Kongres Internasional Asia Pasifik Bakal Digelar di Surabaya

Surabaya -

Kota Surabaya terus menjadi perhatian dunia karena sering menjadi tuan rumah berbagai ajang nasional maupun internasional. Kali ini, Surabaya bakal menjadi tuan rumah kongres United Cities and Local Governments Asia-Pacific (UCLG ASPAC) ke-7.

Media and Communication UCLG ASPAC Fulvia mengatakan kongres UCLG ASPAC ke-7 akan mempertemukan para pimpinan daerah atau aktor-aktor kunci pembangunan di negara se-Asia Pasifik dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat. Kongres yang diselenggarakan tiap dua tahun ini mengangkat tema 'Pembangunan Inovasi untuk Kota Berkelanjutan'.

"Tema ini sesuai dengan konteks global dan kebutuhan dari setiap pemerintah daerah yang ada," kata Fulvia dalam keterangannya, Rabu (8/8/2018).

Sebagai informasi, UCLG adalah asosiasi organisasi pemerintah daerah yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan pusat di Barcelona. Tujuan asosiasi ini untuk memfasilitasi pemerintah daerah dalam melakukan fungsinya mengembangkan daerahnya masing-masing.

Salah satu program UCLG yaitu menggelar pelatihan kepada pemerintah daerah (pemda) khususnya di Asia Pasifik untuk mengimplementasikan proyek-proyek di empat subregion, yakni Asia Tenggara, Selatan, Timur, dan Pasifik.

UCLG, kata Fulvia sudah banyak menjalankan berbagai program di Indonesia. Baru-baru ini, UCLG menggandeng Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam menerapkan program implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) ke pemda-pemda di Indonesia.

"Sedangkan di Kota Surabaya, kami telah melakukan implementasi project dalam pengembangan ruang publik di daerah Kedinding, Keputih, dan Ketandan Surabaya," ujarnya.

Sebagai organisasi, lanjut dia, asosiasi ini mempunyai kepengurusan yang rutin menggelar pertemuan setiap enam bulan sekali dan dua tahun sekali. Menariknya, pertemuan dua tahunan yang akan digelar di Kota Surabaya ini menjadi pertemuan paling dinantikan oleh setiap pimpinan daerah.

"Nantinya, kongres ini akan diikuti sekitar 800 orang dari negara se-Asia Pasifik. Ranah diskusinya sangat luas, kami mengudang partner bukan hanya dari Asia Pasifik, namun juga global," imbuhnya.

Sementara Policy Adviser UCLG ASPAC Marcelino Pandin, mengatakan bahwa sebagai kongres berskala dunia, UCLG ASPAC ingin memperkuat komitmen dan kapasitas pemda. Terutama dalam menciptakan konektivitas yang lebih baik untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

"UCLG ASPAC bertujuan untuk menyuarakan suara-suara dari anggotanya. UCLG ini, mendiseminasikan praktik-praktik yang dianggap terbaik," katanya.

Luar Negeri Bagian Administrasi Kerja Sama Pemkot Surabaya Yanuar Hermawan juga menyambut baik kongres internasional ini. Dia yakin, kongres ini bisa berdampak positif bagi Surabaya.

Perekonomian di Surabaya juga pasti akan meningkat. Dalam kongres ini, para delegasi juga bisa belajar langsung dengan melakukan kunjungan lapangan.

"Secara prinsip, Pemkot Surabaya siap untuk menjadi tuan rumah kongres ke tujuh ini. Kami juga ingin memberikan pengalaman yang terbaik kepada para tamu, karena nanti akan dihadiri oleh kepala daerah di Asia Pasifik dan juga pemangku kepentingan pembangunan kota yang berkelanjutan," kata Yanuar.

Yanuar memastikan, Pemkot Surabaya sudah menyiapkan berbagai fasilitas bagi para tamu yang akan mengikuti kongres ini. Berbagai fasilitas itu adalah layanan relation officer untuk setiap delegasi dan juga fasilitas transportasi lokal selama berada di Surabaya, mulai dari penjemputan di bandara hingga transportasi dari hotel ke venue.

"Selain itu, juga akan ada welcome dinner yang diselenggarakan di Balai Kota. Di sela-sela kongres, juga akan ada city tour di beberapa tempat. Bahkan, akan ada pula technical visit ke berbagai tempat yang sesuai dengan tema bahasan kongres ini," terangnya.

Event kelas dunia ini akan diselenggarakan di Dyandra Convention Hall Jalan Basuki Rahmat Surabaya. Rangkaian acara ini akan dimulai pada 11-15 September 2018. Namun acara pembukanya akan dilaksanakan pada 13 September 2018.

"Di situ, nanti akan berkumpul seluruh kepala daerah, baik dari Indonesia maupun mancanegara," tutup Yanuar.

(adv/adv)