Cara Kemenpar Promosikan Labuan Bajo ke Turis Australia dan Malaysia

Cara Kemenpar Promosikan Labuan Bajo ke Turis Australia dan Malaysia

Advertorial - detikNews
Kamis, 10 Okt 2019 00:00 WIB
Foto: Dok Kemenpar
Jakarta -

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kembali mengadakan program famtrip (family trip) untuk mempromosikan wisata budaya dan kuliner Labuan Bajo. Kegiatan yang digelar pada 8-11 Oktober 2019 ini melibatkan beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Australia serta peserta yang memiliki background pekerja media, influencer, dan blogger.

"Labuan Bajo merupakan destinasi yang selalu menarik dieksplorasi. Ada beragam experience yang bisa dinikmati wisatawan di sana. Alam dan budayanya sangat eksotis," ungkap Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani.

"Melalui program famtrip, destinasi Labuan Bajo akan semakin dekat dengan publik. Sebab peserta famtrip ini luar biasa dengan network pasar kuat," imbuhnya.

Rizki juga mengatakan ada 4 media asal Australia yang dilibatkan, yaitu Community News, So Perth, The West Australian, dan WA Today. Sedangkan media asal Malaysia diisi The Star, OhBulan, Harian Metro, dan Eat Pray Love serta dari Indonesia diisi oleh Kumparan dan detikcom.

Adapun beberapa nama influencer dan blogger yang dilibatkan, kata Rizki, di antaranya Dimas Danang Soeryonegoro, Galabby Thahira Pahlevi, Patricia Malina, dan Paquita Genuschka.

Lebih lanjut Rizki menjelaskan, famtrip ini menjadi media promosi rute baru AirAsia. Sebelumnya AirAsia membuka rute baru Denpasar-Labuan Bajo mulai awal Agustus. Rute ini dilayani 7 kali selama sepekan. Adapun armada yang digunakan yaitu Airbus A320 dengan kapasitas 180 seat.

"Kemenpar tetap berkomitmen mendukung maskapai yang membuka rute baru. Rute ini bisa domestik atau mancanegara. Kami optimistis, AirAsia akan menaikan frekuensi penerbangannya menuju Labuan Bajo. Sebab destinasi ini luar biasa. Potensi pasarnya besar. Kami libatkan media Malaysia dan Australia karena kedua negara itu adalah pasar menjanjikan," tegas Rizki.

Rizki mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan kunjungan wisman mencapai ke Labuan Bajo sebesar 10,87 juta atau naik 2,67% pada rentang Januari-Agustus 2019. Slot terbesar dimiliki wisman asal Malaysia dengan jumlah 2,11 juta atau 19,38% dari total arus masuk wisman.

Sedangkan Australia menjadi kontributor wisman terbesar ke-4 dengan jumlah 876,8 ribu atau 8,07%. Selain itu, slot wisman besar lain diberikan Tiongkok, Singapura, dan Timor Leste.

Tak hanya itu, kata Rizki, investor Australia tertarik berinvestasi di Labuan Bajo. Angka investasinya sekitar USD 1 miliar atau setara Rp 14 triliun. Menurutnya, pada rentang Januari-Agustus, wisman mengandalkan jalur udara di mana slotnya mencapai 6,49 juta kunjungan.

"Jalur udara tetap vital mendukung pergerakan wisman. Kami optimistis, pergerakan wisatawan asal Malaysia dan Australia akan naik signifikan menuju Labuan Bajo. Sebab slot brandingnya memadai melalui program famtrip tersebut. Spot-spot destinasi yang dieksplorasi famtrip ini juga menarik," ucap Rizki.

Sementara itu, menurut Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional IV Kemenpar Adella Raung, Labuan Bajo merupakan gerbang menuju destinasi lain di sekitarnya. Menggunakan live on board, sedikitnya ada 5 destinasi populer yang akan dieksplorasi.

Sebut saja Pulau Padar, Pink Beach, Pulau Rinca, Pulau Kalong, Liang Dara, hingga Batu Cermin. Format aktivitasnya di antaranya tracking dan snorkeling. Menurutnya, famtrip juga semakin lengkap dengan eksplorasi kuliner khas Labuan Bajo.

"Labuan Bajo dan sekitarnya tetap eksotis. Alam, budaya, hingga value bisnisnya sangat besar. Program famtrip ini akan memberi impact positif luar biasa bagi pergerakan wisatawan di sana. Semua lini tentu akan mendapatkan manfaat jangka panjang dari aktivitas ini. Apalagi Labuan Bajo membidik wisatawan kelas premium," ucapnya.

Untuk itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mendukung pergerakan wisatawan premium melalui, upgrade infrastruktur yang terus digulirkan di Labuan Bajo. Menurutnya, kawasan ini akan dilengkapi hotel, marina, hingga zona komersil. Untuk mendukung program tersebut, anggaran Rp 1,6 triliun sudah disiapkan.

"Labuan Bajo dan destinasi di sekitarnya selalu menjadi daya tarik luar biasa. Program famtrip ini punya fungsi strategis. Sebab ada banyak informasi terbaru yang harus disampaikan pada pasar mancanegara. Setelah ini, pasar akan cepat menyesuaikan dengan kondisi di sana," ucap Arief yang jadi Menpar Terbaik ASEAN.

(adv/adv)
Berita Terkait