Pertumbuhan dan pergerakan ekonomi Indonesia tidak dapat lepas dari peranan industri dan bisnis yang ada. Ada berbagai kawasan industri yang berkembang di Indonesia, salah satunya adalah kawasan industri yang berada di koridor timur Jakarta (Bekasi-Cikarang-Karawang) yang telah berkembang sangat pesat dalam 15 tahun belakangan ini. Dapat dipastikan perkembangan kawasan di koridor timur ini sangatlah pesat dibandingkan dengan kawasan lainnya yang ada di Jakarta dalam beberapa tahun ke depan.
Bekasi-Cikarang-Karawang yang terdapat di timur Ibu Kota ini telah menjadi jantung pacu utama dari pergerakan ekonomi nasional. Lebih dari 60% aktivitas perekonomian telah disumbangkan dari kawasan ini dan 70%-nya diberikan dari kawasan Bekasi-Cikarang. Angka ekspor di kawasan timur Kota Jakarta ini telah memberikan kontribusi yang besar hingga dapat menembus angka ekspor di wilayah Batam. Kawasan Bekasi-Cikarang dapat mencetak nilai Produk Domestik Bruto (PDB) lebih dari USD 1 triliun per tahun.
Koridor timur Jakarta ini telah menjadi penopang Ibu Kota dan menawarkan beragam prospek yang menjanjikan bagi pelaku industri dan investor baik dari dalam maupun luar negeri. Tentunya potensi ini menjadi perhatian pemerintah sehingga menjadikan kawasan koridor timur Jakarta ini menjadi kawasan unggulan yang memiliki geoekonomi dan geostrategis yang memiliki potensi dan kemampuan dalam meningkatkan pendapatan dan perekonomian negara.
Tuan Rumah Industri Terbesar di Indonesia
Koridor timur Jakarta (Bekasi-Cikarang-Karawang) telah menarik banyak perhatian berbagai pihak dan saat ini menjadi kawasan yang menawarkan prospek bisnis yang tinggi. Setidaknya lebih dari 5.000 industri yang aktif menjalankan usahanya di sepanjang kawasan ini.
Sejajaran industri dengan brand ternama dapat ditemukan dari Bekasi hingga Karawang, baik dari skala nasional hingga multinasional. Pergerakan pertumbuhan industri di koridor timur ini semakin menunjukkan potensi yang menjanjikan dan menjadi kawasan industri terbesar baik di Indonesia dan di Asia Tenggara.
Mayoritas industri di kawasan koridor timur Jakarta ini berada di kawasan Jababeka Industrial Estate yang berada di kota mandiri modern Jababeka, Cikarang yang memiliki lahan seluas 5.600 hektare secara keseluruhan. Jababeka Industrial Estate diperkenalkan sejak 1989 dan telah dikenal sebagai kawasan industri dan teknologi yang mendunia serta bergengsi.
Hal ini dapat dilihat dari beragam industri multinasional, nasional, dan SMEs (Small Medium Enterprise) yang telah bergabung dengan Jababeka Industrial Estate, seperti perusahaan mainan Mattel, Unilever, Samsung, L'oreal, Nissin, Kraft, United Tractors, Komatsu, Lotte, Aku Food, Ici Paints, Sari Roti, dll. Lebih dari 2.000 perusahaan industri yang telah berdiri di Jababeka Industrial Estate yang berasal lebih dari 30 negara seperti Australia, Perancis, Jerman, China, Jepang, Belanda, Singapura, Amerika Serikat, dan Inggris.
Jababeka Industrial Estate memberikan beragam produk yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan industri terkait. Investor dapat memilih kavling industri dengan berbagai ukuran yang dapat disesuaikan, atau gedung pabrik yang memiliki standar internasional. Jababeka sebagai pengelola kawasan industri terdepan dengan pengalaman lebih dari 30 tahun, telah siap menuju era industri 4.0, Internet of Thing (IoT) dan Artificial Intellegence (AI).
Jababeka juga didukung dengan ragam infrastruktur seperti dua pembangkit listrik, jaringan fiber optic yang dikelola oleh PT Infrastruktur Cakrawala Telekomunikasi IcTel yang merupakan anak usaha Jababeka, serta aplikasi sosial J-Smart yang digunakan untuk monitoring segala kegiatan yang ada di Jababeka. Hal ini sejalan dengan slogan Jababeka Industrial yakni 'The Leading of Industrial Estate and The Biggest Industrial of Southeast Asia'.
Kawasan Industri Strategis dengan Infrastruktur Terlengkap
Jababeka Industrial Estate memiliki lokasi yang strategis yakni terletak di Kota Jababeka yang memiliki kemudahan aksesibilitas dan dukungan infrastruktur. Lokasi yang berdekatan dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Kertajati serta Pelabuhan Tanjung Priok dan Patimban. Kawasan Industri Jababeka juga dapat diakses melalui jalan Tol Jakarta-Cikampek melalui 3 akses gerbang tol, yakni KM 29, KM 31, dan KM 34,7.
Di dalam kawasan industri Jababeka terdapat Cikarang Dry Port yang merupakan one stop service untuk keperluan logistik kargo yang semakin memudahkan tenant di dalam kawasan. Untuk mempermudah akses juga terdapat helipad dan heli commuter service yang disediakan oleh Jababeka.
Ke depannya terdapat pembangunan infrastruktur masif yang akan dirasakan langsung dampaknya oleh sejumlah kawasan di koridor timur Jakarta termasuk Jababeka. Seperti pembangunan jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek yang telah dimulai pengerjaannya pada 2017, pembangunan jalur LRT Jakarta-Cikampek dan MRT Balaraja-Cikarang, pengembangan double-double track Commuter Line, rencana pembangunan Tol JORR 2, hingga jalur kereta cepat Jakarta-Bandung.
Jababeka akan menjadi kota mandiri dengan konsep TOD yang terintegrasi dengan beragam moda transportasi di dalamnya. Seluruh pembangunan infrastruktur ditambah dengan lokasi yang strategis semakin memperjelas posisi Jababeka sebagai integrated township terlengkap di Indonesia. (adv/adv)