Selama ini kulit padi atau sekam menjadi limbah yang mencemari lingkungan dan dalam jangka panjang dapat mengganggu kesehatan manusia. Selain itu, sekam juga tidak memiliki nilai jual atau harga yang tinggi.
Guna mengatasi permasalahan tersebut, tim dosen President University membuat alat pembuat arang sekam dan mesin pres briket arang sekam. Saat ini, briket arang sekam sangat diminati negara-negara seperti Jepang, Arab, dan Turki karena dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan memasak, penerangan, maupun kegiatan industri sehingga potensi ekspor briket arang sekam saat ini cukup menjanjikan.
Penelitian yang sudah mendapatkan hibah dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ini mengambil lokasi di Desa Sukamaju, Kabupaten Bekasi, yang merupakan salah satu sentra padi di Pantai Utara Jawa (Pantura). Adapun tim dari President University yang menggarap penelitian ini diketuai oleh Nanang Ali Sutisna dari Prodi Teknik Mesin dengan dua anggota, yaitu Filda Rahmiati dan Grace Amin dari Prodi Manajemen.
![]() |
Mereka juga melakukan serah terima alat dan sosialisasi penggunaan mesin ini di Kantor Desa Sukamaju pada Senin (7/10/2019). Acara tersebut dihadiri oleh warga, jajaran perangkat desa serta karang taruna dari Desa Sukamaju.
Saat sesi sosialisasi, Nanang menjelaskan dan mempraktekkan langsung cara membakar sekam menggunakan alat yang timnya ciptakan. "Prinsipnya sederhana. Pembakaran sekam menggunakan alat ini hanya memerlukan waktu 30-40 menit, kemudian sudah siap dicetak dengan mesin pres," ucap Nanang.
"Namun, sebelum dicetak, arang yang sudah berbentuk serbuk tersebut harus dicampur dengan perekat misalnya tepung tapioka (kanji) baru kemudian di-press atau dicetak untuk selanjutnya dikeringkan," tambahnya.
![]() |
Pada kesempatan yang sama, salah satu Dosen Prodi Manajemen President University Chairy juga memberikan materi tentang metode pemasaran yang dapat dilakukan masyarakat Desa Sukamaju. Hal ini guna membantu melancarkan pemasaran dari produk briket arang sekam.
"Dengan kemasan yang telah didesain oleh tim President University, briket arang sekam ini dapat dipasarkan tidak hanya melalui organisasi tingkat desa, namun juga secara online," Jelas Chairy.
"Tim President University akan terus memonitor proses produksi briket arang sekam ini sehingga kualitasnya baik dan siap serta layak untuk dipasarkan," imbuh Chairy yang juga kini sebagai Sekretaris Yayasan Pendidikan President University, salah satu unit perusahaan pengembang kota PT Jababeka Tbk.
Adapun menurut Sekretaris Desa Sukamaju Nakim Suhardi, proses produksi dan pemasaran briket arang sekam ke depannya akan dikelola oleh karang taruna Desa Sukamaju. Sementara proses pemasarannya akan diserahkan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"Kami harap kehadiran mesin ini dapat menambah pendapatan masyarakat Desa Sukamaju serta memberikan kegiatan yang positif bagi karang taruna di desa ini," ujarnya.