Gubernur 2017 Jakarta Tentram

Gubernur 2017 Jakarta Tentram

Advertorial - detikNews
Rabu, 14 Sep 2016 00:00 WIB
Jakarta -

Komite Jakarta Tentram terus menyuarakan pesan agar warga Jakarta senantiasa menjaga ketenteraman Ibu Kota, terlebih menghadapi kegiatan Pemilihan Gubernur Jakarta pada bulan Februari 2017 yang akan datang.

Shandy Mulyadi selaku Penggagas Jakarta Tentram bersama para alim ulama di antaranya Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf dan Habib Hamid Naqib bin Syech Abu Bakar, menyatakan betapa pentingnya rasa tenteram bagi seluruh warga Jakarta. Rasa tenteram adalah anugerah luar biasa yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya, sebagaimana Firman Allah SWT.

Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan (ketenteraman) ke dalam hati orang-orang mu'min supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada), (QS Al Fath 4).

Komite Jakarta Tentram pun menggagas beberapa program di antaranya Shalat Subuh Gabungan Se-Jabodetabek yang dihadiri oleh Ribuan kaum muslimin Jakarta pada 29 Mei 2016 lalu.

Selanjutnya pada 11 September 2016 kemarin, kembali diadakan sebuah kegiatan dengan tujuan sama, namun dalam bentuk Diskusi Terbatas yang mengusung tema GUBERNUR 2017 & JAKARTA TENTRAM

Diskusi Terbatas diadakan di Sekretariat Komite Jakarta Tentram - Lebak Bulus III Jakarta Selatan. Acara berlangsung meriah dan syarat makna dengan dihadiri oleh Para alim ulama dan bakal calon Gubernur Jakarta 2017 serta undangan khusus lainnya.

Menurut Shandy Mulyadi, tujuan Diskusi Terbatas ini adalah untuk mengetahui komitmen dari para Bakal Calon Gubernur Jakarta yang memiliki peluang kuat untuk menjadi calon Gubernur definitif Jakarta 2017 terhadap ketenteraman di Jakarta.

Untuk itu Komite mengundang beberapa Bakal Calon Gubernur dan beberapa Tokoh di antaranya Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid, Sandiaga Salahuddin Uno, Dr. H. Saefullah, M.Pd Dr. Salim Segaf Al Jufri, Dr. Habib Rizieq Shihab, dan dan tokoh-tokoh lainnya.

Di antara yang hadir adalah Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, Sandiaga Salahuddin Uno, Dr. H.M., Hidayat Nur Wahid mewakili Ketua Dewan Syuro PKS, KH. Nur Sasi, KH. Romli Jawahir, MA, KH. Nur'ali Amir,Wayan Sudja serta para tokoh masyarakat Jakarta lainnya. Sementara Prof. Yusril Ihza Mahendra melalui tim suksesnya Ferry Noor menelepon komite bahwa Prof. Yusril berhalangan hadir karena menghadiri deklarasi pencalonan beliau sebagai Calon Gubernur Jakarta.

Diskusi yang syarat makna ini berlangsung secara singkat. Para peserta mengajukan pertanyaan yang beragam di antaranya adalah persepsi bahwa Sandiaga Uno adalah calon boneka dari kelompok tertentu. Pertanyaan ini pun dijawab dengan sangat lugas dan cerdas oleh Sandiaga Uno.

"Semua pengusaha yang saya datangi, mau itu sembilan naga maupun pengusaha-pengusaha yang sangat mapan, menyatakan jangan maju di Jakarta. kenapa jangan maju? karena dia tahu saya tidak bisa dikontrol", Allhamdulillah Allah kasih begitu banyak rejeki buat saya, sudah saatnya saya mengembalikan buat Jakarta dan berkontribusi. Saya bisa jalan sekarang ini tidak pernah minta sepeser pun juga. Kekuasaan itu Allah yang berikan dan dia akan mencabut dari orang yang dia kehendaki," ujar Sandiaga Uno.

Pertanyaan yang juga cukup menarik dari seorang peserta apakah bila Sandiaga Uno menjadi Gubernur akan memberikan izin bagi umat Islam yang akan menggunakan Monas sebagai lokasi untuk kegiatan tabligh akbar.

Menurut Sandi Uno, "Isunya bukan agama, tetapi kebersihan dan ketertiban selama Walid (Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf yang hadir) dan para Habib menjamin kepada saya dan Pemprov, bahwa keamanan, ketertiban dan kebersihannya itu akan dijamin di depan serta tidak akan menimbulkan masalah yang ditakuti oleh masyarakat lainnya…kita akan berikan kesempatan…. karena Monas itu milik kita semua milik rakyat".

Acara diakhiri dengan doa dan shalawat bersama 200 anak-anak Shaleh yang tergabung dalam Yayasan Anak Shaleh Indonesia (Majlis Anak Shaleh Jakarta). Mereka mendoakan agar Sandi Uno diberikan kemudahan oleh Allah SWT dan terpilih menjadi Gubernur Jakarta 2017 yang akan datang.

Shandy Mulyadi selaku Koordinator Komite Jakarta Tentram menyampaikan bahwa Diskusi terbatas seperti ini Insya Allah akan terus dilanjutkan dengan bakal calon Gubernur Jakarta lainnya.

(adv/adv)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.