PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) kembali menunjukan komitmen untuk selalu peduli dan menyukseskan Program Pemerintah. Di antaranya dengan memberikan pelayanan perbankan secara menyeluruh kepada para Pekerja Indonesia di Luar Negeri baik yang akan berangkat, sedang bekerja di luar negeri, serta bagi yang telah purna TKI.
Sebagai upaya untuk menggalakkan program itu, KBRI di Seoul dan BNI melakukan penandatanganan kerja sama dalam Pemberdayaan tenaga kerja Indonesia, khususnya di Republik Korea Selatan yang ditandatangani pihak KBRI Seoul yang diwakili Fuad Adriansyah dengan Direktur Hubungan Kelembagaan dan Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistyowati. Penandatanganan itu disaksikan oleh Umar Hadi selaku Duta Besar RI di Republik Korea.
Bentuk kerja sama tersebut meliputi peningkatan dan pengembangan kemampuan dan keterampilan melalui pelatihan wirausaha, pengembangan jaringan, dan akses pembiayaan atau modal kerja. Selain itu, BNI juga akan melakukan pendampingan bidang usaha serta pengembangan kreativitas bagi pekerja Indonesia yang akan pulang ke Tanah Air.
Rangkaian kegiatan Pemberdayaan tenaga kerja Indonesia di Republik Korea diawali dengan sosialisasi dan dialog program pemberdayaan di hadapan 50 perwakilan komunitas pekerja Indonesia di Korsel bertempat di Kota Ansan, tempat Pekerja Indonesia berkumpul saat akhir pekan.
![]() |
Selanjutnya pada Minggu (27/8/2017) dilakukan peluncuran Kartu Pekerja Indonesia (KPI) sebagai sarana untuk memudahkan pekerja Indonesia melakukan transaksi keuangan selama di Korsel. Hal ini sekaligus sebagai perwujudan dukungan BNI dalam menggalakkan program Inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia di luar negeri.
KPI merupakan kartu identitas untuk pekerja Indonesia yang berbasis Kartu Debit atau yang biasa disebut dengan Kartu ATM. KPI memiliki banyak manfaat, yaitu memudahkan para pekerja Indonesia di Luar Negeri dalam mengakses informasi terkait ketenagakerjaan serta menjadi kartu perlindungan bagi pekerja Indonesia.
Kartu yang sama juga berfungsi sebagai kartu anjungan tunai mandiri (ATM) karena diterbitkan sebagai kartu Co-Branding berbasis Kartu Debit BNI. Dengan demikian pemegang KPI berhak mendapatkan kemudahan bertransaksi perbankan dengan ATM BNI maupun bank lain di dalam dan luar negeri, bertransaksi dengan SMS Banking dan mobile banking, transaksi belanja di mesin electronic data capture (EDC), serta sarana kiriman uang ke Indonesia.
"Saat ini BNI telah menerbitkan Kartu Pekerja Indonesia khusus untuk Tenaga Kerja Indonesia di Negara Singapura dan Hong Kong, kedepannya bersama dengan BNP2TKI, BNI akan menjadikan Kartu Pekerja Indonesia tersebut dapat di manfaatkan oleh Tenaga Kerja Indonesia di seluruh Dunia," ujar Adi Sulistyowati.
![]() |
Manfaat dari kartu tidak hanya untuk TKI berada di luar negeri saja, namun juga akan bermanfaat saat TKI saat kembali ke Tanah Air. Sebab dengan terdaftar sebagai pemegang Kartu KPI, database TKI secara otomatis sudah tercatat di BNI.
Jadi akan sangat menguntungkan karena dapat memperoleh penawaran berbagai jasa layanan perbankan lainnya sesuai dengan kebutuhan TKI dan keluarganya di Indonesia. Salah satunya pinjaman modal kerja untuk usaha atau kredit kepemilikan rumah dengan bunga yang sangat kompetitif.
Saat ini BNI telah memiliki tujuh kantor cabang luar negeri, yaitu di London, New York, Tokyo, Singapura, Hong Kong, Korea Selatan, dan Myanmar. Selain itu, ada pula kantor maupun representative yang khusus melayani kebutuhan perbankan TKI, yaitu dua Limited Purpose Branch di Singapura, BNI Remittance Limited di Hong Kong. Lalu ada juga Representative Remittance yang tersebar di Malaysia, Korea Selatan, Hong Kong, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, Taiwan, Belanda, dan Amerika Serikat.