Dukung Perekonomian RI, Mayora Lepas Kontainer Ekspor ke-250 Ribu

Dukung Perekonomian RI, Mayora Lepas Kontainer Ekspor ke-250 Ribu

Advertorial - detikNews
Selasa, 26 Feb 2019 00:00 WIB
Presiden Joko Widodo hadir dalam acara pelepasan kontainer ekspor PT Mayora Tbk ke-250 ribu (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta -

Dalam rangka memajukan perekonomian Indonesia dan memberikan inspirasi bagi dunia usaha serta seluruh rakyat Indonesia, Mayora melakukan pelepasan kontainer ekspor ke-250 ribu. Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti komitmen Mayora dalam menggaungkan semangat 'Bangga Sebagai Indonesia'.

Pelepasan kontainer ekspor ke-250 ribu yang digelar Senin (18/2/2019) dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo dan disaksikan oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto,pejabat pemerintahan, serta Presiden Director Mayora Group Andre Sukendra Atmadja.

Turut hadir dalam acara ini antara lain 15.000 mitra Mayora yang terdiri dari petani kopi dari Lampung, petani singkong, petani jagung, buruh pabrik, dan karyawan Mayora yang ada di Banten dan sekitarnya.

Pelepasan kontainer ekspor ke-250 ribu ini sejalan dengan arahan Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Bogor beberapa waktu lalu. Adapun arahannya mengenai dua hal penting utama yang perlu diperhatikan bersama, yaitu pengendalian impor dan peningkatan ekspor.

Faktanya, Mayora sebagai perusahaan Indonesia telah dapat bersaing di pasar global dengan kontribusi ekspor mencapai 50 persen terhadap bisnis Mayora Group yang mencapai penjualan lebih dari Rp 35 triliun.

Hal tersebut membuat Mayora menjadi perusahaan dengan ekspor produk dengan merek Indonesia terbesar di Indonesia. Hingga kini Mayora terus berkomitmen untuk meningkatkan angka ekspor atas produk jadi dengan merek Indonesia yang mempunyai value added tinggi.

Sebagai informasi, Mayora sudah mengekspor produk dengan merek Indonesia ke lebih dari 100 negara. Negara-negara tersebut di antaranya Amerika Serikat, Rusia, Middle East, RRC, Filipina, negara ASEAN, Irak, Palestina, dan Lebanon.

Dukung Perekonomian RI, Mayora Lepas Kontainer Ekspor ke-250 RibuPresiden Jokowi melakukan peninjauan ke pabrik Mayora di Tangerang, Banten (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)

"Mayora membuktikan bahwa Indonesia bukan sekadar tukang jahit produk merek bangsa lain. Misi kami selain melakukan ekspor juga untuk membuktikan bahwa produk dengan merek Indonesia juga berkelas dunia, sehingga dapat mengangkat harga diri dan martabat Indonesia di mata dunia," ujar Presiden Direktur Mayora Group, Andre Sukendra Atmadja.

Tak hanya itu, Mayora turut memberdayakan konten Indonesia termasuk bahan baku yang dipasok dari petani kopi dan singkong Indonesia serta mesin buatan anak bangsa. Bahkan Mayora Group melakukan pembinaan terhadap 70.000 petani kopi dan singkong agar mampu memproduksi hasil pertanian dengan kualitas yang baik. Jika ditotal, Mayora Group telah memberdayakan lebih dari 50.000 buruh baik di Indonesia dan di seluruh dunia.

Merek Mayora seperti Torabika, Kopiko, Beng Beng, dan Danisa tidak hanya berhasil diekspor ke negara lain. Namun mampu menjadi pemimpin pasar di mancanegara.

"Prestasi ini dapat dicapai berkat adanya dukungan dari pemerintah Republik Indonesia dan Mayora berharap prestasi yang sudah dicapai saaat ini dapat memberikan inspirasi dan pada akhirnya membuat kita semakin bangga sebagai Indonesia," pungkas Andre.

Terus Berupaya Melawan Hambatan Ekspor

Dukung Perekonomian RI, Mayora Lepas Kontainer Ekspor ke-250 RibuPresiden Jokowi di acara pelepasan kontainer ekspor Mayora ke-250 ribu (Foto: Andhika Prasetya/detikcom)

Di tengah 'menjajah' ke lebih 100 negara di dunia dengan produknya, Mayora Group harus menghadapi hambatan ekspor ke Filipina. Pasalnya, Mayora Group mulai dikenakan pajak biaya oleh pemerintah Filipina yang sebelumnya tidak dikenakan sama sekali.

Sebagai informasi, Presiden Filipina Duterte mempersulit produk kopi saset dan CPO asal Indonesia sejak 2018. Menanggapi fenomena tersebut, pemerintah mendukung pengembangan usaha dengan menyederhanakan reguasi investasi yang berkaitan dengan barang impor dan barang substitusi impor.

"Dengan alasan trade balance mereka (Filipina) nggak sehat dengan Indonesia dan mereka meminta kita membuka akses lebih luas, kita investasi ke Filipina. Itu dalam tahap negosiasi. Saya yakin dalam waktu singkat akan tercapai kesepakatan," jelas Andre.

Hingga kini, pemerintah Indonesia terus bernegoisasi agar barang Indonesia, khususnya dari Mayora Group, agar tetap bisa masuk ke Filipina. Hambatan ini tak membuat gentar, justru Mayora Group terus berkomitmen untuk melawan hambatan ekspor agar bisa menguasai pasar internasional.

(adv/adv)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.