Menteri Pariwisata Arief Yahya meresmikan peluncuran destinasi digital baru di Kabupaten Bandung, yakni Pasar Puri Bambu. Ia mengapresiasi peluncuran yang berlangsung sangat keren karena menyuguhkan berbagai atraksi yang membuat pengunjung begitu menikmati.
Beberapa atraksi tersebut di antaranya Angklung Saung Mang Udjo, Balaruna, Rekes Tawangsa dan Tari Merak, Kecapi Suling, Parahyena hingga Manshur Angklung EDM.
Arief juga mengucapkan selamat karena ini adalah destinasi digital pertama di Kabupaten Bandung. Ia juga berterima kasih kepada para sponsor meliputi Kimia Farma, Telkomsel, Propan dan Angkasa Pura II atas resminya destinasi digital ini.
"Yang tidak kalah penting, destinasi digital harus melibatkan masyarakat sejak awal. Dari tempat parkir hingga pedagangnya. Yang utama juga adalah destinasi digital harus cantik jika difoto karena kebutuhan anak muda saat ini adalah Esteem Economy. Ekonomi pengakuan. Maka harus juga instagrammable," kata Arief.
Arief mengatakan apalagi Bandung memiliki keunggulan yang sangat luar biasa. Untuk budaya sudah menjadi juara dan wisata halal juga sangat terbaik.
"Dan yang paling bisa digunakan di Bandung adalah harus adanya nomadic tourism, jika itu semua dikembangkan dengan baik, maka akan menjadi destinasi kelas dunia," ujar Arief.
![]() |
Sementara itu, Bupati Bandung Dadang M Naser mengatakan peluncuran ini adalah bentuk keseriusan Kemenpar dengan destinasi digital. Ia juga mengatakan siap mendukung destinasi ini dengan melibatkan generasi milenial.
"Kehadiran Pak Menteri di destinasi digital ini membuat Kabupaten Bandung semakin semangat meningkatkan pariwisatanya. Kami akan dukung destinasi ini dengan juga meningkatkan kuliner kami, fashion kami, alam kami dengan melibatkan generasi Milenial dalam mempromosikannya," ucap Dadang.
"Dengan jumlah 3,9 juta orang, maka masyarakat Kabupaten Bandung harus bangkit, harus makmur, di zaman digital seperti ini kita semua harus menghilangkan kata menganggur, destinasi digital yang diluncurkan pak menteri ini menjadi salah satu wadahnya," imbuhnya.
Kata Dadang, hadirnya berbagai atraksi pada peluncuran Pasar Puri Digital membuat ratusan pengunjung yang didominasi generasi millenial begitu antusias mendatangi destinasi ini. Mulai dari berbagai workshop hingga sajian kuliner khas membuat pembukaan destinasi ini makin kaya warna.
Lebih lanjut Dadang menjelaskan daerah Cimenyan sendiri terkenal dengan potensi kuliner berupa tape singkong atau peuyeum dan madu. Selain itu, ada olahan pangan lain dari singkong, jagung, tepung beras dan sayur sayuran serta umbi umbian. Di pasar ini juga dihadirkan minuman tradisional berupa bandrek dan bajigur.
Adapun menurut Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Dadang Rizki Ratman, Pasar Puri Bambu dikonsep dengan matang dan tampilan menarik. menurutnya, destinasi digital ini memberikan nuansa milenial yang berbalut manis dengan kentalnya budaya Sunda.
Lalu kata Rizki, spot-spotnya pun banyak dan menarik untuk dieksplorasi. Ia menjelaskan Pasar Puri Bambu memiliki tiga beautifull view, yaitu hutan bambu, spot sunrise, dan city light.
"Mereka (wisatawan) suka tempat yang bisa berfoto ria dan layak di-medsoskan, sedangkan differentiating-nya harus instagrammable, dan branding-nya, kids zaman now. Ini semua dimiliki Pasar Puri Bambu," kata Dadang.
Dengan diresmikannya Pasar Puri Bambu, Dadang berharap jika pariwisata Kabupaten Bandung makin berkembang. Karena menurutnya, jelas generasi milenial sangat aktif di media sosial dan dengan itu, promosi langsung pastinya juga akan didapatkan pariwisata Kabupaten Bandung.