Kemendikbud Akan Siapkan Dana Khusus untuk Kebudayaan

Kemendikbud Akan Siapkan Dana Khusus untuk Kebudayaan

advertorial - detikNews
Rabu, 07 Feb 2018 00:00 WIB
Depok -

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menyediakan dana alokasi khusus (DAK) yang dianggarkan untuk bidang kebudayaan. Dana alokasi khusus ini diharapkan bisa menunjang implementasi kemajuan kebudayaan yang ada di daerah-daerah.

"Dan insyaallah mulai tahun anggaran 2019 pemajuan kebudayaan sudah kita masukkan di dalam DAK (dana alokasi khusus), sehingga nanti memiliki porsi yang cukup, ada anggaran yang tersedia di daerah untuk implementasi kemajuan kebudayaan," ungkap Mendikbud Muhadjir Effendy saat sesi laporan komisi dalam Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2018 di Pusdiklat Kemendikbud, Sawangan, Depok, Rabu (7/2/2018).

Muhadjir mengatakan selama ini alokasi dana untuk kebudayaan memang masih menyatu bersamaan dengan pendidikan. Menurut Muhadjir, bidang kebudayaan penting dalam pendidikan dan pembangunan sebagai penerang dan poros kemajuan berbangsa dan bernegara.

"Yang kemarin sudah kita sampaikan dalam perspektif kita di dalam pemahaman paradigma di kita, kebudayaan adalah superordinat dari pendidikan, bahkan superordinat dari pembangunan, superordinat dari seluruh gerak langkah kehidupan berbangsa dan bernegara ini," ungkapnya.

(Mendikbud mengumumkan adanya dana alokasi khusus (DAK) untuk kebudayaan/Foto: detikcom)(Mendikbud mengumumkan adanya dana alokasi khusus (DAK) untuk kebudayaan/Foto: detikcom)

Vitalnya kebudayaan dalam kemajuan bangsa ditandai dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang menjadi payung hukum untuk perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan.

Hadir dalam acara yang sama, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memberikan pidato saat sesi motivasi dan aspirasi di Gedung Garuda, Pusdiklat Kemendikbud. Di kesempatan ini JK mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan masa depan dan untuk menciptakan anak-anak yang bisa membanggakan.

"Apabila kita berbicara pendidikan kita berbicara ke depan, kita tidak berbicara ke belakang. Kita memang mempelajari sejarah tapi mempelajari sejarah itu agar menjadi pelajaran bagaimana kita lebih baik ke depan," kata JK.

"Sekolah, selalu saya katakan, sekolah bukan museum. Kalau museum itu membanggakan masalahnya tapi pendidikan ialah membuat sesuatu tindakan, upaya dan sebagainya sehingga kita bangga akan anak-anak kita," imbuhnya.

Di acara tersebut Wakil Presiden sempat melakukan penanaman pohon di depan Gedung Garuda. Seperti yang dilakukan sehari sebelumnya oleh Presiden Jokowi, ia juga mengunjungi tenda pameran yang menampilkan beragam kreasi karya siswa.

(Wapres Jusuf Kalla saat sesi motivasi dan apsirasi di acara RNPK 2018/Foto: detikcom)(Wapres Jusuf Kalla saat sesi motivasi dan apsirasi di acara RNPK 2018/Foto: detikcom)

Selain Wakil Presiden Jusuf Kalla hadir pula Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, pejabat eselon Kemendikbud, beserta seribuan peserta RNPK.

Acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2018 ditutup oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, pukul 17.00 WIB. Dalam kesempatan tersebut ia menekankan untuk melakukan reorganisasi dan merekapitalisasi fungsi aparatus Kemendikbud di daerah.

Ia meminta agar tak ada pembedaan tugas kerja untuk saling melengkapi satu sama lain. Ini karena jumlah aparatus Kemendikbud yang tersedia di daerah jumlahnya terbatas.

"Tenaga itu (aparatus) saya minta untuk dikonsentrasikan, tidak boleh ada kompartementasi, pengkaplingan, dalam soal tugas dan kegiatan di lapangan. Jadi semuanya harus merupakan satu kesatuan yang mem-back up tugas Kemendikbud di daerah masaing-masing," pungkasnya.

(adv/adv)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.