Malam akhir pekan di Stasiun BNI City, Jakarta, Minggu (1/9/2019), tampak jauh lebih ramai dibanding hari biasanya. Sejak senja menuju malam hari, terdengar musik jazz dari area terbuka parkir lantai 1 Stasiun BNI City yang menjadi penghubung menuju Bandara Soekarno Hatta, Tangerang tersebut.
Para penumpang yang akan berangkat atau baru turun dari KA Bandara, bahkan warga yang kebetulan melewati Stasiun BNI City, bisa sambil menikmati musik jazz tersebut. Suasana hiburan musik Jazz ini merupakan bagian dari kegiatan Railink Jazz 2019.
Railink Jazz 2019 merupakan festival musik dari PT Railink yang menampilkan berbagai macam musisi jazz di Indonesia. Event ini merupakan kali pertama digelar PT Railink setelah lebih dari satu tahun KA Bandara menuju Soekarno Hatta beroperasi.
Plt Direktur Utama PT Railink, Mukti Jauhari mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menjadikan Stasiun BNI City sebagai network atau Transportation Hub yang dapat memfasilitasi berbagai kegiatan publik. Selain itu, event perdana ini sebagai wujud sosialisasi atau imbauan dari PT Railink kepada masyarakat untuk menggunakan transportasi publik, khususnya KA Bandara.
"Kami ingin mengajak masyarakat agar menjadikan angkutan publik sebagai transportasi utama. Karena KA bandara ini termasuk salah satu angkutan publik yang sudah ada intermoda-nya. Kami di depan pintu keluar kami sudah ada 4 rute TC di situ. Kemudian seberang sedikit langsung ada MRT. Kemudian kita ada koridor ke Stasiun Karet dan Stasiun Dukuh Atas," ujar Mukti, saat konferensi pers di Railink Music Lounge Stasiun BNI City, Jakarta, Minggu (1/9/2019).
"Dengan adanya konser ini kita mengajak masyarakat agar lebih mencintai angkutan publik. Selain itu kamu mengapresiasi para seniman musik ini agar lebih maju lagi dan dicintai masyarakat," ujarnya.
![]() |
Sementara itu, penyanyi solo yang juga mantan vokalis grup band Payung Teduh, Mohammad lstiqamah Djamad atau Pusakata menilai event musik jazz ini tampak unik dan menarik. Pasalnya venue digelar di stasiun, yang membuat dirinya bernostalgia saat mengamen di kereta dulu.
"Apalagi venue-nya seperti ini, kita pengen membuat suasana itu menjadi magnet buat orang-orang yang lalu lalang. Apaan ini, datang saja gitu kan. Karena menurut saya memang seperti itu sebenarnya enaknya sih," ujar pria yang akrab disapa Is tersebut.
"Saya dulu waktu zaman kereta bebas-bebasnya, saya memang pengamen. Zaman kuliah di Depok saya ngambil dari Citayam sampai Kalibata buat bayar kosan. Jadi sangat senang sekali dengan sekarang stasiun berubah wajah, benar-benar jadi kayak nostalgia gitu. Cuman nostalgianya lebih modern dan teratur stasiunnya," tambahnya.
Sebelum manggung yang terjadwal pukul 21.00 WIB, sore harinya, Is pun sempat menghibur para penumpang di atas KA Bandara yang sedang melaju. Sambil menjajaki bagaimana nyamannya KA Bandara, Is mengaku senang dan kagum dengan transportasi publik kereta ini yang menurutnya sudah seperti di negara maju.
"Saya dari tadi diajak untuk turun mengeksplorasi KA Bandara ini. Sebenarnya ini adalah mimpi warga, apalagi bagi negara yang berkembang. Tinggal kita sebagai masyarakat, pengguna KA Bandara ini harus bisa lebih bijak lagi lebih menggalakkan lagi untuk mengajak satu sama lain menggunakan transportasi publik ini. Dan paling penting adalah tepat waktu dan kenyamanan. Dan itu saya rasa terpenuhi di sini," ujarnya.
Salah satu pengunjung, Ade (44) mengaku senang dengan adanya event ini. Saat sore hari ia baru turun dari MRT Bundaran HI, ia penasaran ada konser musik di Stasiun BNI City, sehingga ia mampir untuk menikmati musik kesukaannya bersama keluarga.
"Senang ada event ini, lagi pula saya suka jazz juga nih. Yang paling saya tunggu-tunggu itu Payung Teduh, yang Pusakata itu," ujarnya.
Adapun konsep konser jazz terbuka di area stasiun ini menurut Ade menjadi terobosan baru. Sehingga menurutnya stasiun ini semakin hari semakin bagus, baik dari pelayanan, fasilitas, hingga adanya hiburan.
"Suasana konser seperti ini bagus sih, yang naik kereta juga bisa menikmati. Kalau sekarang kan lebih enak, lebih nyaman kereta tuh. Harapannya lebih baik lagi aja, sama musik ini lebih rutin juga biar tambah menarik," ujarnya.
Selain Pusakata, deretan musisi lainnya yang memeriahkan Railink Jazz 2019 antara lain Yura Yunita, Syaharani, Beben Jazz & Friends, Indro Hardjodikoro feat Kayla, Elninos & Friends, Idham Noorsaid, Agam Hamzah, Honeybeat (KJK), Faraby Big Band, Goodboys, KJC, Rio Clappy & Friends, FRS Music, dan masih banyak lagi. Railink Jazz 2019 akan digelar dari pukul 13.00 hingga 22.00 WIB.
Railink Jazz 2019 ini bisa disaksikan oleh seluruh penumpang dan masyarakat yang memiliki boarding pass atau tiket KA Bandara untuk keberangkatan tanggal 1-7 September 2019 dengan harga mulai dari Rp 15.000.