Berdasarkan data dari Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (BAPERTARUM-PNS) tahun 2016, terdapat 960.000 orang dari 4,5 juta PNS di Indonesia masih belum memiliki rumah.
Direktur Utama TASPEN Iqbal Latanro menyebut hal itu lantaran kenaikan harga rumah yang begitu pesat dan tidak diimbangi dengan kenaikan penghasilan. Menghadapi permasalahan pelik itu, TASPEN memberikan jalan keluar sekaligus harapan untuk para peserta TASPEN untuk memiliki rumah.
Dalam hal ini, TASPEN bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara, Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap), dan Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia (REI).
Kerja sama ini pun ditandai dengan penandatanganan Kerja Sama Penyediaan Hunian Peserta TASPEN yang dilakukan oleh Direktur Utama TASPEN Iqbal Latanro, Direktur Utama BTN Maryono, Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso, dan Ketua Umum REI Soelaeman S.
![]() |
"Peserta TASPEN kini tidak ada hambatan lagi memiliki rumah. Ini adalah kerja sama yang baik sekali. Peserta juga tidak usah khawatir lokasi rumahnya karena ada REI dan kita akan bisa memenuhi kebutuhan peserta TASPEN," sebut Direktur Utama BTN Maryono.
Skema Pembiayaan Rumah Pensiunan PNS
Dahulu para pensiunan sering ditolak untuk menyicil rumah dengan alasan keterbatasan finansial. Namun kini berkat Kerja Sama Penyediaan Hunian Peserta Taspen maka para pensiunan tidak perlu khawatir lagi. Pihak TASPEN menjelaskan bahwa ada beberapa skema yang ditawarkan saat para pensiun membeli rumah.
"Misalnya skema pensiun umur 50 tahun dia bisa mengangsur hingga 70 tahun melalui gaji dari TASPEN makanya inilah kita kerja sama dengan Taspen jadi data nggak berhenti angsuran tidak berubah. Angsuran juga disesuaikan dengan umur sampai umurnya 70 tahun," jelas Direktur Utama BTN Maryono.
Maryono juga menjelaskan bahwa nantinya skema akan diatur bersama dengan Bank Mantap yang juga melayani kredit rumah untuk para pensiunan.
"Kalau peserta Taspen masuk ke dalam kategori penerima subsidi pasti dapat KPR yang menggunakan KPR pemerintah. Kalau dia nggak masuk maka bunganya akan beda," sambung Maryono.
![]() |
"Kalau nggak punya uang muka namun mau angsur tinggi maka bisa ke Bank Mantap, kalau punya uang muka yang berasal dari tunjangan hari tua dan ingin cicilan lebih rendah maka bisa ke BTN," jelas Iqbal.
Kendati demikian, empat pihak yang melakukan kerja sama mengaku masih dalam penyempurnaan skema tergantung potensi pasar yang ada.
"Ini sinergi empat pihak dan saling melengkapi, untuk target disesuaikan. Bank Mantap mendukung. Berapapun juga kita mendukung tergantung potensi dan dari peserta pensiun," sambung Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso.
Sementara untuk lokasi, pihak REI mengaku tidak akan ada kendala yang besar mengingat para pengembang yang tergabung dalam REI tersebar di seluruh Indonesia.
"Untuk REI ada di seluruh Indonesia ada 35 DPD akan menarget 250 ribu rumah subsidi dan 200 ribu rumah nonsubsidi. Kita siap asalkan ada rekomendasi Taspen dan bank sudah terpenuhi maka REI siap men-deliver. Mau rumahnya harga berapapun kita ada," terang Ketua Umum REI, Soelaeman S.
Sesuai dengan kesepakatan, peserta TASPEN yang dapat mencicil hunian adalah peserta Taspen yang masih aktif, yang akan memasuki masa pensiun dan yang telah pensiun.
Dalam perjanjian kerja sama ini, TASPEN bertanggung jawab akan informasi dan data peserta yang membutuhkan hunian atau berminat memiliki hunian yang layak untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga peserta.
Sementara Bank Mandiri Taspen sebagai anak perusahaan TASPEN, serta BTN menyediakan fasilitas kredit/pembiayaan kepada peserta untuk membeli hunian/perumahan dari pihak pengembang anggota REI. (adv/adv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini