Di balik hembusan hawa sejuk yang menjadi tawaran utamanya, AC (air conditioner) sebenarnya merupakan salah satu faktor utama yang punya pengaruh besar pada tingginya tagihan listrik. Bersanding dengan keberadaannya yang hampir ada di tiap ruang rumah, penggunaan dalam durasi panjang tiap harinya menjadi penyebab utamanya.
Sebenarnya sudah ada solusi untuk AC yang hemat listrik yaitu dengan mengadopsi teknologi inverter pada perangkat AC. Dibandingkan dengan berbagai jenis AC lainnya, AC inverter menawarkan konsumsi listrik lebih hemat. Ini berkat perbedaan mekanisme kerja kompresor inverter di dalamnya.
Bila AC standar menggunakan kompresor yang menyala dan mati secara berulang kali sepanjang pemakaian untuk menjaga derajat kesejukan dalam sebuah ruang, beda halnya dengan kompresor pada AC inverter.
Meskipun telah memiliki kebisaan hemat listrik, bukan berarti kita tak dapat lebih mengoptimalkan kerjanya untuk mendapatkan tagihan listrik bulanan yang lebih rendah.
Tips sederhana ini dapat membantu untuk melakukan hal ini.
Pastikan Ruang Cukup Tertutup
Kerja AC mengkondisikan suhu dalam sebuah ruang sesuai keinginan. Otomatis, ruang yang lebih terbuka membuat udara dingin terus terlepas ke luar ruang. Hal ini membuat membuat suhu ruang tak pernah mencapai yang diinginkan.
Akibatnya, bahkan kompresor AC inverter sekalipun, harus bekerja ekstra keras sepanjang pemakaian sehingga membuat konsumsi listrik tentu lebih tinggi.
Kebiasaan Pengaturan Suhu
Kebiasaan dalam memilih tingkat kesejukan suhu harus diperhatikan. Dengan mengesampingkan perbedaan kecenderungan suhu sekitar ruang, seperti paparan sinar matahari atau jumlah sumber panas dalam ruang dari berbagai perangkat elektronik lain, pengaturan suhu pun mempengaruhi kerja hemat listrik.
Pengaturan suhu yang lebih tinggi, semisal 24°C, akan membuat perbedaan pada konsumsi listrik keseluruhan dibanding pengaturan pada suhu di bawah 20°C. Secara sederhana, semakin rendah suhu yang diinginkan, membuat sebuah unit AC bekerja semakin berat untuk mencapainya. Tentunya, tinggi pula kebutuhan listriknya.
Memang, meski lebih hemat listrik, pengaturan suhu ini membutuhkan pengorbanan pada kenyamanan penggunaan secara keseluruhan.
Melihat hal inilah, LG mengembangkan AC LG DUALCOOL with Watt Control. Bersanding dengan kemampuannya yang mampu menghemat listrik hingga 70% dibanding AC standar, LG menyematkan fitur Watt Control yang berwujud pengaturan besarnya daya listrik.
AC Watt Control membantu pengguna lebih optimal menghemat listrik AC dengan pengaturan langsung pada kebutuhan besaran daya listrik yang digunakan. Terdapat empat pengaturan konsumsi daya listrik yang dapat dipilih. Mulai dari 100%, 80%, 60% hingga bekerja dengan hanya 40% kebutuhan daya listrik seharusnya.
Ketersediaannya memberikan kemudahan dan fleksibilitas lebih bagi pengguna untuk semakin mengatur asupan listrik menyesuaikan kebutuhan dengan pertimbangan temperatur lingkungan sekitar dan beban ruang melalui kendali remote control.
Saat temperatur lingkungan sekitar cenderung sejuk seperti saat senja atau dalam ruang hanya berisi beberapa orang misalnya, pengguna dapat menekan tombol Watt Control satu kali untuk membuat AC LG terbaru ini bekerja dengan daya listrik 80%. Pengurangan daya listrik ini dapat diatur semakin rendah lagi dengan pertimbangan menyesuaikan perubahan hawa yang melingkupi ruang tempatnya terpasang.
Pada AC LG DUALCOOL with Watt Control berkapasitas dingin ½ PK misalnya. Pilihan penggunaan 80% daya listrik akan membuatnya bekerja menurunkan kebutuhan watt yang semula 495 watt menjadi 419 watt. Penurunan 76 watt tersebut setara kebutuhan daya listrik TV LED 32 inci. Sedangkan mengaturnya pada konsumsi watt 60% akan mengubah daya listrik menjadi 312 watt, artinya menghemat 183 watt yang setara pemakaian mesin cuci top loading 7 kg.
Konsep yang mengoptimalkan kerja hemat listrik dengan meletakkan kendali di tangan pengguna dan tanpa mengorbankan kenyamanannya inilah yang dikatakan LG menjadikan AC LG DUALCOOL with Watt Control menjadi terobosan dalam kategori AC inverter. (adv/adv)