Dalam kesempatan tersebut, Heru menyampaikan kegiatan gotong royong dan PKK tidak pernah bisa saling lepas.
"Kalau kita membaca 10 program pokok PKK maka sebenarnya seluruh program itu jiwanya, rohnya adalah gotong royong. Program-program itu bisa terlaksana, terutama karena kegotong royongan kita, kegotong royongan ibu-ibu PKK, juga dukungan berbagai pihak," tuturnya.
Heru meminta gotong royong yang belakangan ini mulai memudar agar dihidupkan lagi. Menghidupkannya tidak hanya di lingkup kecil masyarakat melainkan juga di daerah dan bahkan negara.
"Bagaimana gotong royong bisa menjiwai kita semua. Memang gotong royong yang paling mudah dilihat dalam kehidupan kelompok kecil masyarakat. Misalnya, di lingkungan posyandu, di mana kader posyandu mau bergotong royong tanpa berharap upah, tapi tiap bulan bersedia mengadakan kegiatan penimangan bayi dan balita," jelasnya.
Menurutnya gotong royong tak sebatas kerja bakti. Di lingkup yang lebih besar, Heru mencontohkan, membayar pajak adalah bentuk gotong royong dalam berkontribusi membiayai pembangunan. Selain itu, mau membeli produk dalam negeri, juga akan sangat membantu berkembangnya UMKM.
"Presiden kini mencanangkan untuk bergotong royong mencegah stunting atau kerdil. Tumbuh kembang anak yang tidak normal, tidak hanya berpengaruh pada fisik, tapi juga kecerdasannya," ungkapnya.
Gotong royong, kata mantan Bupati Purbalingga ini, sebenarnya merupakan nilai budaya, khususnya budaya Jawa yang sudah lama. Walaupun saat ini perwujudannya berbeda tetap harus terus dikumandangkan. Sebab, ada nilai persatuan, kebersamaan, tolong menolong dan rela berkorban di dalamnya.
Selepas membuka acara tersebut, Heru langsung mengecek rumah warga bernama Jasmi yang sedang diperbaiki secara gotong royong oleh warga. Rumah Jasmi diperbaiki setelah dirinya mendapat bantuan dari Baznas Kabupaten Pati senilai Rp 10 juta.
Bantuan itu pun merangsang masyarakat sekitar untuk turut mengulurkan tangan. Dari masyarakat setempat, terkumpul bantuan sebesar Rp 6,45 juta.
Dari rumah Jasmi, Heru kemudian meninjau warga yang tengah bergotong royong membeton jalan. Sebagai tanda dimulainya pekerjaan pembetonan, Heru menuangkan adukan beton ke bidang cor. Kegiatan gotong royong berlanjut dengan penanaman pohon trembesi secara serentak di Desa Penambuhan. Selain Heru, sejumlah pejabat ikut serta menanam pohon secara simbolik.
![]() |
Kegiatan dilanjutkan dengan meninjau pelaksanaan KB, khususnya pemasangan alat kontrasepsi implan dan Intrauterine Device (IUD) di salah satu rumah warga. Di tempat tersebut, sebanyak 100 ibu mendapat pelayanan KB implan, dan 80 ibu memasang IUD.
"Ini putranya juga? Kalaupun sudah punya dua ya enggak apa-apa. Yang penting sudah ikut KB. Maka dilayani dengan baik. Mudah-mudahan KB menjadikan ibunya sehat, putranya terjaga," sapa Heru saat bertemu dengan para ibu yang tengah mengantre melakukan KB.
![]() |
Sementara itu Bupati Pati Haryanto juga mengimbau agar warganya melakukan KB. Menurutnya, saat ini biaya hidup semakin mahal maka dengan ber-KB, kebutuhan keluarga akan lebih bisa tercukupi.
"Agar keluarga sejahtera dan bahagia, putranya tidak susah-susah karena biaya hidup sekarang mahal. Sehingga kalau dua anak, saya kira sudah baik. Karena kebutuhan, maka bisa dicukupi," imbaunya. (adv/adv)