Timika - Pembangunan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan formal menjadi salah satu area fokus PT Freeport Indonesia. Khususnya, dalam program pengembangan masyarakat dan lebih diutamakan untuk masyarakat Papua di sekitar area operasional Freeport. Sebab, Pendidikan merupakan elemen yang sangat penting. Terutama ketika kita berbicara mengenai pengembangan masyarakat.
Insititut Pertambangan Nemangkawi (IPN) yang berada di Kuala Kencana, Timika, menjadi salah satu contoh konkritnya. IPN adalah balai latihan kerja yg didirikan Freeport pada tahun 2003. Di mana, 90% siswanya berasal dari Papua. Para siswa dapat mengenyam pendidikan vokasional secara gratis di IPN. Di IPN, para siswa langsung dibimbing oleh sekitar 300 instruktur yang terakreditasi secara internasional.
IPN dibangun di lokasi seluas 8 ha di kawasan Light Industrial Park (LIP), Kuala Kencana. Tujuan pembangunan IPN untuk menyiapkan tenaga-tenaga terampil dan kompeten di sektor pertambangan. Pembangunan IPN dilakukan secara lengkap dengan berbagai peralatan dan perlengkapan modern dan canggih. Selain itu, IPN juga dilengkapi dengan fasilitas-fasiltas kelas dunia, seperti sepuluh simulator untuk truk Caterpilar dan Western Star, serta tiga area simulasi tambang bawah tanah yang dilengkapi dengan fasilitas untuk hauling, loading, dumping, ventilasi, dan jackleg.
IPN menjadi salah satu bukti kerja nyata Freeport dalam mengembangkan potensi masyarat lokal. Terutama bagi mereka yang ingin turut berkarya sebagai bagian dari angkatan kerja di Freeport. Dengan adanya program tersebut, diharapkan dapat mendukung pengembangan karyawan Freeport. Berdasarkan data yang diperoleh, sekitar 35.7% atau sebanyak 12.000 orang karyawan langsung Freeport, merupakan karyawan asal Papua. Jumlah tersebut sama dengan 25% dari total karyawan Freeport, baik langsung maupun kontraktor yang pada tahun2015 berjumlah sekitar 32.000 orang.
Dukungan untuk pengembangan sektor pendidikan di Papua dilakukan Freeport melalui berbagai hal. Salah satunya program nyata, seperti pemberian lebih dari 9.500 beasiswa. Pemberian beasiswa sudah dilakukan sejak 1996. Selain itu, Freeport juga mendirikan dan mengelola 4 sekolah berbasis asrama. Berikut ini fasilitas kegiatan-kegiatan yang diberikan IPN untuk para pesertanya.
1. Para peserta pelatihan di IPN mendapatkan perkenalan pertama dengan alat-alat berat yang dipergunakan oleh Freeport melalui simulator
![]() |
2. Fasilitas simulator diberikan oleh IPN yang memungkinkan para peserta pelatihan untuk mengalami kondisi-kondisi pit. Kegiatan ini dismulasikan saat mengoperasikan haul truck, dozer, atau shovel dalam lingkungan yang aman.
![]() |
3. IPN memiliki sekitar 300 tenaga pengajar yang sudah memiliki pengalaman bekerja di tambang Freeport serta terakreditasi secara internasional.
![]() |