Mini Agrowisata, Tempat Belajar Beternak dan Berkebun di Surabaya

Mini Agrowisata, Tempat Belajar Beternak dan Berkebun di Surabaya

Advertorial - detikNews
Jumat, 04 Okt 2019 00:00 WIB
Plt Kepala DKPP Erna Purnawati menunjukan jenis udang yang dibudidayakan di Mini Agrowisata/Foto; (Doc. Pemkot Surabaya).
Jakarta -

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memanfaatkan lahan minim untuk membuat Mini Agrowisata. Pemkot Surabaya mengembangkan konsep integrasi untuk edukasi pertanian, peternakan dan perikanan yang berdiri di atas lahan seluas 1,5 hektare. Wisata edukasi ini pun menjadi primadona wisata Kota Surabaya.

Mini Agrowisata tersebut berlokasi di Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Jl. Pagesangan 2 Nomor 56. Lahan wisata ini juga menyajikan beragam tanaman hortikultura, budidaya ternak, seperti ayam petelur, kelinci dan kambing. Selain itu, pengunjung bisa melihat dan mempelajari langsung budidaya ikan dan udang.

Plt Kepala DKPP Erna Purnawati mengatakan, Mini Agrowisata Wisata ini sudah dibuat sejak beberapa tahun silam, dan sudah menjadi lokasi edukasi bagi masyarakat umum, khususnya para pelajar.

"Ini dibuka untuk umum secara gratis. Biasanya para pelajar juga berkunjung ke sini. Mereka belajar banyak hal di sini," ucap Erna Purnawati, dalam keterangan siaran pers.

Selain itu, para pengunjung juga dapat menikmati relaksasi dari Ikan Garrarufa Osteochilus Vittatus (ikan terapi), lalu bisa memetik buah dan memanen sayur-sayuran sendiri ketika waktunya panen.

Mini Agrowisata, Tempat Belajar Beternak dan Berkebun di SurabayaPlt Kepala DKPP Erna Purnawati memamerkan hasil panen Mini Agrowisata/Foto: (Doc. Pemkot Surabaya)

Menurut Erna, sensasi panen sayuran sendiri di Mini Agrowisata sangat berbeda dengan hanya membeli di pasar. Biasanya waktu panen datang setiap tiga bulan sekali, sehingga apabila pengunjung beruntung akan memanen sendiri buah dan sayuran.

Sesuai dengan perintah dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, hasil panen dari Mini Agrowisata tidak boleh dijual. Oleh karena itu, DKPP membagi-bagikan hasil panen tersebut kepada warga atau pengunjung.

Diharapkan. Dengan adanya keberadaan Mini Agrowisata menjadi fungsi edukasi untuk memaksimalkan lahan yang ada di Surabaya. Erna juga mengatakan pihaknya rutin mengadakan penyuluhan, tidak jarang kegiatan tersebut dibarengi dengan pembagian bibit tanaman dan pelatihan urban farming secara gratis.

Mini Agrowisata, Tempat Belajar Beternak dan Berkebun di SurabayaSalah satu jenis tanaman buah-buahan yang dibudidayakan di Mini Agrowisata adalah Golden Melon/ Foto: (Doc. Pemkot Surabaya).

Sementara itu, Kepala Bidang Pertanian Rahmad Kodariawan mengatakan, pihaknya akan terus mengembangkan Mini Agrowisata dengan menambah jenis varietas tanaman yang ada. Saat ini sudah ada 150 jenis varietas tanaman dengan jenis tanaman berbuah, yang jumlahnya ada 15 jenis.

"DKPP akan lebih fokus pada penambahan jenis tanaman yang langka. Supaya masyarakat punya akses untuk mendalami tanaman-tanaman langka," tambah Rahmad.

Lebih lanjut, salah satu pengunjung Mini Agrowisata Yuni Ardiana mengaku, sudah beberapa kali mendatangi pertanian terpadu itu. Bahkan, beberapa kali pula dia meminta bibit di tempat tersebut. "Kadang kalau hari libur, saya bawa anak-anak ke sini, hitung-hitung buat bermain sekaligus belajar tentang pertanian dan peternakan," tutup Yuni.

(adv/adv)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.