Bikin Haru Istri, Begini Kisah Ayah yang Ikut Mengasuh Si Kecil

Bikin Haru Istri, Begini Kisah Ayah yang Ikut Mengasuh Si Kecil

Advertorial - detikNews
Jumat, 30 Nov 2018 00:00 WIB
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Menjadi seorang ayah tentu bukan perkara mudah. Banyak hal yang harus diperjuangkan. Mulai menghidupi keluarga hingga membesarkan si kecil dengan tepat agar kelak tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas.

Perlu diketahui, ayah juga memiliki peran penting dalam mengasuh si kecil ketika bayi. Bahkan ayah harus menyiapkan diri untuk menjaga si kecil sendirian. Suatu waktu, istri bisa saja disibukkan dengan berbagai urusan seperti pekerjaan.

Seperti kisah Putra dan Evi, sepasang orang tua yang memiliki buah hati pertamanya yang kini berusia enam bulan. Putra merupakan karyawan kantoran di Jakarta yang bekerja seharian penuh mulai pagi hingga malam.

Tak jarang Putra baru sampai di rumah sekitar jam 9 malam karena pekerjaannya menuntut ia bermobilitas demi bertemu relasi bisnis di berbagai cabang. Sementara Evi merupakan ibu rumah tangga yang sehari-harinya membuat kerajinan tangan atau craft dalam skala kecil yang dijual melalui media sosial.

Sehari-hari, Putra bergantian menjaga buah hatinya dengan istri. Mulai dari menenangkan si kecil yang menangis terus-terusan hingga menggantikan popok jadi rutinitas Putra selepas pulang kerja.

Sesampainya di rumah, Putra langsung mengambil alih tugas menjaga si kecil agar istri bisa istirahat. Ia bersiteguh bahwa ayah juga harus berperan dalam menjaga anak. Maka, saat malam tiba Putra sering menggantikan Evi untuk menjaga si kecil. Termasuk menenangkan si kecil ketika menangis karena Putra ingat perkataan Evi bahwa jangan sampai membiarkan si kecil menangis dalam waktu yang lama.

Tenang ayah, jangan panik ketika si kecil menangis terus-terusan. Hal yang harus ayah lakukan adalah mengartikan tangis anak supaya bisa menenangkannya dengan cara tepat.

Ketahui Penyebab Si Kecil Menangis

Ketika si kecil menangis, cari penyebab mengapa ia menangis. Apakah si kecil minta diperhatikan seperti digendong atau justru lapar. Untuk mengetahui penyebab si kecil menangis, ayah bisa melihat perilakunya.

Jika menangis mendadak dan suaranya makin keras serta napas tersendat, kemungkinan popok si kecil sudah penuh atau merasa kepanasan. Coba cek popoknya apakah sudah menggembung dan basah. Jika iya, ayah bisa langsung menggantinya. Begitu pula dengan kondisi pakaian si kecil.

Sementara jika si kecil tiba-tiba menangis saat ayah hendak mengambil barang di ruang lain, tandanya si kecil minta perhatian. Jika sudah begini, ayah bisa mengusap-usap si kecil dan menggendongnya. Sebab, perhatian dari orang tua seperti merasakan detak jantung ibu dan ayahnya adalah hal penting yang dibutuhkan si kecil.

Lain halnya dengan tangisan lapar dari si kecil. Jika si kecil menangis dengan irama teratur, terus-menerus, dan makin keras sambil membuka tutup mulutnya seperti mengecap, tandanya ia lapar. Si kecil juga biasanya akan menggerakan kepalanya ke bagian kiri dan kanan.

Ketika si kecil lapar, ayah bisa langsung memberinya susu atau ASI yang sebelumnya sudah disiapkan oleh istri di freezer. Namun tahukah ayah bagaimana cara memberikan ASI dengan benar? Biasanya istri telah menyimpan ASI beku di freezer. Ayah harus tahu bagaimana cara mencairkan ASI yang tepat dengan praktis.

Agar kualitas ASI tetap terjaga, hindari mengeluarkan ASI beku langsung dari freezer ke suhu ruangan. Sebaiknya letakkan ASI perah pada kulkas bagian bawah selama kurang lebih 24 jam. Bisa juga ASI perah dialiri air dingin dan diteruskan air hangat dengan suhu yang tepat.

Cara cepat untuk menghangatkan ASI perah agar hangat merata adalah dengan menggunakan bottle warmer. Salah satu pilihan terpopuler adalah Philips Avent Fast Bottle Warmer.Penghangat botol ini sangat mudah digunakan karena dapat menghangatkan susu secara merata hanya dalam waktu 3 menit tanpa merusak nutrisi yang ada di dalamnya.

Perlu diperhatikan, tantangan memberikan susu kepada si kecil tidak sampai di situ saja. Kadang si kecil tidak mau minum susu dari botol karena bentuknya beda dengan puting sang ibu. Bentuk dot yang terkadang berbeda dengan struktur puting Ibu membuat si anak mengalami gejala yang bisa kita sebut dengan bingung puting.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir gejala tersebut melalui pemilihan botol dengan dot yang sesuai. Dot dengan struktur lebar dan selembut kulit menyerupai struktur payudara ibu biasanya akan direspons dengan baik oleh si kecil. Seperti Philips Avent Botol Natural yang memiliki keunggulan tersebut.

Selain itu, masih ada penyebab lain yang dapat menyebabkan si kecil tidak berhenti menangis, yaitu kolik. Kolik juga dapat disebabkan oleh adanya udara yang ikut masuk saat si kecil menyusu. Sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman pada si kecil.

Maka perhatikan botol susunya. Pastikan botol yang dipilih merupakan botol yang mengurangi kolik. Seperti Philips Avent Botol classic+ yang dilengkapi katup anti kolik demi menghalangi udara masuk ke perut bayi untuk mengurangi kolik dan rasa tidak nyaman.

Philips Avent Botol Natural dan Philips Avent Botol Classic+ juga dirancang untuk mencegah kebocoran sehingga si kecil bisa menggunakannya dengan bebas. Leher botolnya dibuat lebar agar mudah diisi dan dibersihkan. Tentunya, botol dari Phillips Avent ini aman untuk si kecil karena bebas BPA.

Mau tahu tips lain tentang merawat dan mengasuh si kecil serta perlengkapan apa saja yang dapat memudahkan merawat si kecil? Follow Instagram Instagram Philips Avent Indonesia dan kunjungi website Philips Avent Indonesia.

(adv/adv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.