Setiap orang punya cara tersendiri dalam mencintai sesuatu. Misalnya Hari Batik Nasional yang selalu diperingati setiap 2 Oktober menjadi momen bagi seluruh masyarakat untuk menunjukkan caranya masing-masing dalam mencintai warisan budaya batik.
Berbicara tentang Hari Batik Nasional. Ada kisah di balik pemilihan tanggal 2 Oktober. Pada tanggal tersebut, Badan PBB yang membidangi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) secara resmi mengakui batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia. UNESCO memasukkan batik dalam Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia.
Maka sebagai salah satu warisan budaya dunia yang lahir dari Indonesia, batik harus dipertahankan. Salah satunya dimulai dari menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap batik. Hal tersebut bisa ditunjukkan mulai dari menggunakan batik ke tempat kerja, mengikuti seminar dan pameran tentang batik, atau mulai belajar membatik.
Maka dalam rangka memberikan pengetahuan tentang batik bagi masyarakat umum dan sebagai bagian dari upaya pelestarian batik, Djarum Bhakti Budaya bekerja sama dengan Titimangsa Foundation memproduksi sebuah film pendek berjudul 'Sekar'.
Film ini menceritakan cara berbeda dalam mencintai dan memaknai batik. Melalui film 'Sekar', Kamila Andini selaku sutradara ingin menyampaikan pesan bahwa batik bukan hanya soal motif. Lebih dari itu, batik sebagai sebuah karya melewati beragam proses yang memanfaatkan daya kreativitas pengrajin yang di dalamnya terlibat perasaan yang mendalam.
Dari sini lah Sekar, seorang gadis buta memiliki cara berbeda dalam cara memaknai dan mencintai batik, yaitu melibatkan perasaannya. Film yang diproduseri oleh Ifa Isfansyah dan Happy Salma akan dibintangi oleh Christine Hakim, Marthino Lio, dan Sekar Sari.
Bila tertarik ingin melihat sosok Sekar, tonton videonya di sini.