Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkenalkan sekaligus meluncurkan inovasi Teknologi 4.0. Peluncuran ini dilakukan bersamaan dengan peringatan Hari Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (HMKG) ke-71.
Teknologi tersebut bertujuan untuk memperkuat sistem peringatan dini (early warning system) bencana Indonesia. Menko PMK Puan Maharani pun mengaku inovasi teknologi hasil karya anak bangsa tersebut patut dihargai.
"Satu lagi karya anak bangsa yang perlu kita acungi jempol. Ini tentu memudahkan kita semua. Waspada sebelum terjadi bencana, sigap menangani bencana, dan sudah dapat memprediksi apa saja kerugian yang timbul akibat bencana," ujar Puan dalam keterangan tertulis, Kamis (30/8/2018).
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla hadir dalam peluncuran Teknologi 4.0. (Foto: dok. Kemenko PMK) |
Hal tersebut ia sampaikan usai peninjauan bersama Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang melakukan peluncuran inovasi Teknologi 4.0 di Auditorium utama Kantor BMKG, Jakarta Pusat, Kamis (30/8) siang.
Inovasi Teknologi 4.0 ini telah didukung oleh Big Data dan Artificial Intelegence. Dengan demikian, jangkauan BMKG dalam menginformasikan cuaca, iklim ekstrem, gempa bumi, dan tsunami di berbagai wilayah Indonesia dapat dilakukan dengan lebih cepat, tepat, akurat, dan luas.
Dengan peluncuran Teknologi 4.0 tersebut, BMKG kini dipercaya untuk memantau dan memberikan peringatan dini bagi 10 negara ASEAN dan 28 negara yang berada di wilayah Samudera Hindia, mulai dari Afrika hingga Australia.
Lewat inovasi InaTEWS 4.0, sedikitnya ada 17.000 pemodelan skenario tsunami yang dikembangkan BMKG berdasarkan algoritme matematika. Inovasi ini memungkinkan BMKG menganalisis dan memverifikasi data gempa bumi dan potensi tsunami dalam waktu kurang dari 5 menit.
Sementara inovasi Geohotspot 4.0 memungkinkan BMKG mengidentifikasi titik panas secara lebih presisi dan real time. Ada pun inovasi Info BMKG 4.0 menjadikan informasi cuaca BMKG lebih presisi dan akurat di mana prediksi cuaca tidak hanya dalam skala provinsi maupun kabupaten, namun hingga tingkat kecamatan maupun venue. Tingkat akurasinya pun mencapai 85 persen hingga 100 persen.
Puan Maharani meninjau alat simulasi gempa bumi. (Foto: dok. Kemenko PMK) |
Pada kesempatan tersebut, Puan bersama Jusuf Kalla dan Wakapolri Komjen Pol Ari Dono diberi kesempatan untuk mencoba langsung alat simulasi gempa bumi. Kemudian mereka pun meninjau stasiun pemantauan cuaca dan iklim, serta stasiun pusat pemantauan gempa bumi dan tsunami BMKG.
Puan juga berharap ke depannya alat semacam ini akan lebih memudahkan semua pihak terutama dalam melakukan antisipasi bencana alam di Indonesia.
Baca berita lainnya dari Kemenko PMK di sini.












































Wakil Presiden RI Jusuf Kalla hadir dalam peluncuran Teknologi 4.0. (Foto: dok. Kemenko PMK)
Puan Maharani meninjau alat simulasi gempa bumi. (Foto: dok. Kemenko PMK)