Jamin Transaksi 100% Aman, Bukalapak.com Dorong Kemajuan UKM

Jamin Transaksi 100% Aman, Bukalapak.com Dorong Kemajuan UKM

Advertorial - detikNews
Senin, 11 Jul 2016 00:00 WIB
Jakarta -

Perkembangan e-commerce di Indonesia begitu pesat dalam beberapa tahun terakhir. Semakin banyak masyarakat yang berani memulai berjualan ataupun membeli lewat internet. Bagi para pelaku UKM, berbisnis melalui internet akan menjangkau pasar secara lebih luas dan efisien, ketimbang harus mendirikan toko-toko fisik yang tentunya membutuhkan modal besar.

Tantangannya, belanja online memiliki risiko penipuan dikarenakan pembeli dan penjual tidak saling bertemu langsung. Apalagi ditambah stigma 'Ada uang, ada barang' yang semakin merugikan pembeli online, walau tak sedikit pula kasus penipuan yang menimpa pihak penjual. Kekhawatiran itulah yang menjadi motivasi Bukalapak.com untuk menyediakan tempat belanja yang 100% aman.

Bukalapak didirikan pada tahun 2010 oleh tiga sekawan jebolan ITB yaitu Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid. Mereka melihat bahwa platform e-commerce di Indonesia masih dapat dikembangkan, khususnya dalam hal transaksi pembayaran. Situs jual beliyang ada ketika itu, seperti Kaskus FJB, Berniaga dan Tokobagus (kini OLX), hanya berfungsi layaknya iklan baris. Mereka tidak memfasilitasi komunikasi antara penjual dan pembeli, mekanisme transaksi, maupun serah terima barangnya.

"Kami menjembatani antara penjual dan pembeli dengan menggunakan sistem escrow," terang Fajrin Rasyid yang kini menjabat sebagai CFO Bukalapak. Metodenya mirip rekening bersama tradisional; yaitu pembeli melakukan pembayaran ke rekening Bukalapak, kemudian penjual akan menerima dana pembayaran setelah pembeli mengonfirmasi barangnya diterima. Pembeli memiliki waktu 1x24 jam dari sejak barang diterima menurut catatan jasa ekspedisi, untuk memastikan kualitas barang telah sesuai dengan yang dijanjikan penjual.

Fajrin Rasyid, Co-Founder & CFO Bukalapak.com.

"Dana akan kami kembalikan ke pembeli jika barang tidak sesuai dengan ekspektasi mereka, atau jika penjual belum juga mengirim barangnya dalam waktu empat hari. Dengan demikian, pembeli maupun penjual terlindungi," lanjut Fajrin.

Selain 100% aman, transaksi dapat dilakukan lebih cepat. Pembeli dapat langsung membayar tanpa harus menghubungi penjual. Setelah pembeli melunasi pembayaran, secara real-time penjual akan mendapat SMS dari sistem Bukalapak untuk segera mengirim barang.

Yang mengejutkan, diungkapkan Fajrin, jual beli online di Indonesia paling banyak dilakukan melalui media sosial. "Jika semua pemain e-commerce lokal dijumlahkan, transaksinya masih lebih kecil dibandingkan dengan yang terjadi di media sosial. Di sinilah berbagai penipuan rawan terjadi. Jika ingin jual beli online secara layak, ya lewat e-commerce."

"Media sosial tidak memiliki fitur perlindungan bagi penjual dan pembeli online. Belum lagi dari sisi kenyamanan. Maka menjadi tantangan bagi kami untuk mengedukasi masyarakat soal ini, khususnya usaha kecil yang selama ini masih memanfaatkan media sosial," bebernya.

Berbeda dengan e-commerce lain, Bukalapak memang fokus pada segmen UKM. Karena menurutnya, pelakunya di Indonesia cukup tinggi yaitu sebanyak 50 juta UKM. Saat ini Bukalapak telah merangkul lebih dari 500 ribu UKM. Di tahun 2020, Bukalapak menargetkan 10 juta UKM untuk go online melalui situsnya. "Visi kami adalah memajukan UKM di seluruh Indonesia melalui e-commerce. Untuk berjualan di Bukalapak cukup dengan melakukan registrasi, menginput alamat, nomor telepon, rekening bank, dan upload produknya. Sangat simpel sekali," tandasnya.

