Hujan yang mengguyur terus menerus, tidak menyurutkan semangat Joko Widodo (Jokowi) maupun puluhan ribu pendukungnya bertahan di Lapangan Dukuh Salam, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Kamis pekan lalu. Pada 4 April lalu itu, Jokowi mendapatkan jatah menggelar Kampanye Akbar di Tegal.
"Meskipun kehujanan tidak ada yang bergerak satu senti pun ke arah lain, saya ingin memastikan di Kabupaten Tegal dan sekitarnya, kita harus bisa dapat 75% ke atas. Yang setuju silahkan tunjuk jari, yang setuju silahkan angkat jempol," ucap Jokowi yang disambut sorak sorai masyarakat yang menghadiri Kampanye Akbar Capres 01 di Tegal.
Presentase perolehan suara yang ditargetkan Jokowi tersebut, lebih besar dibandingkan yang diterimanya pada Pilpres sebelumnya. Pada Pilpres 2014, Jokowi menyampaikan kalau dirinya mendapatkan suara 63% di Kabupaten Tegal.
Sosok Jokowi membuat para pendukung memilih bertahan di tengah lapangan meski hujan cukup lebat. Ya, tepat di bawah guyuran hujan, Jokowi menyampaikan orasinya soal program barunya yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Sembako, dan Kartu Pra-Kerja.
"Ingat-ingat, 17 April tinggal dua minggu lagi, jaga semangat seperti ini. Jangan biarkan yang lain masuk ke Kabupaten Tegal. Setuju. Kawal semua yang ada di kampung, desa, dan TPS (Tempat Pemungutan Suara)," kata Jokowi yang disusul teriakan terus menerus Jokowi-Jokowi, dari para pendukung.
Tanpa dilindungi payung maupun dibalut jas hujan, Jokowi terlihat basah kuyup karena air hujan. Hal tersebut tak ubahnya dengan baju para pendukung Jokowi yang hadir di Lapangan Dukuh Salam, Kabupaten Tegal, dan mayoritas tidak membuka payung ataupun menggunakan jas hujan.
Basah kuyup tapi kali ini akibat kepanasan karena panas terik, seperti yang dialami warga yakni para pendukungnya juga dihadapi Jokowi, saat berkampanye di Kompleks Stadion Temanggung Abdul Jamal, Kota Batam, pada Sabtu akhir pekan lalu.
Tak ayal, seperti halnya saat Jokowi kampanye di Tegal, kemeja putih yang dikenakannya di Batam, juga terlihat basah.
"Baru kali ini, belum dimulai saya sudah basah kuyup. Baju basah kuyup, inilah Batam yang luar biasa. Terbang tinggi siang dan malam. Melihat bermacam macam kota. Tidak akan sampai di Batam saya, kalau bukan karena cinta," kata Jokowi dengan penuh antusias, yang tak ayal disambut meriah massa pendukung.
Sejatinya, Jokowi bisa saja memilih mendapatkan perlindungan berupa dipayungi ataupun mengenakan jas hujan, agar tidak kehujanan saat ingin menyampaikan orasi politiknya. Di sisi lainnya, bisa saja Jokowi tetap berada di bawah perlindungan atap panggung yang dilengkapi dengan hembusan angin kencang dari kipas angin, agar tidak basah kuyup akibat kepanasan.
Tapi, Jokowi tidak memilih dua kemungkinan sikap demikian. Bersama para pendukung, Jokowi menerjang curahan air hujan maupun teriknya panas, dengan semangat dan kekuatan dari program-program yang ingin diberikannya kepada warga begitu terpilih kembali. Bersama rakyat, Jokowi kehujanan dan kepanasan tapi juga tersenyum serta tertawa bahagia bersama. (-/-)