Tahukah kamu pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 24,7 triliun dari anggaran negara untuk membiayai gelaran Pemilu pada tahun 2019? Baik yang baru tahu atau sudah tahu, makanya jangan tak memilih atau jadi golput (golongan putih).
Besaran uang yang dialokasikan dari anggaran negara itu digunakan untuk penyelenggaraan serta peningkatan kualitas pertahanan serta pengamanan pada Pilpres dan Pileg yang digelar serentak pada Pemilu tanggal 17 April 2019.
Sejatinya, golput bukanlah sebuah pilihan. Golput hadir dari rasa pesimistis dan apatisme sekelompok orang terhadap calon pemimpin dan kondisi lingkungan. Golput yang bahkan jika sudah menjadi gerakan, tidaklah membawa perubahan bagi kondisi Indonesia.
Satu suara kamu, akan ikut menentukan masa depan bangsa. Makanya, jangan sia-siakan satu suara yang kamu miliki baik untuk memilih calon pilihan di pemilihan legislatif maupun eksekutif.
Pemerintah tak ambil diam dan melakukan pencegahan agar jumlah yang memilih golput tidak semakin banyak. Imbauan demi imbauan tak henti-hentinya dilakukan pemerintah maupun penyelenggara Pemilu agar tidak golput apalagi mengajak untuk golput.
Soal larangan mengajak golput, telah tertuang dalam undang-undang (UU) yakni UU 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum (Pemilu). Ada beberapa pasal yang berhubungan dengan partisipasi pemilih dan ada sekitar dua pasal yang menjelaskan ancaman bagi mereka yang mengajak orang golput.
Aturan yang dimaksud yakni pada Pasal 292 UU 8 Tahun 2012 yang menyebutkan, setiap orang yang dengan sengaja menyebabkan orang lain kehilangan hak pilihnya dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 tahun dan denda paling banyak Rp 24 juta.
Sementara itu Pasal 301 Ayat 3 UU 8 Tahun 2012, menyatakan setiap orang yang dengan sengaja pada hari pemungutan suara menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada pemilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya atau memilih peserta pemilu tertentu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tahun dan denda paling banyak Rp 36 juta.
Upaya pemerataan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, membutuhkan dukungan. Satu suara kita, ikut menentukan kemajuan bangsa. (-/-)