Komitmen menggali potensi anak bangsa dalam bidang seni terus dilakukan oleh BPK PENABUR. Salah satunya dengan kembali menggelar festival paduan suara internasional PENABUR International Choir Festival (PICF) 2017.
Festival paduan suara antarsekolah tingkat internasional yang telah dimulai sejak 2013 ini digelar mulai 5 hingga 9 September 2017. Untuk penyelenggaraannya mengambil tempat di PENABUR International Kelapa Gading, GKI Kayu Putih, dan Kompleks PENABUR Harapan Indah.
Deputi Direktur Pelaksana BPK Penabur Jakarta Elika Dwi Murwani mengungkapkan, PICF bukanlah sekadar ajang kompetisi, tetapi juga ajang pembinaan bagi para peserta paduan suara. Hal ini dibuktikan dengan dibuatnya kegiatan Choir Clinic pada Senin (4/9/2017) dan Selasa (5/9/2017) di PENABUR International Kelapa Gading.
Choir Clinic pada hari pertama PICF 2017 dipandu oleh juri asal Singapura, Albert Tay. Pada kegiatan ini, ia memberikan arahan kepada paduan suara kategori Kindegarten Choir untuk meningkatkan penampilannya.
![]() |
Selain itu, ada kegiatan Meet The Juries pada Sabtu (9/9/2017). Pada kegiatan ini, peserta yang belum beruntung masuk ke babak Grand Prix bisa mengetahui kelemahannya dari para juri. Tujuannya agar peserta mendapatkan pembelajaran dan bisa memberikan penampilan terbaik ke depannya.
Elika juga menjelaskan alasan BPK PENABUR memilih choir atau paduan suara untuk dikompetisikan. Alasannya adalah paduan suara termasuk seni yang bisa mengasah pendidikan karakter anak.
"Anak bisa melatih kerja sama, menjadi disiplin dan mandiri, mencapai tujuan bersama, juga gigih untuk menperjuangkan sesuatu. Jadi PENABUR tidak hanya dikenal unggul dalam akademik saja, tapi juga dalam bidang seni dan karakter. Festival ini juga bertujuan mengembangkan paduan suara Indonesia dengan kualitas yang baik," tambah Elika.
PICF yang digelar dua tahun sekali ini diikuti 131 tim paduan suara dengan total 4.800 peserta. Timnya berasal dari berbagai wilayah dan negara, yakni dari 16 provinsi di Indonesia serta tim dari Malaysia dan Filipina.
Festival yang telah digelar ke tiga kalinya ini menghadirkan delapan kategori yang dilombakan. Ke delapan kategori tersebut, yaitu Kindergarten Choir, Primary School Choir, Junior High School Choir, Senior High School Choir, Mixed Youth Choir, Folklore, Gospel & Spiritual, dan Musica Sacra.
"Proses pendaftaran dan penyaringan sudah dilakukan sejak Desember 2016 hingga Maret 2017. Kami menginginkan kualitas yang baik maka penyaringannya pun dibuat ketat. Mulai mengirim partitur asli hingga rekaman suara. Bisa dikatakan ini bukan seleksi lagi, sudah masuk final. Kami pastikan yang tampil nanti akan memberikan kualitas yang baik," tambahnya.
BPK PENABUR Jakarta yang bekerja sama dengan Bandung Choral Society dalam menggelar acara ini turut mengundang juri-juri berkualitas dan bertaraf internasional. Juri dipilih berdasarkan portofolio terbaik, seperti mempertimbangkan dasar akademis, pengalaman sebagai pengarang lagu, hingga pengalaman menjadi juri.
Juri-juri tersebut, antara lain Ivan Yohan, Joseph Kristanto, Roynaldo H Saragih, Albert Tay (Singapura), Dang Chau Anh (Vietnam), Dennis Gregory A Sugarol (Filipina), Janjs Liepins (Latvia), Paul Smith (Inggris), Mark O Leary (Australia), dan Susanna Saw (Malaysia).
PICF memberikan total hadiah ratusan juta rupiah. Rinciannya adalah juara 1 mendapatkan uang tunai Rp 5 juta, juara 2 mendapatkan Rp 4 juta, dan juara 3 mendapatkan Rp 3 juta. Untuk pemenang Grand Prix akan mendapatkan Rp 30 juta serta Special Award mendapatkan uang tunai sebesar Rp 2 juta. Acara Award Ceremony yang akan diselenggarakan pada Sabtu (9/8/2017) di Kompleks Sekolah PENABUR Harapan Indah.
BPK PENABUR berharap PICF bisa menjadi barometer untuk paduan suara sekolah, baik di tingkat nasional maupun internasional. Perlu diketahui, ajang PICF juga meraih perkembangan yang pesat dari segi jumlah peserta. Pada 2013 jumlah pesertanya sebanyak 70 tim, lalu pada 2015 ada 100 tim, dan kini PICF 2017 diikuti oleh 131 tim.
Dari segi kualitas, festival ini juga sukses mengalami peningkatan.AwalnyaPICF hanya mengambil lingkup nasional, tetapikinilingkupnya internasional yang ditandai dengan hadirnya peserta dari mancanegara dan juri berkualitas. (adv/adv)