Mahasiswa Kampus Ini Diajak Belajar Jadi Pengusaha

Mahasiswa Kampus Ini Diajak Belajar Jadi Pengusaha

Advertorial - detikNews
Jumat, 27 Apr 2018 19:40 WIB
Mahasiswa dan mahasiswi President University (Foto: dok. President University)
Jakarta - Tingkat pengangguran di Indonesia masih tergolong tinggi karena terbatasnya lapangan pekerjaan. Contohnya saja jumlah pencari kerja aktif tidak sebanding dengan jumlah pengusaha. Tercatat ada 16 juta orang pencari kerja. Sementara jumlah pengusaha di Indonesia hanya 3,4 persen dari jumlah penduduk. Padahal pengusaha adalah orang yang mampu menciptakan lapangan kerja.

Melihat fenomena tersebut, kampus berstandar internasional di Indonesia, President University, berkomitmen untuk mencetak entrepreneur. Caranya adalah dengan membuka mata kuliah entrepreneurship untuk para mahasiswanya di semester 8.

Mahasiswi Jurusan Manajemen dengan konsentrasi Human Resources Management Ester Lisa mengatakan, kelas entrepreneurship ini diajarkan oleh Dr. Dra. Genoveva, M.M. Dosen sekaligus Kaprodi Management yang sudah memiliki banyak pengalaman di bidang wirausaha.

"Di mata kuliah entrepreneurship, kami diajarkan banyak oleh Bu Gen (Genoveva) untuk memulai sebuah bisnis. Tidak hanya dalam teori, tetapi dipraktikkan secara langsung, sehingga kami membuka bisnis kecil dan berjualan selama 6 minggu. Ibu Gen juga bilang 10 persen dari hasil pendapatan kami nantinya harus kami sisihkan untuk kegiatan CSR," kata Ester dalam keterangan tertulis.

Kelas enterprenurship juga mengajarkan mahasiswanya untuk membuat business plan. Mahasiswa harus melakukan riset mengenai bisnis yang dipilih, membuat logo bisnis, hingga menyusun filosofi di balik logo tersebut.

Setelahnya, mahasiswa membuat visi dan misi perusahaan, objektif bisnis, hingga menyusun struktur organisasi dari CEO, marketing manager dan staf, finance manager dan staf, production manager dan staf, serta HR manager dan staf.

Kelas Entreprenurship Dilengkapi Program CSR

Tak hanya itu, mahasiswa juga diajak untuk melaksanakan program CSR di kelas dengan bobot 3 SKS ini. Jadi mahasiswa benar-benar menyusun strategi seperti perusahaan riil. Program CSR-nya berupa kegiatan seminar yang diikuti oleh 80 siswa SMK Informatika Amanah Bangsa, Cikarang dari kelas 11 hingga 12.

"Di dalam seminar tersebut kami mengajarkan siswa SMK langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memulai sebuah bisnis. Dan mendorong mereka untuk membuka bisnis sendiri sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan, seandainya nanti setelah lulus belum mendapatkan pekerjaan," jelas Ester.

Program CSR ini bisa diselenggarakan berkat para dosen pendamping, seperti Grace Amin, S. Psi., M.Psi., Psikolog dan Rahmiati, BBA., MBA dan pihak rektorat Dr. Agus H. Canny, M.A., M.Sc selaku Vice Rector III untuk Student dan Alumni Affairs.

"Kami sangat senang dan bangga karena tingginya antusias siswa SMK dari berbagai macam pertanyaan yang berkaitan dengan bisnis. Kami juga semangat mereka mengikuti sesi dimana kami meminta mereka untuk membuat sebuah business plan dalam waktu 30 menit dan mempresentasikannya," ucap Ester.

(adv/adv)

Berita Terkait