PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) optimis mengincar kenaikan penjualan dari pabrik ke dealer (wholesales) 45 persen atau 26.500 unit. Hal ini dilatarbelakangi dari tren penjualan positif Isuzu tahun lalu. Pada November 2017, pertumbuhan penjualan wholesales masih terjaga dan jumlahnya mencapai 20.000 unit hingga akhir 2017.
Selama periode Januari–November 2017, Isuzu telah membukukan penjualan 15.428 unit. Angka tersebut tumbuh 21,76 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Penjualan Isuzu ditopang kendaraan niaga truk ringan yang berkontribusi 59,45 persen atau 10.577 unit. Lalu diikuti 3.029 unit truk medium.
Sementara untuk kendaraan penumpang, kontribusinya belum terlalu besar. Isuzu Panther menyumbang 1.132 unit atau 6,32 persen terhadap capaian perusahaan. Kemudian MU-X 690 unit.
"Logistic cost kita tertinggi dibandingkan negara ASEAN lain. Jadi, bujet untuk infrastruktur sangat tepat," ujar Ernando.
Dalam sembilan agenda prioritas atau Nawacita yang dicanangkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla periode 2014-2019, terdapat 245 proyek infrastruktur. Nilai investasi untuk infrastruktur senilai Rp 4,197 triliun.
"Secara jangka pendek, ini akan meningkatkan kebutuhan truk di segmen 6x4 dan Elf di segmen high duty," sambung Ernando.
Tidak hanya kedua segmen tersebut, segmen komersial juga akan meningkat berkat harga komoditas yang semakin membaik. "Kita bisa melihat harga komoditas di sektor pertambangan dan agrobisnis yang mulai membaik tahun lalu, seperti batu bara dan minyak kelapa sawit. Jadi, mesin penggerak pertumbuhan segmen komersial pada 2017 adalah infrastruktur, pertambangan, dan agrobisnis,'' ujarnya.
Di segmen komersial, kontributor utama penjualan Isuzu dari segmen light duty adalah Elf yang tahun lalu mencapai target pangsa pasar (market share) 19,4 persen. Angka tersebut masuk daftar tertinggi sepanjang sejarah Elf hadir di Indonesia.
"Walaupun belum nomor satu, trennya positif. Tiga bulan terakhir pada 2017, pabrik selalu lembur untuk memenuhi permintaan," ungkapnya.
Di segmen medium truck, Isuzu memiliki Giga yang hadir sejak 2011. Giga menjadi truk pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi common rail dan mendukung Euro 4. Isuzu sudah menerapkan teknologi Euro 4 yang akan dijalankan pemerintah pada 2021. Sebab, Isuzu ingin mendorong sektor logistik agar menggunakan transportasi dengan emisi yang lebih bersih.
"Awalnya, Isuzu perlu edukasi pasar karena tidak sedikit perusahaan yang takut dengan common rail yang dianggap terlalu canggih. Namun, banyak yang menyadari bahwa teknologi common rail sangat berguna bagi perusahaan. Seiring dengan hal itu, penjualan truk Giga pada akhirnya terus tumbuh signifikan dari tahun ke tahun," pungkas Ernando.
"Secara umum, sejak 2011 hingga sekarang penjualan truk Giga sangat positif, bahkan terus-menerus tumbuh. Pada 2017 market share Giga naik 2 persen," tambahnya.
Sementara teknologi mimamori yang diusung Isuzu mampu membuat kendaraan menjadi lebih pintar. Segala hal bisa ditelusuri, seperti pengemudi dalam membawa kendaraan, penggunaan rem, akselerasi gas, hingga pengaturan komposisi bahan bakar dalam pembakaran.
Tidak hanya teknologi, Isuzu juga memanjakan konsumen dalam hal perawatan. Konsumen tidak perlu khawatir lagi karena Isuzu memiliki mekanik-mekanik andal yang siap membantu keluhan mereka.
Hal itu terbukti dengan selalu terpilihnya mekanik Isuzu Indonesia sebagai juara 1 dalam kontes Isuzu World Technician Competition CV (Commercial Vehicle) Division. Dalam hal aftersales service, Isuzu juga telah menambah 100 ragam spare part dengan harga yang lebih kompetitif. (adv/adv)











































