Balon udara kembali tersangkut di jaringan transmisi Wonosobo-Secang. Kejadian ini tidak menyebabkan pemadaman di pelanggan, namun jaringan transmisi harus dipadamkan. PLN pun gerak cepat dengan menerjunkan Regu Pemeliharaan Base Camp Salatiga. Penurunan balon tersebut membutuhkan waktu selama 3 jam.
"Sesaat setelah kejadian, Tim pemeliharaan di base camp langsung menuju lokasi. Tim tersebut memang dalam posisi standby, tidak mengenal libur Lebaran sehingga bisa cepat mengatasi gangguan balon udara ini", ungkap General Manajer Transmisi Jawa Bagian Tengah PLN, Edwin Nugraha Putra dalam keterangan tertulis,Jumat (30/6/2017).
Sebelumnya, pada Senin (26/6/2017), dua buah balon udara yang tersangkut di Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) menyebabkan gangguan pada SUTT di transmisi Wonosobo Merica. Akibatnya, 3 Gardu Induk (GI), yakni GI Wonosobo, Garung, dan Dieng serta beberapa pelanggan mengalami pemadaman.
![]() |
Dalam proses pemulihan tersebut, regu pemeliharaan harus bekerja ekstra hati-hati. Dua orang personel naik ke tower transmisi untuk menurunkan balon udara, sedangkan personel lainnya bertugas sebagai pengawas K3, pengawas manuver dan pengawas pekerjaan dibantu beberapa pelaksana. Dengan adanya kejadian tersebut, terjadi pemadaman sebesar 30MW.
Melepaskan balon udara menjelang dan saat Hari Raya Idul Fitri merupakan tradisi tahunan Masyarakat di Wonosobo, Jawa Tengah. Namun hal ini sangat membahayakan suplai listrik, karena balon udara yang dibuat warga ini dapat terbang hingga ketinggian 40 ribu kaki atau 12 ribu meter.
PLN sendiri berharap kejadian ini tidak terulang kembali, mengingat Pemda setempat juga sudah mengeluarkan surat larangan untuk melepaskan balon udara tersebut.