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso menjadi terdorong dan memiliki keinginan untuk turut serta menjaga lingkungan. Saya juga berharap kegiatan Siap Darling tidak berhenti di TWA Gunung Ijen, tetapi masih terus berlanjut di Kawasan Konservasi maupun kawasan hutan lainnya," ujarnya.
Sebagai informasi, dari sisi jumlah pengunjung di Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen pada 2015 mengalami peningkatan.Tercatat 90.080 wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal di tahun 2014 dan melonjak mencapai angka 169.445 di tahun 2015.
Data ini terus melonjak meskipun sempat menurun pada 2017. Namun kembali menanjak pada 2018 yakni sebanyak 194.203 wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal.
Tak hanya melakukan penanaman, Bakti Lingkungan Djarum Foundation juga membangun fasilitas sarana dan prasarana di kawasan konservasi Gunung Ijen termasuk green house. Dibangunnya sejumlah fasilitas tersebut diharapkan dapat bermanfaat dan membuat para wisatawan lebih nyaman untuk menikmati keindahan Gunung Ijen.
Selain merawat dan memperbaiki Taman Wisata Alam (TWA), kegiatan ini juga diperkaya dengan talkshow bertema 'Menuju Ijen Darling'. Sebagai penutup, musisi peduli lingkungan Barasuara pun ikut tampil usai talkshow digelar.