Penjualan Kendaraan Niaga Isuzu Meningkat Berkat Proyek Infrastruktur

Penjualan Kendaraan Niaga Isuzu Meningkat Berkat Proyek Infrastruktur

adv - detikNews
Senin, 22 Jan 2018 00:00 WIB
Penjualan Kendaraan Niaga Isuzu Meningkat Berkat Proyek Infrastruktur
Foto: Isuzu
Jakarta -

PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) percaya diri menghadapi tantangan penjualan di tahun ini. Salah satu faktor penyebabnya yakni pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan pemerintah. Isuzu juga memprediksi, pemerintah akan melakukan percepatan proyek seiring dengan berakhirnya masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo pada 2019.

Hal itu merupakan modal penting bagi Isuzu karena permintaan akan kendaraan niaga menjadi sangat tinggi sejak awal tahun lalu. Bahkan tingginya permintaan turut berlanjut pada paruh kedua tahun lalu.

Setelah berhasil menjual 20 ribuan unit pada 2017, Vice President Director IAMI Ernando Demily menegaskan tahun ini Isuzu mengincar kenaikan penjualan sekitar 32,50 persen. Jumlah itu setara dengan 25.500 unit.

Ernando menjelaskan peningkatan tersebut memang lebih terfokus pada kendaraan niaga. Pada 2017, kendaraan niaga berkontribusi sekitar 77 persen terhadap capaian perusahaan atau sebanyak 15.500 unit.

"Kapasitas produksi sudah kami tingkatkan mulai Oktober (2017), tapi masih tidak cukup. Januari [2018] kita naikan lagi," kata Ernando dalam keterangan tertulisnya (12/01/2017).

Hingga akhir tahun lalu, perusahaan menaikan produktivitas pabrik dengan menambah jam kerja. Pada tahun ini perusahaan akan meningkatkan kecepatan jalur produksi.

Berdasarkan data yang didapat dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), bisnis kendaraan niaga Isuzu tengah diselimuti tren positif. Hingga November 2017, Isuzu sudah membukukan angka pertumbuhan 21,76 persen.

Penjualan Kendaraan Niaga Isuzu Meningkat Berkat Proyek InfrastrukturFoto: Isuzu

Penjualan Isuzu bahkan sudah menunjukkan peningkatan sejak awal semester kedua. Pada Juli 2017, pasokan ke dealer Isuzu naik 132 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Lalu pada November 2017, pasokan ke dealer Isuzu naik 16,12 persen dibandingkan dengan November 2016 atau menjadi 1.873 unit. Pertumbuhan ini jauh di atas pasar domestik yang malah terpeleset 4,63 persen menjadi 96.991 unit.

Sebagai informasi, penjualan Isuzu ditopang oleh kendaraan niaga jenis truk ringan. Model ini turut berkontribusi sebanyak 59,45 persen terhadap capaian tahun 2017 atau 10.577 unit. Model selanjutnya yang turut berkontribusi dalam peningkatan penjualan Isuzu yakni truk medium sejumlah 2.599 unit.

"Tahun lalu kami capai market share (kendaraan niaga) 19,5 persen. Kami belum nomor satu, tapi secara tren positif," sambung Ernando.

Ernando melanjutkan, ada faktor lain yang mendorong permintaan kendaraan niaga selain infrastruktur yang telah berkontribusi besar bagi Isuzu. Dalam jangka pendek, pembangunan infrastruktur terus mendorong pertumbuhan truk dan dalam jangka panjang akan membuka potensi ekonomi suatu daerah.

"Saya lihat apa yang dilakukan pemerintah sekarang dengan alokasi dana ke infrastruktur itu tepat," pungkas Ernando.

Setelah infrastruktur, faktor kedua yaitu perbaikan harga komoditas yang juga memberikan stimulus positif bagi Isuzu. Sebab, perusahaan-perusahaan tambang besar meningkatkan alokasi belanja modal untuk kebutuhan truk.

Selanjutnya adalah faktor logistik yang turut memberikan sumbangsih relatif stabil. Meski beberapa pengusaha ritel mengeluhkan penurunan permintaan, kebutuhan truk kecil untuk mengantar barang tetap mengalami peningkatan.

Tidak seperti truk, kendaraan penumpang rupanya tidak banyak memberikan kontribusi bagi Isuzu. Varian Isuzu Panther hanya menyumbang 1.132 unit atau 6,32 persen terhadap capaian perusahaan dan MU-X hanya menyumbang 690 unit penjualan.

Kendaraan Niaga Isuzu Diminati Berkat Teknologinya

Pada 2021, kendaraan niaga mesin diesel di Indonesia diharuskan untuk menggunakan spesifikasi standar emisi Euro 4. Dalam hal ini, kendaraan niaga milik Isuzu sudah siap 100 persen.

"Mesin mobil yang digunakan saat ini sudah siap menyongsong 2021. Kendaraan niaga Isuzu sudah menggunakan teknologi common rail yang diperlukan untuk mengejar ketentuan Euro 4," ujar Ernando.

Teknologi common rail Isuzu dilengkapi dengan sebuah sistem yang memungkinkan pemilik menarik laporan penggunaan kendaraan. Sistem ini dinamakan Mimamori. Dengan Mimamori, konsumen bisa mendapatkan informasi real time tentang cara supir berkendara.

(adv/adv)
Berita Terkait