Pagi itu suasana di kaki Gunung Ranai, Natuna, berbeda dari biasanya. Belasan pekerja PLN sudah sibuk menaikturunkan tiang-tiang besi seberat 366-370 kg dari atas truk. Setelah muatan truk turun, pekerjaan belum selesai, para pekerja dengan cepat langsung membopong tiang tersebut beramai-ramai ke titik penanaman tiang.
Beberapa waktu sebelum itu, di lokasi terpisah, pekerja PLN lainnya dengan cekatan menggali lubang untuk tempat menancap tiang PLN. Bukan cuma asal cangkul, jika cangkul terantuk batu, waktu dan kerja jadi semakin lama. Jika lubang siap maka tiang-tiang untuk tegangan rendah dan menengah itu siap dipasang.
Berpeluh karena menguras tenaga, tentu dirasakan para pekerja di tengah medan berbukit seperti kaki gunung Ranai. Namun berkat arahan pimpinan yang jelas dan kekompakan luar biasa, pekerjaan pemasangan tiang itu terasa lebih cepat.
"Kita memasang jaringan dan trafo distribusi untuk normalisasi sambungan rumah dan mendukung kegiatan TNI. Kami target sambil menunggu material dikirim Tanjung Pinang mudah-mudahan bulan depan sudah bisa operasi," kata Manager ULP Natuna, Dwi Ristianto kepada di detik.com Natuna.
Dia mengatakan awal pekerjaan ini akibat dari laporan TNI yang mengeluhkan terganggunya jaringan listrik mereka. Sehingga komunikasi radio (repeater) yang berguna untuk pertahanan dan keamanan menjadi terganggu.
"Jadi awalnya itu pihak TNI komposit sering mengalami gangguan radio ternyata di instalasi repeater di atas itu tidak berfungsi, solar cellnya sampai kincirnya di puncak gunung ranai. Solar cell itu kendalanya ditutup kabut solar cell nggak berfungsi dengan baik, nggak konsisten. Ada kalanya Gunung Ranai berkabut terus itu nggak bisa nyimpan ke baterainya," jelas Dwi.
![]() |
Begitu pula dengan kincirnya yang jadi pembangkit alternatif selain solar cell. Kondisinya sudah patah akibat angin yang keras.
"Jadi kita bisa bangun ke pinggang gunung saja karena dari pinggang ke atas ada instalasi mereka jadi tinggal sambung aja. Ini juga untuk memperbaiki tegangan pelanggan PLN yang sudah ada di gunung Ranai," tandasnya lagi.
Sebagai informasi, di Kabupaten Natuna sudah ada 18 PLTD yang terpasang di 18 kecamatan dengan daya total terpasang mencapai 26.392 KW serta beban puncak mencapai 9.999 KW. Sampai saat ini pelanggan ULP Natuna sebanyak 23.221 dengan kwh jual sebesar 34.620.715 kw. Dengan jumlah ini ULP Natuna rata-rata per bulan mencapai Rp 5.602.670.955.
Detikcom bersama PLN mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur listrik, perekonomian, pendidikan, pertahanan dan keamanan, hingga budaya serta pariwisata di beberapa wilayah terdepan.
Ikuti terus berita tentang ekspedisi di pulau-pulau terdepan Indonesia di tapalbatas.detik.com!