.webp)
Ada yang berbeda pada sebuah fashion show yang digelar di Main Atrium Lotte Shopping Avenue, Jakarta. Fashion show tersebut menampilkan para model yang terdiri dari para bos personalia yang tergabung dalam Forum HR Director Indonesia (FHRDI).
Jika sehari-hari para praktisi FHRDI dari berbagai perusahaan ini menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang profesional, kali ini mereka tampil sebagai model dalam Fashion Soiree 'Professional in Local Brand', Kamis (2/8/2018), untuk mempromosikan karya desainer lokal.
Pendiri Forum HR Director Indonesia, Reza Widyaprastha, mengungkapkan FHRDI acara ini dilakukan dalam rangka menumbuhkan rasa cinta terhadap produk Indonesia. Salah satunya dengan menampilkan produk batik.
 Foto: Dok Jababeka |
Dalam event yang digelar oleh FHRDI tersebut tidak kurang dari 32 desain batik karya anak bangsa, Novita Yunus, terbalut di tubuh para bos personalia. Para model pun tidak terlihat seperti seorang bos personalia, mereka justru berhasil tampil layaknya model profesional dan memunculkan bakat terpendam yang selama ini mungkin tidak diketahui para bos personalia itu sendiri.
Gaya mereka pun bisa menjadi inspirasi masyarakat untuk tampil dengan produk lokal yang notabene menjadi kebanggan Indonesia, seperti produk batik yang telah mendunia.
Reza juga menambahkan jika selama ini FHRDI hanya melakukan presentasi dan sharing terkait komunikasi antar perusahaan. Namun dalam fashion show tersebut mereka keluar dari kebiasaan yang selama ini dilakukan di FHRDI.
"Selama ini kami selalu melakukan pertemuan dalam jangka waktu 2-3 bulan sekali dan itu lebih kepada presentasi, sharing, dan sebagainya. Kali ini kami ingin keluar dari kebiasaan itu dengan menampilkan dari sisi yang lain. Untuk itulah kita menampilkan fashion show di acara ini," jelas Reza.
 Foto: Dok Jababeka |
Dalam kesempatan yang sama, Program Director Forum HR Director Indonesia Rizka Moeslichan menjelaskan acara tersebut merupakan cara FHRDI mempromosikan work life balance sebagai bagian penting dalam kehidupan profesional. Menurut Rizka, pada dasarnya setiap individu memiliki talenta yang bisa dikembangkan dalam wadah yang berbeda.
"Kami harus menjadi role model untuk work life balance kepada para pekerja profesional di Indonesia," tegasnya.
FHRDI sendiri merupakan forum informal yang pertama kali terbentuk dari pola communication-sharing-networking. Awalnya bermula dari grup WhatsApp para HR Director dari berbagai perusahaan di Indonesia ini.
Dari grup WhatsApp tersebut, kini FHRDI telah rutin membuat gathering setiap 2-3 bulan sekali. Tujuannya untuk menyediakan sarana manifestasi communication-sharing-networking bagi para anggotanya yang sudah mencapai 130 orang.
