Pemimpin Bangsa Harus Bersatu Padu dan Penuh Kebersamaan

Pemimpin Bangsa Harus Bersatu Padu dan Penuh Kebersamaan

advertorial - detikNews
Selasa, 06 Jun 2017 00:00 WIB
Ketua DPR Setya Novanto di acara buka puasa bersama antara pimpinan DPR dan Presiden Jokowi / Foto: dok. DPR
Jakarta -

Silaturahmi antar pimpinan bangsa dan tokoh nasional menjadi sangat baik dan perlu dilakukan karena dapat menjadi contoh bagi masyarakat. Para pemimpin bangsa harus bersatu padu, penuh kebersamaan, dan kekeluargaan dalam situasi seperti sekarang ini.

"Rakyat memerlukan keteladanan dalam membina kerukunan, serta memperkokoh persatuan," kata Ketua DPR Setya Novanto saat menyampaikan sambutan dalam acara buka bersama antara pimpinan DPR dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Acara buka bersama juga dihadiri pimpinan kementerian dan lembaga di Rumah Dinas Ketua DPR, Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin kemarin. (5/6/2017).

Novanto menambahkan, bulan suci Ramadan menjadi momentum untuk mempererat persaudaraan, baik persaudaraan sesama umat atau ukhuwah Islamiah maupun persaudaraan sebagai bangsa atau ukhuwah wathaniyah.

"Dan tentu harus cinta kepada Tanah Air karena Islam mengajarkan bahwa cinta Tanah Air merupakan sebagian dari iman atau hubbul wathan minal iman," imbuh Novanto.

Presiden Joko WIdodo dan Ketua DPR Setya Novanto / Foto: dok. DPRPresiden Joko WIdodo dan Ketua DPR Setya Novanto / Foto: dok. DPR


Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Partai Golkar itu juga menyampaikan apresiasi dan mendukung Presiden Jokowi, yang telah membentuk Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila serta pembentukan Badan Siber dan Sandi Negara.

"Kita berharap dengan adanya dua lembaga tersebut akan memantapkan ideologi bangsa, memperkuat kerukunan dan persatuan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," harap politisi asal dapil Nusa Tenggara Timur itu.

Jelang azan Magrib, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyampaikan tausiahnya. Nasaruddin mengatakan, mustahil untuk menciptakan manusia yang homogen di atas muka bumi ini. Yang terjadi adalah masyarakat yang heterogen atau beraneka ragam.

"Masyarakat heterogen itu yang perlu bingkai, itulah Bhinneka Tunggal Ika yang dicerminkan dalam Al-Quran. Kita tidak mungkin bisa menyatukan satu Indonesia yang utuh dalam pengertian homogen. Tetaplah menjadi sukunya masing-masing, tetapi yang paling penting adalah kita berpegang pada tali universal yang kita ikuti," jelas Nasaruddin.


Turut hadir para Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, Agus Hermanto, Fahri Hamzah, dan Taufik Kurniawan. Juga Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Ketua DPD Oesman Sapta Odang.

Terlihat juga Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

(adv/adv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.