Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau yang populer disebut Badan SAR Nasional (Basarnas) menarik kekuatan pendukung operasi SAR di Kota Palu setelah pencarian korban bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah dihentikan.
Ratusan personil dari Kantor Pusat, Basarnas Special Group (BSG), Kantor SAR Gorontalo, Kendari, Manado, Makassar, Banjarmasin, dan Balikpapan kembali ke markasnya masing-masing pada Jumat (12/10). Hanya tersisa personil dari Kantor SAR Palu yang berjumlah 80 personil dan ratusan potensi SAR atau relawan lainnya. Mereka bersiap untuk memantau perkembangan di lapangan dan tetap konsentrasi mencari serta mengevakuasi korban di kawasan terdampak.
"Operasi SAR maksimum, dengan pengerahan kekuatan yang cukup besar dari Basarnas dan Potensi SAR baik dari unsur TNI-Polri, pemerintah pusat dan daerah, organisasi, serta individu, memang sudah dihentikan. Namun, tim SAR dari Kantor SAR Palu bersama-sama seluruh potensi SAR yang ada di Palu dan sekitarnya tetap siaga, tetap bekerja, dan tetap mencari dan mengevakuasi jika ada korban yang ditemukan," tegas Kabasarnas Marsdya TNI M Syaugi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/10/2018).
Syaugi mengatakan, total personel yang terlibat dalam operasi SAR di Palu sampai tanggal 11 Oktober 2018 sebanyak 452 personil termasuk di dalamnya 247 personil dari Potensi SAR. Sedangkan jumlah korban yang berhasil dievakuasi tim SAR mencapai 921 orang, dengan rincian 835 korban meninggal dunia dan 86 selamat.
Meski demikian, tugas Basarnas belum berakhir. Basarnas Command Center (BCC) melaporkan pada Jumat (12/10), tercatat ada 11 file aktif operasi SAR termasuk operasi gempa dan tsunami di Palu.
![]() |
Basarnas melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) atau Kantor SAR Natuna juga tengah melaksanakan operasi SAR kapal puskesmas keliling yang tenggelam di Perairan Anambas. Kapal tersebut berpenumpang 11 orang, di mana 5 orang berhasil diselamatkan, 4 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan sisanya 2 orang masih dalam pencarian.
![]() |
Dalam tugasnya, Basarnas selalu didukung oleh Potensi SAR baik dari unsur TNI-Polri, pemerintah setempat, organisasi, instansi swasta, serta individu-individu yang memiliki kompetensi di bidang SAR.
"Seberat apapun tugas ini, kami selalu bersinergi dengan potensiSAR yang ada, tetap solid, dan mengedepankan profesional dalam mengemban tugas kemanusiaan ini,"pungkasSyaugi. (adv/adv)