Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank merayakan ulang tahun yang ke-8. Di ulang tahun yang jatuh pada Jumat (1/9/2017), Indonesia Eximbank kembali mendapatkan mandat dari Kementerian Keuangan berdasarkan Keputusan Kementerian keuangan (KMK) No.374/KMK.08/2017.
Mandat tersebut berisi Indonesia Eximbank harus melaksanakan National Interest Account (NIA) melalui pembiayaan ekspor gerbong penumpang kereta api ke Bangladesh dengan alokasi dana Rp 1 triliun pada 2017.
Sebelumnya Indonesia Eximbank juga telah melaksanakan NIA berupa pembiayaan gerbong kereta api ke Bangladesh dan pembiayaan tekstil dan furnitur. Hal ini dalam rangka menopang ketahanan usaha industri di dalam negeri pada 2016.
Untuk melaksanakan mandat ini Indonesia Eximbank terus berinisiasi untuk melakukan sejumlah terobosan dan pengembangan produk. Cara ini juga lazim dilaksanakan oleh Eximbank atau ECA lainnya di dunia, antara lain melalui skema counter trade.
Skema ini diharapkan dapat menjawab tantangan yang dihadapi eksportir dalam bermitra dengan buyer yang membutuhkan produk asal Indonesia. Namun berasal dari negara dengan risiko cukup tinggi.
Dukungan Indonesia Eximbank di Sumatera
Terobosan Indonesia Eximbank juga dirasakan Sumatera Utara. Pada semester I 2017, pembiayaan Indonesia Eximbank ke Sumatera telah mencapai Rp 8,49 triliun (porsi 8,77 persen dari total).
Di antara dana tersebut, Rp 1,37 triliun disalurkan ke wilayah Sumatera Utara. Pembiayaan Usaha Kecil Menengah berorientasi Ekspor (UKME) di Sumatera mencapai porsi 13 persen dari total pembiayaan ekspor di Sumatera atau setara Rp 1,1 triliun.
Sementara Rp 807,23 miliar disalurkan oleh Kantor Wilayah Medan. Adapun pembiayaan terbesar di Sumatera disalurkan kepada komoditas CPO dengan porsi 56,59 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur (9,31 persen), karet (3,93 persen), jasa pengangkutan (3,71 persen) dan kopi (3,3 persen).
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank, Susiwijono Moegiarso mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah dan eksportir yang telah bersinergi dengan Indonesia Eximbank. Sinergi dalam menyediakan pembiayaan, penjaminan, asuransi, dan jasa konsultasi di Tanah Air, termasuk kawasan di Sumatera Utara dan sekitarnya.
Dia menyebut pemulihan ekonomi global dan perbaikan pertumbuhan nilai ekspor Indonesia di sepanjang semester 1 pada 2017 tumbuh 14,03 persen.
Oleh karena itu, Indonesia Eximbank berkomitmen untuk mengoptimalkan peran dan terobosannya dalam pengembangan produk dan skim bisnis untuk merespons dinamika global yang berubah dengan cepat, serta guna memenuhi kebutuhan eksportir. (adv/adv)