Bisnis Situs Belanja Daring Semakin Melesat

Bisnis Situs Belanja Daring Semakin Melesat

Advertorial - detikNews
Senin, 27 Jun 2016 00:00 WIB
Bisnis Situs Belanja Daring Semakin Melesat
Jakarta -

Semakin maraknya pemain anyar yang berkiprah di bisnis situs belanja online atau daring sepanjang tahun 2016 ini, mencerminkan cepatnya laju bisnis industri e-commerce di tanah air. Transaksi bisnis di situs belanja daring bahkan sudah naik berkali lipat.

Daniel Tumiwa, Ketua Umum Asosiasi e-Commerce Indonesia (Idea) menuturkan, pertumbuhan bisnis situs belanja sepanjang semester I – 2016, naik antara 30% - 40%. "Ini terjadi karena market sudah ready," ujar Daniel seperti dilansir Kontan.

Melihat hasil ini, Daniel optimis bisnis situs belanja daring di Indonesia bakal tumbuh sampai dengan akhir tahun 2016. Daniel merinci, berdasarkan data Insideretail, nilai transaksi e-commerce sepanjang tahun ini diperkirakan mencapai 4,89 miliar dolar AS.

Angka ini naik 37% dibanding transaksi tahun 2015 lalu yang setara 3,56 miliar dolar AS. Peningkatan juga dirasa oleh situs e-commerce Blibli. Sepanjang semester I – 2016, Blibli mengalami peningkatan transaksi lima kali lipat dibandingkan semester I – 2015.

Chief Executive Officer Blibli - Kusumo Martanto mengungkapkan, selain karena gencar ekspansi menambah beragam produk, Blibli juga ekspansi dengan menambah metode pembayaran. "Kami bekerjasama dengan perusahaan ritel dan jaringan distribusi membaik," kata Kusumo.

Melihat hasil yang positif di semester satu ini, Blibli menargetkan pertumbuhan transaksi hingga lima kali lipat di akhir tahun ini. Untuk nilai, Kusumo belum mau berbagi.

Melihat bisnis online yang gurih di pasar domestik, Daniel khawatir hasil yang diraih para pebisnis online lokal bisa tersaingi bahkan dikalahkan oleh pemain asing. Menurut Idea, situs online raksasa asal Amerika Serikat, Amazon akan membuka lapak di Indonesia.

"Amazon akan akan menghabiskan investasi 600 juta dolar AS untuk tahun pertamanya di Indonesia," ucap Daniel.

Masuknya Amazon tidak akan mampu dilawan oleh e-commerce lokal. Soalnya tak ada satu pun e-commerce Indonesia yang memiliki kemampuan modal maupun teknologi seperti Amazon. Tidak hanya Amazon, yang perlu diperhatikan juga ialah masuknya Alibaba ke Indonesia.

Raksasa e-commerce asal Tiongkok itu masuk ke Indonesia dengan menjadi pemegang saham mayoritas, misalnya di Lazada. "Kami melihat, persaingannya akan menjadi lebih menarik," kata Daniel.

Sumber : Website BCA Prioritas

(adv/adv)
Berita Terkait