Di tahap pengumpulan ide, tercatat ada 238 Solusi Desa Broadband Terpadu yang terkumpul hingga masa pendaftaran berakhir. Setelah melalui tahapan penjurian yang ketat selama 2 minggu, pada 11 Juni 2016, tim juri Solusi Desa Broadband Terpadu mengumumkan 30 nama peserta yang lolos.
Tim juri yang melakukan seleksi merupakan para ahli di bidang Total Solution, Application Ecosystem, Rural Expert, Application Architecture, Fisheries Expert, Agriculture Expert dan ICT Community Engagement.
Penjurian dibagi ke dalam 3 kategori yaitu kategori nelayan, petani dan desa pedalaman. Dari 3 kategori tersebut, peserta yang lolos kategori nelayan terdapat 9 tim, kategori pedalaman 6 orang dan kategori petani 15 peserta.
A. Kategori Petani

B. Kategori Nelayan
C. Kategori Pedalaman
Tim yang lolos berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Mulai dari Sumatera Utara hingga Sulawesi Selatan. Tim yang lolos seleksi telah mengikuti workshop di Wisma Makara, Universitas Indonesia - Depok pada Kamis lalu (16/6).
Dalam workshop ini para peserta diberikan materi berupa gambaran lokasi pilot program implementasi Solusi Desa Broadband Terpadu yaitu Desa Meskom (Riau), Desa Panca Karsa (Gorontalo) dan Kelurahan Fatukbot (NTT) serta sesi motivasi.
Tahapan lanjutan setelah one day workshop adalah sebagai berikut:
- 17 - 22 Juni 2016
Peserta diberikan waktu satu minggu untuk menyempurnakan ide dan mengembangkan aplikasi SDBT
- 23 - 25 Juni 2016
Peserta diundang untuk masuk bootcamp di Wisma Makara, Universitas Indonesia selama 3 hari untuk mendapatkan mentoring
- 26 Juni - 9 Juli 2016
Peserta diminta untuk membuat prototype yang akan dipresentasikan saat final
Setelah itu, peserta akan dipanggil lagi untuk mempresentasikan prototype yang telah disiapkan kepada dewan juri. Akan disaring 6 tim/peserta terbaik untuk mendapatkan hadiah dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Prototype yang dikembangkan oleh tim terbaik akan diimplementasikan pada lokasi pilot project.