Pemudik Diprediksi Naik 15 %, Jateng Siapkan Ragam Fasilitas

Pemudik Diprediksi Naik 15 %, Jateng Siapkan Ragam Fasilitas

Advertorial - detikNews
Rabu, 23 Mei 2018 00:00 WIB
Semarang - Pemudik yang akan masuk Jawa Tengah(Jateng) pada arus mudik Lebaran 2018 diperkirakan mencapai sekitar 9 juta orang. Maka berbagai upaya pemenuhan kebutuhan pemudik harus disiapkan, seperti kebutuhan pokok masyarakat, moda transportasi, serta infrastruktur.

Sekretaris Daerah Jateng Sri Puryono mengungkapkan prediksi jumlah pemudik tahun ini akan mengalami kenaikan 15,91% dari tahun sebelumnya yang tercatat hanya 8.208.204 orang. Sebagian besar pemudik menggunakan kendaraan sekitar 2 juta unit.

"Untuk kelancaran arus mudik, kami juga menyelenggarakan layanan mudik gratis pada 10 Juni 2018. Armadanya terdiri dari 40 unit bus dari Pemprov Jateng, 75 unit dari pemkab dan pemkot dan Bank Jateng. Ada pula mudik gratis menggunakan kereta api pada 12 Juni 2018," jelas Sri dalam keterangan tertulisnya.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri Rapat Koordinasi Ekonomi, Keuangan, Industri dan Perdagangan (Ekuinda) Provinsi Jateng dalam rangka menghadapi Ramadan dan Idul Fitri 2018 di Gedung Grhadhika Bhakti Praja Semarang,Selasa (8/5/2018).

Turut hadir pada acara ini antara lain Wakapolda Jateng Brigjen Pol Drs Ahmad Luthfi SH STT MK, anggota Komisi B dan D DPRD Jateng, bupati dan wali kota se-Jateng atau yang mewakili, Poltabes dan Kapolres se-Jateng, organisasi masyarakat, SKPD maupun instansi terkait.

Meskipun arus mudik dan balik Lebaran 2017 berlangsung lancar, Sri menilai masih banyak yang perlu diperbaiki. Adapun hal-hal yang perlu diperbaiki seperti angkutan massal yang tidak layak jalan, perlunya pemasangan rambu-rambu, dan lampu penerangan, serta pengamanan di ruas jalur alternatif.

"Seperti saat tinjauan Lebaran tahun lalu di Purwokerto, ada beberapa bus yang tidak lengkap. Bahkan ada bus yang kaca spionnya ditali rafia. Kelayakan dan kelengkapan kendaraan pemudik harus diperhatikan demi keselamatan semua," papar Sri.

Selanjutnya, Srimembahas terkait pengaturan pemanfaatan jalan tol yang belum beroperasi. Maka rencananya akan dilakukan sistem buka tutup sesuai kebutuhan. Penyelesaian jalan tol juga diharapkan dapat dipercepat, dengan memperbanyak exit tol, setidaknya exit tol untuk sementara.

Selain itu, rencananya akan difungsikan sementara ruas tol Salatiga-Boyolali untuk satu arah. Sementara ruas tol Kartasura-Ngawi akan dioperasionalkan.

Untuk tol dari wilayah barat mulai dari ruas Pejagan-Pemalang, tepatnya exit Tol Gandulan sampai Krapyak dapat dilalui secara fungsional. Sedangkan pada exit Pemalang barat dan Gandulan, akhir jalur tol berbayar di ruas Tol Pejagan-Pemalang perlu ada rekayasa lalu lintas.

Sri turut mengungkapkan berbagai kemungkinan kendala harus diantisipasi dan dicarikan solusi sehingga dapat meminimalisasi masalah yang dapat mengganggu ketenteraman masyarakat dan stabilitas wilayah. Dengan demikian, umat muslim dapat menunaikan ibadah puasa dan merayakan Idul Fitri dengan khusyuk, aman, dan damai meskipun 2018 ini merupakan tahun politik.

Mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah ini mengatakan hal-hal yang harus mendapat perhatian pemerintah, antara lain ketersediaan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau oleh semua lapisan masyarakat, stok tunai di bank maupun ATM, keselamatan dan kelancaran lalu lintas berkaitan dengan sarana angkutan mudik. Selain itu, infrastruktur transportasi beserta kelengkapannya dengan dukungan BBM yang memadai, serta keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat.

Sriturut meminta Tim Pengendali Inflasi daerah (TPID) untuk selalu berkoordinasi dan waspada agar ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat aman. Pemerintah juga mengimbau masyarakat agar memanfaatkan moda transportasi umum sehingga dapat menekan jumlah kendaraan yang setiap tahunnya selalu meningkat saat arus mudik dan balik Lebaran.

Sementara itu, Wakapolda Jateng Brigjen Pol Achmad Luthfi mengatakan menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2018, Polda Jateng, dan jajarannya menggiatkan Operasi Cipta Kondisi yang meliputi Operasi Patuh Candi dan meningkatkan kegiatan kepolisian yang berlangsung 11-31 Mei 2018. Sasarannya adalah operasi minuman keras, mercon, judi, pencurian dengan kekerasan, narkoba, dan premanisme.

Selain menjaga keamanan masyarakat, Achmad menyampaikan bahwa pihaknya juga turut menjaga stabilitas harga pangan melalui Satgas Pangan. Bahkan sepanjang 2017, Satgas Pangan Polda Jateng telah mengungkap 30 kasus dengan pengungkapan tertinggi pada periode April-Juni sebanyak 17 kasus yang tersebar di berbagai Polres di Jateng.

"Tidak kalah penting adalah pengamanan jalur mudik, mewaspadai titik-titik rawan macet, mengantisipasi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas," katanya. (adv/adv)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.