Wujud Apresiasi, Nestle Rayakan Ultah ke-150 Bersama Peternak di Pujon

Wujud Apresiasi, Nestle Rayakan Ultah ke-150 Bersama Peternak di Pujon

Advertorial - detikNews
Jumat, 14 Okt 2016 00:00 WIB
Jakarta -

Dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-150 Nestlé Global, PT Nestlé Indonesia menggelar acara Apresiasi Peternak 150 Nestlé di di kawasan Pujon, Malang, Jawa Timur. Acara ini sengaja digelar sebagai bentuk penghargaan kepada para peternak mitra Nestlé yang turut berkontribusi mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat.

"Kami berterima kasih atas kemitraan dengan para peternak selama 40 tahun yang tersebar di Jawa Timur," kata Direktur Legal & Corporate Affairs PT Nestlé Indonesia Debora Tjandrakusuma di lokasi acara, Sabtu (8/10/2016).

Nestlé pun menyadari kebutuhannya akan pasokan susu segar dari para peternak sapi perah di Jawa Timur. Oleh karena itu, keberlangsungan kemitraan dengan para peternak menjadi sangat berarti sembari Nestlé tetap mendukung kesejahteraan peternak dengan peningkatan produksi dan kualitas susu.

Nestlé tercatat telah bermitra dengan 27.000 peternak sapi perah di Jawa Timur da menyerap sekitar 500.000 liter susu segar per hari untuk diolah di pabrik Nestlé di Kejayan, Jawa Timur.

"Saya masih melihat ada kesempatan peningkatan 60 persen lagi. Ada kendala yang harus diatasi untuk meningkatkan produktivitas,"papar Direktur Sustainability Agriculture Development & Procurement PT Nestle Indonesia R. Wisman Widjaja.

Menurut Wisman, beberapa cara harus diperhatikan untuk meningkatkan produktivitas susu, yaitu kondisi kandang yang memadai, pakan yang cukup dan bergizi serta memperhatikan genetika sapi.

"Unit usaha ini (peternakan sapi perah) memang akan sangat membantu bagi perekonomian di Malang, meski belum optimal dirasakan masyarakat namun sekarang cukup lumayan," tambah Ir Sudjono, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang.

Sudjono berpendapat produksi sapi perah di wilayahnya seharusnya bisa ditingkatkan jumlahnya yang hanya sekitar 10 liter perhari perekor sapi. Begitupun dengan harga susu yang hanya dihargai sebesar Rp 5000 per liternya. Oleh karena itu, jika produksi susu maupun harga susu dapat ditingkatkan tentunya kesejahteraan peternak pasti lebih baik.

Peternakan sapi perah tidak hanya memberikan mata pencarian bagi warga Pujon. Namun dari usaha ini, para peternak dapat mengolah limbah kotoran sapi menjadi biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik dan gas.

Dengan demikian, keluarga peternak dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga mereka dan bermanfaat untuk lingkungan.

"Kotoran sapi itu ada gas Metan yang merusak ozon, kalau kita jadikan biogas, gas Metan yang terkandung di kotoran sapi berkurang jauh. Sisanya yang disebut sluri, kita buatkan tangkinya, dari tangki itu kotoran itu diproses, sehingga dapat dipakai untuk pupuk dan menghasilkan manfaat, seperti membuat makanan sapi (rumput) menjadi lebih subur," jelas Wisman di Peternakan Sapi milik Eko Yuliawan, Peternak sapi di Desa Pandesari, Pujon.

Sampai saat ini Nestlé telah membuat 7.400 unit biogas untuk para peternak sapi perah yang tersebar di beberapa daerah, salah satunya Malang. Dari satu unit biogas bisa menghemat sekitar Rp 1.000.000 untuk bahan bakar gas dan 2.000 kg untuk penggunaan kayu bakar kering setiap tahunnya.

"Di Jatim ini (biogas) yang terbanyak di Indonesia. Dan untuk ini kita memberikan subsidi pembuatan biogas, sisanya diberikan kredit selama 3 tahun," pungkas Head of Departement Milk Procurement & Dairy Development PT Nestlé Indonesia Syahrudi.

Wujud Apresiasi, Nestle Rayakan Ultah ke-150 Bersama Peternak di Pujon

Salah satu produk Nestlé adalah susu yang merupakan salah satu sumber protein yang dibutuhkan untuk mendukung asupan nutrisi yang seimbang, sehingga tak heran sampai saat ini Nestlé terus menggenjot produksi susu yang berkualitas untuk kesehatan masyarakat Indonesia.

Susu keluaran Nestlé pun bukan susu yang hanya mempunyai kandungan laktosa dan protein, tetapi juga susu yang kaya asupan nutrisi maksimal atau kerap disebut susu terfortifikasi.

"Susu fortifikasi itu susu yang sudah ditambahkan vitamin dan mineral jadi susu ditambahkan lagi zat gizi tertentu karena di Indonesia itu terjadi gizi kurang dan lebih, maka dari itu kita mencanangkan untuk fortifikasi ke dalam makanan, termasuk susu. Maksudnya untuk mengurangi kekurangan zat gizi," jelas Eka Hardiana selaku Market Nutritionist Nestlé Indonesia.

Untuk menjaga agar susu terfortifikasi tetap baik, perlu diperhatikan cara mengonsumsinya. Selain itu, perhatikan juga Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk mendapatkan hasil yang optimal.

"Misalnya vitamin A ada 30 persen jadi dalam satu kali konsumsi bisa memenuhi kebutuhan 30 persen vitamin A. Susu yang baik itu bergantung dari proses dan mengonsumsinya. Selama sesuai dengan yang disarankan dan tidak menyimpan dalam waktu yang lama," saran dia.

Dalam acara ini, Nestlé menampilkan beberapa tahap atau rantai produksi susu, termasuk tahapan saat sapi penghasil susu membawa manfaat sebagai biogas sampai akhirnya susu sampai ke tangan konsumen. Seluruh rantai nilai itu ditampilkan dalam rangkaian booth yang menarik dan informatif, maka peternak pun tak segan membawa serta keluarga mereka.

Siti Maulidah salah satu istri peternak yang datang bersama suami, anak dan kedua orangtuanya pun mengaku bahagia dan berharap Nestlé selalu mendampingi peternak di Pujon ini, "Saya senang soalnya ada pengembangan bakat anak-anak juga di sini. Ada Nestlé, kehidupan kami lebih sempurna lagi. Harapannya Nestlé tetap jaya sampai nanti keturunan akan datang,"ucap Siti.


(adv/adv)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.