Pernah dengar AMKC? Siapa sangka, AMKC merupakan singkatan dari nama pendirinya, yakni pasangan suami istri Andhika Maxi dan Karen Carlotta.
Sekadar informasi, AMKC merupakan layanan private dining yang melayani kalangan atas. Salah satunya pernah melayani acara fine dining untuk Barrack Obama. Sebelum mendirikan AMKC, bersama Max, KC sapaan akrab Karen Carlotta menjadi mastermind di balik suksesnya UNION, restoran yang dengan cepat melesat sebagai brand kenamaan.
"Sebagai brand, UNION sekarang sudah sangat kuat. Saya bersama suami dan partner bisnis kami akan terus membesarkan brand ini, membuatnya menjadi go-public," ujar chef yang kerap tampil di sejumlah acara televisi ini.
![]() |
Setelah sukses mendirikan UNION dan AMKC, KC dan suaminya juga mendirikan AMKC Atelier pada 2016. AMKC Atelier merupakan sebuah restoran trendi di Plaza Indonesia yang menyediakan menu pastry unik seperti es teler cake.
Tak ada yang menduga, es teler cake kreasi KC juga berhasil menjadi inspirasi kue cantik. Kreasi trendi ini tercipta dari hasil imajinasi rasa chef berjuluk 'Queen of Cake' ini.
Mengenai kecintaannya yang tak pernah padam terhadap kue, KC mengatakan hal tersebut adalah magical. Lanjut KC, tren kue tak bisa diprediksi dan banyak faktor yang akan mempengaruhi termasuk market.
"Bisa sangat berbeda hasilnya hanya karena suatu perbedaan kecil ketika mengolahnya. Misalnya, suatu resep yang sama akan menghasilan kue yang berbeda hanya karena perbedaan mengocok telur lebih dulu atau mentega lebih dulu. Juga sangat ditentukan oleh waktu pada masing-masing tahap pembuatan dan sangat ditentukan oleh feeling yang tidak bisa diajarkan. Bikin kue itu seperti science, dan bikin resep itu seperti bikin rumus kimia," jelasnya.
Selain es teler cake, KC juga telah menggubah pisang ijo cake dan martabak cake. Dengan menggunakan teknik pastry tingkat tinggi, KC berhasil menerjemahkan cita rasa kudapan lokal ke dalam selera kue internasional.
Namun ternyata kesuksesan KC tidak diraihnya dengan mudah. Awalnya KC suka membuat kue hanya untuk dijual kepada kerabat dekatnya. Dari situlah, KC bercita-cita menjadi seorang juru masak, sayangnya profesi tersebut belum bergengsi pada saat itu.
Hingga akhirnya impian KC harus kandas di masa kuliah ketika harus memilih jurusan Ekonomi di sebuah universitas. Bahkan KC sempat bekerja sebagai pegawai bank dan benar-benar tidak bisa menghayati apa yang dia kerjakan di sana. Suatu hari, dia mengalami tekanan pikiran cukup berat, yang membuatnya keluar dari bank tersebut.
"Saya tidak tahu apa yang saya lakukan sepanjang kuliah karena saya benar-benar tidak tertarik," ujar KC.
![]() |
Orangtuanya pun mulai memberi kepercayaan kepada KC untuk mengejar impiannya sebagai seorang juru masak. Untuk meraih cita-citanya, KC memilih Singapura, sebuah negeri yang tak dikenalnya sama sekali.
KC memilih kuliah di Singapore Hotel and Tourism Education Center (SHATEC). Dia mengambil jurusan yang menjadi semangatnya sejak kecil, yakni Pastry and Baking. KC pun mengaku senang saat menempuh pendidikannya di Singapura.
"Semua terasa seperti mudah sekali buat saya, karena memang passion saya di sana," ujar KC yang berhasil lulus dengan predikat cumlaude.
Semasa kuliah, dia sempat magang di Swissotel The Stamford, bekerja dari pagi buta hingga larut malam, menangani pastry dan bakery di 17 outlet di dalam hotel besar itu. Lalu selepas kuliah KC bekerja sebagai Pastry Chef di Laurent Bernard Chocolatier, sebuah toko kecil yang kondang di Singapura.
Di toko itu KC berguru pada Laurent Bernard, seorang artisan chocolatier asal Prancis. KC kemudian mendapat pekerjaan di One Rochester, sebuah restoran fine dining. Di restoran inilah KC mulai menarik perhatian media hingga profilnya pernah ditulis di The Straits Times.
Kemudian pada 2009, karena suatu alasan personal KC memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Pada saat itu, kerabat ayah KC memperkenalkan dia pada jebolan French Culinary Institute di New York, Adhika Maxi yang kini menjadi suaminya.
Hebatnya, setelah berhasil mencapai apa yang dicita-citakannya sejak dulu, KC mengaku tidak pernah lupa pada Singapura. Bukan saja tentang pastry dan baking, tapi juga tentang kedisiplinan dan kemandirian.
"Sebelum ke Singapura, saya adalah seorang yang terlalu penurut dan kurang tegas. Tapi sejak ditempa bekerja di sana, saya telah berubah menjadi orang yang mandiri dan tahu bagaimana cara mengambil keputusan. Singapura adalah learning curve yang sangat penting buat saya. Tanpa Singapura, saya tidak bisa jadi seperti sekarang," cerita KC.
Singapura adalah tempat yang sempurna untuk mewujudkan cita-cita. Di sana kamu akan bertemu orang-orang dari berbagai latar ras dan budaya. Kamu pun akan belajar cara berkomunikasi dan berinteraksi dengan komunitas internasional.
Namun KC berpesan, bagi kamu yang ingin meraih cita-cita di Singapura. "Satu hal yang harus dipastikan lebih dulu adalah apa passion kamu? Jangan ikut-ikutan," tutupnya.
Dengan mengetahui passion kamu, maka kamu bisa dengan mudah mewujudkannya. Semua tidak akan terasa berat kalau kamu mengetahui keinginanmu.
Singapura adalah destinasi di mana kamu dapat mewujudkan impian. Kini saatnya untuk tak sekadar bersantap dan jadilah pecinta makanan.
![]() |