Di depan para ulama dan habib serta belasan ribu jemaah, ia mengingatkan 5 tantangan umat Islam. Pertama, tantangan menjaga persatuan dan kesatuan. Jangan sampai karena perbedaan politik ada perpecahan.
"Kalau bulan Juni 2018 nanti ada pilkada serentak dan bulan April 2019 ada Pilpres dan Pileg, sikapilah bahwa perbedaan politik adalah biasa. Jangan sampai perbedaan politik mencabut persaudaraan kita karena yang wajib itu bersatu sedangkan perbedaan politik itu bagian dari ikhtilafu ummati rahmah. Jangan sampai apa yang wajib bagi kita yaitu menjaga persatuan dihalangi oleh hal-hal yang tidak prinsip,"
"Furu'iyah atau temporer yang hanya sementara. Oleh karena itu marilah kita menjaga persatuan kita karena Nabi SAW bersabda al muslim akhul muslim, sesungguhnya di antara umat Islam itu bersaudara," katanya panjang lebar seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/3/2018).![]() |
Tantangan yang kedua adalah berita bohong, orang sering menyebutnya sebagai hoax sebagai fitnah.
"Kemarin Lembaga Persahabatan Ormas Islam, yakni 13 ormas islam yang didirikan sebelum republik ini berdiri, berkumpul bersama-sama dan menyatakan perang terhadap berita hoax," lanjutnya.
Dijelaskannya bahwa di dalam Al Quran sudah diperintahkan jika ada orang fasik yang datang membawa berita agar diklarifikasi.
"Maka tabayunlah, klarifikasilah. Jangan kita datang justru menyebarkan sesuatu yang tidak kita ketahui," jelasnya.
Bahkan menurutnya baru baru ini polisi telah menangkap sejumlah sindikat yang memproduksi dan sudah terbukti menyebarkan 150 ribu berita palsu dalam tiga tahun terakhir.
"Bayangkan betapa banyaknya berita palsu yang diproduksi dan itu telah membelah masyarakat kita," ujarnya menggebu.
"Itu telah menjadikan kakak dan adik menjadi jauh, ayah dan anak menjadi jauh dan itu semua karena berita palsu untuk kepentingan sesaat. Karena itu mari kita sama-sama memerangi berita palsu ini, mari kita sama-sama memerangi berita hoax. Jangan sampai kita termakan oleh berita -berita yang tidak jelas malah menjadikan kita satu sama lain saling bermusuhan," tegasnya.![]() |
Tantangan umat Islam yang ketiga adalah narkoba. Indonesia menjadi tujuan perusakan moral generasi muda karena berton-ton bahkan berpuluh-puluh ton narkoba diselundupkan ke Indonesia, sudah pasti tujuannya merusak generasi muda.
"Kalau anak-anak muda kita kerjanya teler, apa yang bisa diharapkan? Ingat umat Islam terbesar di dunia tinggal di Indonesia. Maka hitam putihnya Indonesia adalah hitam putihnya umat Islam di dunia, majunya umat Islam di Indonesia adalah majunya umat Islam di dunia. Hancur Indonesia, hancur umat Islam di dunia," tegasnya.
Tantangan keempat umat Islam khususnya orangtua adalah pornografi. Dikatakannya saat ini pornografi telah merusak mental generasi muda. Divisi Cyber Crime Polri menengarai, sepanjang 2013 sampai 2016 semakin banyak warganet yang mengakses konten porno.
"Pemerintah kewalahan karena setiap diblokir satu muncul sepuluh, diblokir sepuluh muncul 20! Mereka masuk relung-relung rumah tangga melalui dunia maya di kamar-kamar anak kita," ujarnya.
Tantangan kelima adalah semakin enggannya umat Islam berpolitik. "Kalau kita hari ini memperingati Maulidur Rasul maka teladan yang terbaik adalah Rasulullah," lanjutnya.
"Kalau waktu itu Rasul adalah khalifah pendiri negara Madinah, maka Rasul hari ini adalah presiden," tandasnya. "Muslim yang tidak peduli dengan politik akan dipimpin oleh politisi yang tidak peduli dengan Islam," ujarnya berapi-api. (ad/ad)