Bintang Damar Azhari (17) terlihat sumringah menjalani karantina imam muda di Hotel Siti, Tangerang pada Rabu (9/5/2018). Siapa sangka ia menjadi salah satu imam muda yang terpilih untuk diberangkatkan ke Taiwan.
"Alhamdulillah, senangnya bukan main. Awalnya saya juga tidak menyangka bisa diutus ke Taiwan. Sebenarnya tidak ada niat untuk ke luar negeri karena teman-teman yang mempunyai suara bagus lebih banyak. Saya hanya berdoa diberikan yang terbaik dari Allah," ujar Bintang dalam keterangan tertulisnya.
Bintang menjadi imam muda merupakan salah satu impiannya. Ia pun sempat merasa iri pada teman-temannya yang terpilih menjadi imam di masjid. Mulai saat itu, ia terus berdoa dan memperbaiki bacaan Alquran-nya.
Remaja lugu yang memakai setelan sarung dan baju koko berwarna merah ini mengaku tak mudah baginya untuk menghafal Alquran. Lika-liku kehidupan keluarga membuat ia banyak belajar. Kematian sang ayah serta perekonomian yang rendah sempat menyulitkan Bintang untuk bersekolah. Namun hal ini malah menjadi pemicu semangatnya.
"Saya merasakan hidup susah. Saya ingat sekali di depan saya, ibu meminjam uang ke tetangga dan tidak diberi. Ditambah bapak juga meninggal saat saya masih SMP. Dari situ, saya bertekad ingin mengangkat derajat keluarga. Dengan hafalan Alquran ini, saya ingin membahagiakan orangtua saya. Semoga bapak bahagia di sana, cuma itu saja," katanya.
Santri yang terpilih menjadi imam muda di bulan Ramadan ini tengah sibuk mempersiapkan diri untuk pergi ke Taiwan. Namun ia mengatakan tak ada kiat khusus yang ia siapkan karena sudah terbiasa menjadi imam masjid.
"Untuk persiapan, karena di Cimanggis sudah terbiasa mengaji dan dakwah, persiapannya hanya sekedarnya saja. Hafalan juga sudah tidak terlalu susah. Mungkin mental saya saja yang perlu dilatih," ungkapnya.
Menurut Bintang, menjadi imam muda adalah satu kebanggaan baginya karena hal tersebut bisa menjadi metode untuk mengembangkan dirinya.
"Sebenarnya, Daarul Qur'an ingin mendidik kita agar terbiasa terjun di masyarakat. Terbiasa menghadapi masyarakat yang beraneka ragam jenisnya," pungkasnya.
Sebelumnya, Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA) Daarul Quran fokus memberikan beasiswa untuk para penghafal Alquran mulai dari 39.400 santri di 985 rumah tahfiz, 300 santri di enam Pesantren Takhassus, dan 2.400 mahasiswa berprestasi di universitas unggulan seluruh Indonesia.
PPPA Daarul Qur'an mengajak masyarakat untuk juga ikut berpartisipasi untuk berdonasi di beasiswa.sedekahonline.com atau melalui rekening Mandiri 1010 000 25 2229, BNI Syariah 1699 1699 6, BCA 603 030 8041, BRI 0523 01 0000 34 30 4 a.n Yayasan Daarul Quran Nusantara.
Tidak hanya akan memberikan donasi untuk beasiswa para penghafal Quran lewat Beasiswa Tahfizh Qur'an, donasi ini juga ditujukan untuk bersedekah, berzakat, sampai berwakaf.
Jika ingin mengetahui informasi lebih lanjut, bisa klik di sini atau menghubungi Customer Service PPPA Daarul Qur'an di 021-7345 3000 dan Layanan Jemput Sedekah 0877 7143 1118. (adv/adv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini