Cara Lintasarta Wujudkan Smart City Tanpa Investasi Infrastruktur

Cara Lintasarta Wujudkan Smart City Tanpa Investasi Infrastruktur

Advertorial - detikNews
Kamis, 27 Jul 2017 00:00 WIB
President Director Lintasarta Arya Damar, Sekretaris Daerah Kota Batu Achmad Suparto, Kepala Dinas Kominfo Kota Batu Siswanto menandatangani kerja sama implementasi smart city di kota Batu (Foto: dok. Lintasarta)
Batu -

Lintasarta terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan perwujudan smart city di seluruh kota di Indonesia melalui solusi IT Services yang sesuai dengan komponen–komponen dalam pembangunan smart city. Lintasarta dan Pemerintah Kota Batu menandatangani kerja sama implementasi smart city di kota Batu.

President Director Lintasarta, Arya Damar memberikan semangat kepada pejabat pemerintah daerah untuk bekerja sama dan bergotong-royong untuk menjalankan smart city.

"Lintasarta Smart City memberikan kemudahan informasi dari pemerintah kota kepada masyarakat dan wisatawan dengan platform command center dan aplikasi karya anak bangsa," ujar Arya dalam keterangan tertulisnya.

Produk Lintasarta Smart City yang diimplementasikan di Kota Batu antara lain laporan masyarakat, informasi kota, dan smart farming yang akan berkolaborasi dengan command center Smart City yang sudah dimiliki oleh Pemerintah Kota Batu.

Laporan masyarakat memungkinkan masyarakat di suatu daerah melaporkan keadaan lingkungan di sekitarnya kepada pemerintah kota tersebut. Lalu informasi kota memudahkan masyarakat dan wisatawan untuk mengetahui kegiatan, tempat wisata, dan tempat-tempat penting lainnya seperti rumah sakit, kantor polisi, dan lain-lain.

Kemudian smart farming memungkinan petani, khususnya di kota Batu dapat berinteraksi dengan pemerintah daerah dan para ahli pertanian sehingga diharapkan pengetahuan para petani akan meningkat. Selain itu juga membantu petani lokal untuk memasarkan langsung hasil panennya kepada calon pembeli.

Arya menambahkan, Lintasarta memiliki platform smart city yang berbasis cloud. Platform ini memungkinkan pemerintah daerah membuat, mengembangkan, melakukan uji coba, dan mengelola aplikasi tanpa perlu berinvestasi infrastruktur. Jadi tidak perlu memikirkan storage, server, operating system, dan middle ware.

Kelebihan lainnya platform smart city yakni semua aplikasi sudah terintegrasi degan baik. Dengan kata lain, aplikasi tidak berdiri sendiri-sendiri.

"Implementasi solusi smart city dapat dimulai secara cepat hanya kurang dari seminggu, tidak perlu berbulan-bulan," katanya.

Aplikasi yang telah dibuat juga dapat direplikasi dan dibagikan kepada pemerintah daerah lainnya, sehingga tidak perlu membuat aplikasi baru untuk di setiap daerah. Hal ini akan mendukung percepatan implementasi smart city di berbagai daerah di seluruh Indonesia, sehingga dari berbagai smart city akan menjadi smart nation.

Informasi lebih lengkap, silakan kunjungi www.lintasarta.net.

(adv/adv)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.