Setiap kali pembeli selesai bertransaksi, mereka dapat memberikan feedback positif maupun negatif kepada penjual. Penjual tetap mendapat reputasi positif jika tidak ada tanggapan dari pembeli, sehingga mereka tidak perlu meminta-minta pembeli untuk memberi feedback.Selain mendorong penjual untuk selalu memberikan layanan terbaik, ini juga membantu pembeli lain untuk mengetahui penjual bereputasi baik.

Feedback maupun jumlah transaksi yang dimiliki penjual, terbuka untuk dilihat seluruh pengguna. "Kami juga memiliki forum komunitas yang kuat. Di situ setiap user bisa bertanya dan berbagi pengalaman. Kalau bicara UKM, memang penting untuk bisa tumbuh bersama," tambah Fajrin.

Opsi Pembayaran Beragam

Transfer bank masih menjadi pilihan paling disukai dalam transaksi online. Tak terkecuali di Bukalapak, yang besarnya mencapai 60-70% dari seluruh metode pembayaran. Artinya, setelah calon pembeli keluar dari keranjang belanjanya, ada jeda waktu yang timbul hingga transfer dana dilakukan.

Penjual dituntut untuk menahan barang yang sudah dipesan, meskipun belum dibayarkan. Padahal, boleh jadi calon pembeli tidak merasa mendesak untuk segera membayar. Lebih parahnya lagi, mereka dapat berubah pikiran dan batal membeli.

Fajrin mengatakan, "Sejujurnya para pelaku e-commerce kurang suka dengan pembayaran melalui transfer bank. Karena setelah check out, calon pembeli harus keluar dari sistem, entah itu ke kantor cabang, ATM, atau melakukan e-banking. Banyak yang akhirnya batal, entah karena lupa atau berubah pikiran."

"Problem lainnya dari transfer bank adalah harus melakukan konfirmasi, yang bisa sangat merepotkan jika tidak ada dukungan sistem. Untuk itu, kami menyediakan beragam opsi pembayaran yang akan memudahkan penjual maupun pembeli."

Selain transfer bank, Bukalapak menerima pembayaran melalui kartu kredit, direct debit, rekening ponsel, hingga pembayaran tunai melalui waralaba minimarket. Bukalapak bahkan memiliki dompet virtual sendiri yang disebut BukaDompet.

Untuk memudahkan pembeli yang masih setia menggunakan transfer bank, Bukalapak menerapkan batas waktu transfer hingga 12 jam. Dengan tiga digit angka unik di belakang total transfer, konfirmasi dapat dilakukan dalam hitungan menit. Pembeli tidak perlu mengirimkan bukti transfer, semua telah dilakukan oleh sistem dan customer service Bukalapak.

BCA KlikPay merupakan fitur pembayaran direct debit dari BCA yang dapat digunakan di Bukalapak, yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna Bukalapak yang sudah memiliki KlikBCA Individu atau BCA Card. "Kami menggunakan BCA KlikPay sejak awal 2014 sebagai opsi pembayaran tambahan bagi pengguna. Selama ini tidak pernah ada error, prosesnya juga sangat cepat, jadi sangat membantu sekali bagi kami," kata Fajrin seraya tersenyum.

Bagi nasabah BCA yang sudah memiliki Klik BCA Individu atau BCA Card, ada dua langkah mudah untuk menggunakan BCA KlikPay. Pertama, registrasi melalui www.klikbca.com/klikpay dan buat akun BCA KlikPay Anda. Kedua, lakukan aktivasi melalui menu aktivasi di www.klikbca.com (untuk KlikBCA) dan www.klikbca.com/klikpay (untuk BCA Card). Anda pun sudah dapat menikmati cara bayar belanja online yang praktis dan terpercaya dengan BCA KlikPay.

BCA Senantiasa di Sisi Anda

(adv/adv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.