.webp)
"Saya belajar dari orang saja. Dari lulus SD, saya kerja dengan orang di konveksi di Jembatan Lima. Ikut orang, belajar, mikir kapan bisa kayak mereka. Ada modal sedikit, kerjasama dengan orang-orang, jadilah usaha ini," kisahnya.
Kini Anna memproduksi model gamis dan tunik dengan bahan denim juga spandex. Ia mengambil bahan yang berkualitas dari Bandung dan bekerjasama dengan konveksi penjahit atau CMT (Cut, Make, Trim) atau yang juga dikenal sebagai jasa makloon. Anna mengeluarkan ide dan mendesainnya secara mandiri, kemudian diserahkan ke penjahit untuk dibuat contohnya. Anna memiliki strategi dengan membuat desain terbarunya dan diproduksi dengan jumlah yang tidak banyak. Lalu ia pasarkan dan jika laku, ia akan buat dengan jumlah yang lebih banyak. "Denim itu abadi, tinggal modelnya saja yang diubah-ubah, bisa jadi celana atau rok. Sudah 7 tahun saya main di denim," kata Anna.
Suka duka membuka usaha toko baju pun ia alami. "Suka dukanya pasti ada. Dukanya ya kita harus ke Jawa, bolak-balik seminggu dua kali, otomatis naik bis, merasa lelah bolak-balik. Sukanya ya sampai sini, semua semangat menjualnya," ujar Anna. Ia menggunakan jasa konveksi dari Jawa Tengah, kebetulan usaha konveksi tersebut dijalankan oleh orang tuanya sendiri di daerah asalnya, yakni di Majenang, Jawa Tengah. "Kebetulan di sana tukang jahit banyak, jadi dimanfaatkan saja. Kalau kita mau butuh barang tengah malam bisa langsung disiapkan," tambahnya.
Baju yang dijual Anna di toko bernama Zeal Mode di Metro Tanah Abang ini memiliki pelanggan yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, bahkan sampai luar negeri. Pelanggan Zeal datang dari Jabotabek, Bandung, Cirebon, Purwokerto, Kudus, Cirebon, hingga Malaysia dan Filipina. Anna menjualnya secara grosir. Pelanggan bisa membeli minimal 4 seri dengan dua warna, denim biru tua dan biru muda. Kisaran harganya mulai dari Rp 85 ribu hingga Rp 155 ribu.
Menjelang Ramadhan, istri dari Darwin ini sudah bisa membaca pola penjualan selama bulan Ramadan karena ia telah terjun ke dunia ini selama 7 tahun lamanya. "Paling sulit adalah setelah lebaran karena pasti sepi, kita sudah baca selama 7 tahun polanya. Habis lebaran, kita libur 2 minggu, 2 bulan kemudian sepi lagi, masuk Natal ramai lagi. Masuk bulan puasa, bulan 2-3 baru mulai lagi. Tahun kemarin dan sekarang agak berbeda, suka mendadak banyak permintaan. Makanya pagi jam 5 sudah buka toko dan jam 2 tutup," ceritanya.
Suka duka menjual busana muslim ia lewati dengan semangat yang tinggi. Maka dari itu, Anna memberi nama tokonya Zeal. "Zeal adalah motivasi saya karena dulu sempat jatuh dan akhirnya bangkit kembali. Jadi pemberian nama toko ini dibuat berdasarkan perjalanan hidup saya," ujar Anna. Kini, Anna telah memiliki 4 toko, di mana 2 toko milik sendiri dan 2 toko lagi menyewa. Semua toko Zeal ada di Metro Tanah Abang di lantai dasar dan lantai LG.
Bulan Ramadan tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya dalam penjualan baju-baju, terutama di Tanah Abang. "Kalau tahun lalu mulai ramai di bulan 2, tahun ini di bulan 3 justru agak mundur sedikit. Bulan 4 dan 5 ini tiba-tiba penjualan naik. Makanya, bisa tertipu orang yang tidak berani produksi. Kalau saya memang sudah ancang-ancang di bulan 2 mau bikin barang banyak," papar Anna.
Dengan bantuan BCA, Anna tetap bisa memproduksi baju-baju dagangannya dengan lancar. Apalagi di bulan Ramadan ini, gamis dan tunik berbahan denim buatan Anna banyak diburu orang. Ini dikarenakan sejak 7 tahun yang lalu, Anna selalu berbagi pengalaman dengan BCA dalam hal penjualan. Ketika terkendala biaya produksi pun Anna mendapatkan bantuan dari BCA dengan melakukan top-up pinjaman modal.
"Alhamdulillah, tinggal 25% lagi barang yang ada di gudang. Saya belajar dari tahun-tahun sebelumnya, dahulu justru saya yang berhutang barang ke pelanggan. Makanya saya udah bikin perencanaan, jadi langganan tidak kekurangan. BCA tidak jauh dari kehidupan saya," ujarnya.
BCA Senantiasa di Sisi Anda (sfq/sfq)
