PT Sido Muncul Tbk. terus menggalakkan penggunaan obat herbal di masyarakat luas, khususnya di Indonesia. Hal ini dilakukan melalui seminar herbal yang rutin digelar di kalangan universitas dan kedokteran. Para pembicara ahli pun didatangkan untuk memberi informasi mengenai obat herbal yang benar.
Pada Sabtu (9/12/2017), Sido Muncul kembali mengadakan seminar herbal dengan tema 'Masa Depan Herbal Indonesia' di Universitas Warmadewa, Bali. Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen BPOM RI Ondri Dwi Sampurno yang turut hadir pada seminar ini pun mendukung langkah Sido Muncul.
"Seminar herbal ini saya kira sangat penting karena kita mengangkat potensi jamu yang ada di Indonesia. Jadi dari BPOM sudah ada jamu dan obat herbal terstandar yang telah terdaftar. Ada sekitar 7.000 jamu dan 64 obat herbal terstandar yang sudah terdaftar di BPOM. Ada juga 18 item fitofarmaka," ujarnya saat ditemui detikcom usai seminar.
"Lewat seminar ini, pembicara ahli berkesempatan memberikan informasi yang tepat. Jadi user, terutama para klinisi, tahu bukti apa yang harus ada untuk obat tradisional. Jadi ada uji empiris, uji praklinis, dan uji klinis," lanjutnya.
Ia juga menyinggung soal Tolak Angin yang sudah menjadi obat herbal terstandar. Menurut BPOM Sertifikasi ini diraih oleh Sido Muncul karena pembuatan Tolak Angin menggunakan bahan-bahan terstandar.
"Jadi bahan-bahannya terstandar dan melalui uji praklinis. Uji praklinis ini membuktikan memang bahan-bahan yang ada itu penggunaannya empiris, penggunaan sebelumnya, riwayat turun menurun, dan dibuktikan uji praklinis pada hewan. Itu sudah ada datanya sehingga kita bisa memberikan sebagai obat herbal terstandar," paparnya.
Ia juga menjelaskan bahwa penilaian BPOM terhadap obat herbal yang beredar di masyarakat dilakukan berdasarkan beberapa bukti. Baik bukti mutu, bukti keamanan, dan bukti manfaat.
"Kalau jamu harus ada mutu yang terjamin. Kalau obat herbal manfaatnya harus dibuktikan secara empiris dan ada keamanannya. Jadi harus ada riwayat penggunaannya berdasarkan naskah kuno," katanya.
![]() |
Direktur PT. Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan seminar ini bertujuan agar orang percaya pada penggunaan obat herbal. Hal ini juga dilakukan supaya para dokter mengetahui perkembangan obat herbal.
"Alasan Sido Muncul mengadakan seminar supaya masyarakat lebih mengenal obat herbal. Dokter identiknya dengan obat, makanya saya berharap masyarakat melihat para dokter pun mengikuti seminar tentang penggunaan obat herbal. Jadi obat herbal itu baik, berkhasiat, dan bisa membantu menyehatkan orang," ujarnya.
Mengenai Tolak Angin, ia juga menyetujui pernyataan BPOM. Sebab, Tolak Angin telah lulus uji toksisitas dan lulus uji khasiat.
"Uji toksisitasnya dilakukan oleh Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta dan uji khasiatnya dengan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang. Ini udah lama, sudah 15 tahun yang lalu. Sertifikat Obat Herbal Terstandar nya didapatkan 7 atau 8 tahun yang lalu," pungkasnya.
![]() |
Seminar dibuka dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Sido Muncul dan Universitas Warmadewa mengenai Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. Penandatanganan dilakukan oleh Rektor Universitas Warmadewa Dewa Putu Widjana dan Direktur PT Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat.
Acara dilanjutkan dengan seminar yang diikuti oleh 300 peserta dari kalangan kedokteran, peneliti dan mahasiswa dari Bali dan sekitarnya. Hadir sebagai pembicara Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional,Kosmetik dan Produk Komplemen BPOM RI Ondri Dwi Sampurno, Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Kemenkes RI Ina Rosalina, Direktur PT. SidoMuncul Irwan Hidayat, imunolog dan peniliti herbal sekaligus guru besar Universitas Diponegoro Edi Dharmana, guru besar Universitas Gajah Mada I Nyoman Kertia, dan peneliti dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Ipang Djunarko.
Turut hadir perwakilan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Warmadewa Sri Masyeni, UPT Lab Sumber Daya Genetika Pasca Sarjana Universitas Udayana I Gede Putu Wirawan, Ketua Pelaksana SP3T Provinsi Bali Tjokorda Gde Dharmayuda, dan perwakilan Fakultas Kesehatan Universitas Hindu Indonesia AA Putu Agung Mediastari.
Pada kesempatan yang sama, Sido Muncul juga memberikan simbolis bantuan pada korban erupsi Gunung Agung melalui posko bencana gunung Agung Universitas Warmadewa. Adapun nilai bantuannya sebesar Rp 200 juta.