Rombongan Kemenkes Terpukau Canggihnya Pabrik Sido Muncul di Ungaran

Rombongan Kemenkes Terpukau Canggihnya Pabrik Sido Muncul di Ungaran

Advertorial - detikNews
Jumat, 07 Des 2018 00:00 WIB
Pabrik baru Cairan Obat Dalam (COD) II di kawasan Pabrik Sido Muncul, Ungaran, Semarang (Foto:Mustiana Lestari)
Jakarta -

Baru-baru ini PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk memperluas pabrik baru Cairan Obat Dalam (COD) di kawasan Pabrik Sido Muncul, Ungaran, Semarang. Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, secara resmi membuka pabrik baru tersebut. Diketahui, pabrik ini memiliki teknologi serba otomatis yang sejalan program pemerintah, yakni Making Industri 4.0 di Indonesia.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, secara resmi membuka pabrik baru tersebut. Diketahui, pabrik ini memiliki teknologi serba otomatis yang sejalan program pemerintah, yakni Making Industri 4.0 di Indonesia.

Produksi pabrik baru COD ini didesain secara bertingkat. Mulai dari bahan baku yang berada di lantai 4 diproses turun hingga pengemasan di lantai 2 dan penyimpanan di lantai 1. Aliran proses berurutan dari atas ke bawah tersebut membuat proses produksi semakin efisien karena memanfaatkan gaya gravitasi.

Adapun kapasitas produksi pabrik baru COD ini mampu menghasilkan 200 juta sachet per bulan dengan proses produksi full automatic. Sementara pabrik lama COD didesain sesuai dengan kapasitas produksi saat itu, yaitu 80 juta sachet per bulan dengan proses produksi bersifat sistem tertutup dan otomatis.Rombongan Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berkesempatan menengok kecanggihan teknologi yang ada di area Pabrik Sido Muncul ini.

Rombongan Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berkesempatan melihat kecanggihan teknologi yang ada di area Pabrik Sido Muncul ini.

Dari balik jendela, mereka pun memperhatikan secara serius betapa proses pengolahan jamu yang tampak sederhana ternyata diproduksi dengan modern tanpa ada banyak campur tangan manusia.

"Nantinya produksi pabrik ini akan 3 kali lipat karena 100 persen produksi obat cair akan pindah ke sini semua. Untuk ekspor ke Filipina saja sudah second order dan akan menjangkau ekspor yang lain," jelas Jeffry Chandra selaku Plant Manager di Pabrik COD II, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (6/12/2018).

Para peserta tur memperhatikan paparan mengenai Pabrik Sido Muncul (Foto: Mustiana Lestari)

Kecanggihan, kebersihan, serta keamanan tersebut dipuji oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Kemenkes, Ina Rosalina. Sp.A (K), M.Kes., MHKes yang membawa puluhan stafnya menengok produksi PT Sido Muncul tersebut.

Ina memang sengaja membawa serta para stafnya untuk mempelajari cara memproduksi olahan jamu yang aman dan sehat.

"Saat ini perubahan sangat besar jadi kita juga harus ikuti perkembangan obat-obatan yang luas. Kami sebagai regulator harus melihat cara pengawasan dan keamanannya dari ramuan dan bahan alami yang banyak di masyarakat," sambung dia.

Dia pun berpesan kepada masyarakat untuk tak segan memanfaatkan tanaman obat di rumahnya. Namun yang perlu diperhatikan adalah penggunaannya.

"Kami tentu sosialisasi ke masyarakat cara mempergunakan atau mengonsumsi taman obat keluarga. Kita mengajarkan tanam sendiri dan dikonsumsi sendiri. Kita anjurkan ke masyarakat itu mengonsumsi yang sudah ada penelitiannya. Jangan makan seenaknya sehingga tidak baik bagi tubuh," tambah dia.

Sementara itu, Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat kedatangan Kementerian Kesehatan sebagai stakeholder yang penting bagi Sido Muncul.

"Tentu dengan kedatangan mereka kami ingin menjelaskan dan memperkenalkan obat-obat alam yang telah diproses dengan baik," terang Irwan.

Dia pun ikut senang karena Kemenkes mengapresiasi pabrik miliknya sebagai salah satu pabrik yang bisa dijadikan contoh pengolahan jamu.

"Mereka (para pengunjung) sering kali impress ternyata luar biasa prosesnya higienis dan orientasinya kepada kepentingan dan keselamatan konsumen," sebut Irwan.

Selain ke pabrik COD II, para peserta juga diantar kepabrik Semarang Herbal Indo Plant. Di sini Manager Produksi PT Sido Muncul Tbk Muhammad Faizin Akbar menjelaskan mengenai proses produksi ekstrak bahan-bahan alami yang nantinya digunakan sebagai bahan baku beragam produk Tolak Angin berupa serbuk dan cair.

Tur mereka pun dilanjutkan ke Pabrik Lama COD yang juga memproduksi Tolak Angin dan melihat proses produksi Kuku Bima serta lab pengembangan dan penelitian. Tur ini ditutup di kawasan Agrowisata yang memiliki ratusan koleksi tanaman obat, serta melihat satwa, mulai harimau sumatera, harimau siberia, buaya, berbagai jenis kera dan monyet, orang utan, kasuari, merak, burung kakatua, elang, ular, kuda, dan sebagainya yang ada di sini.

Tur yang berlangsung selama kurang lebih sejam ini membuat puas para peserta.

Diketahui pabrik yang menaungi sekitar 3.000 tenaga kerja ini banyak dilirik oleh para praktisi dan akademisi mulai dari pelajar SMP hingga mahasiswa dari Universitas di Prancis. Berbagai instansi gemar berkunjung dan belajar cara mengolah produk alam dengan aman dan higienis. Rombongan yang ingin belajar di area ini tidak dikenakan biaya dan terbuka untuk umum.

(adv/adv)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.